Desa Tunggulsari secara geografis terletak di kecamatan tayu kabupaten Pati, Jawa Tengah. Mempunyai karakteristik tanah pesisir yang bersifat liat berlumpur paling timur dikawasan kecamatan Tayu. Desa Tunggulsari merupakan desa paling sedikit jumlah penduduknya sekitar 700 jiwa, dengan Luas Desa sekitar 200 Ha.
Menurut data tahun 2009 pembudidaya tambak didesa Tunggulsari berjumlah 85 orang dengan luas areal 146 ha. Sistem budidaya yang dilakukan adalah Tradisional dan tradisional plus, keberadaan pembudidaya tambak sangat membantu terhadap perkembangan perekonomian di desa Tunggulsari.
Sejak adanya abrasi dan ombak gorong yang terjadi dalam kurun waktu 3 tahun dari mulai tahun 2006-2009 sekitar 20 ha areal pertambakan hilang, hal ini berdampak pada perkembangan perekonomian didesa tersebut. Ditambah lagi kwalitas budidaya yg semakin tahun semakin menurun. Berbagai cara dilakukan termasuk inovasi teknis budidaya tapi masih belum Maksimal.
Selain itu kelompok masyarat juga berupanya untuk mengembalikan ekosistem laut dengan tujuan memperbaiki kwalitas air laut yang masuk pada areal pertambakan, dengan melakukan penanaman Mangrove. Selama ini kegiatan penanaman secara bertahap terus menerus dilakukan tetapi belum semuanya bisa tertanami maka dari itu kelompok masyarakat bersama Alumni SMU 1 PATI Tahun 1993 bermaksud untuk mengadakan kegiatan penanaman Mangrove.
Desa Tunggulsari secara geografis terletak di kecamatan tayu kabupaten Pati, Jawa Tengah. Mempunyai karakteristik tanah pesisir yang bersifat liat berlumpur paling timur dikawasan kecamatan Tayu. Desa Tunggulsari merupakan desa paling sedikit jumlah penduduknya sekitar 700 jiwa, dengan Luas Desa sekitar 200 Ha. Menurut data tahun 2009 pembudidaya tambak didesa Tunggulsari berjumlah 85 orang dengan luas areal 146 ha.
Sistem budidaya yang dilakukan adalah Tradisional dan tradisional plus, keberadaan pembudidaya tambak sangat membantu terhadap perkembangan perekonomian di desa Tunggulsari. Sejak adanya abrasi dan ombak gorong yang terjadi dalam kurun waktu 3 tahun dari mulai tahun 2006-2009 sekitar 20 ha areal pertambakan hilang, hal ini berdampak pada perkembangan perekonomian didesa tersebut. Ditambah lagi kwalitas budidaya yg semakin tahun semakin menurun.
Berbagai cara dilakukan termasuk inovasi teknis budidaya tapi masih belum Maksimal. Selain itu kelompok masyarat juga berupanya untuk mengembalikan ekosistem laut dengan tujuan memperbaiki kwalitas air laut yang masuk pada areal pertambakan, dengan melakukan penanaman Mangrove. Selama ini kegiatan penanaman secara bertahap terus menerus dilakukan tetapi belum semuanya bisa tertanami maka dari itu kelompok masyarakat bersama Alumni SMU 1 PATI Tahun 1993 bermaksud untuk mengadakan kegiatan penanaman Mangrove.
DASAR KEGIATAN Sebagai wujud konsistensi untuk peduli lingkungan melalui Program Penanaman mangrove serta partisipasi nyata Alumni SMU 1 PATI Tahun 1993 untuk ikut berperan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan Pesisir Kabupaten Pati.
TUJUAN
- Mengurangi atau mencegah adanya Abrasi dan banjir rob di pesisir desa Tunggulsari.
- Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kawasan ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ecoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.
- Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggung jawab.
- Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan loKal .
- Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu juga mengandung pengertian bahwa konsep-konsep lokal (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini.
Bentuk kegiatan adalah Penanaman Mangrove diwilayah pesisir.
Penanaman Mangrove dilaksanakan di areal pantai Desa Tunggulsari menggunakan bibit mangrove jenis
Rhizophoora Mucronata sebanyak 1993 bibit.
Pemeliharaan dan monitoring Tanaman dilaksanakan oleh kelompok mangrove serta masyarakat Desa Tunggulari.