Connect with us

Tips & Trik

Uang Adalah: Pengertian Menurut Para Ahli, Sejarah, Fungsi dan Jenis-jenisnya (2022)

Published

on

Uang adalah

Bisa dibilang uang adalah benda yang mungkin paling banyak kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari. Mulai dari melakukan berbagai macam transaksi, menabung, hingga sebagai simpanan kekayaan. Bahkan, jika tidak dianggap berlebihan, hampir setiap hari aktivitas kita melibatkan uang di dalamnya.

Akan tetapi, ketika muncul pertanyaan apa definisi uang, tak sedikit dari kita yang bingung menjawabnya. Sebab, acapkali kita hanya tahu fungsi-fungsinya saja. Nah, pada pembahasan artikel kali ini, kita akan bersama-sama mengulas pengertian uang, sejarah, fungsi, hingga jenis-jenisnya.

Pengertian Uang Adalah

Mungkin banyak dari kita yang akan kesulitan mendefinisikan apa itu uang. Kita hanya sebatas tahu bentuk, besaran, dan nilai untuk transaksinya. Maka dari itu, uang dipahami dari apa yang dapat dilakukan oleh manusia dengan uang tersebut. Mengutip dari buku Uang, Pengertian, Penciptaan, dan Peranannya dalam Perekonomian, uang adalah seperti yang kita bayangkan, yaitu suatu benda yang dapat ditukarkan dengan benda lain, dapat juga digunakan untuk menilai benda lain dan dapat kita simpan.

Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian uang menurut para ahli:

1. Robertson dalam Buku Money

Uang sebagai segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang (money is something which is widely accepted in payment for goods).

2. R.S. Sayer dalam Bukunya Modern Banking

Uang sebagai segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar utang (money is widely accepted for the settlement of debts).

3. A.C. Pigou dalam Bukunya The Veil of Money

Uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar (money are those things that are widely used as a media for change).

4. Albert Geilart Hart dalam Bukunya yang Berjudul Money, Debt, and Economic Activity

Uang adalah kekayaan dengan mana si empunya dapat melunaskan utangnya dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga (money is property with which the owner can pay off debt with certainly and without delay).

5. Rollin G Thomas dalam Karyanya Our Modern Banking and Monetary System

Uang sebagai segala sesuatu yang siap sedia dan biasanya diterima umum atas penjualan barang-barang, jasa-jasa, dan aset lain yang berharga dan untuk pembayaran utang (money is something that is readily and generally accepted by the public for the sale of goods, service, and other valuable assets, and for the payment of debts).

Baca juga: 10+ Website Download Ebook Terbaru (2022)

Syarat Uang

Sebuah benda agar disepakati sebagai uang oleh masyarakat dan dapat berfungsi untuk alat tukar atau pembayaran, maka benda tersebut mesti memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

  • Dapat diterima secara umum (acceptability), maksudnya jika alat tukar tersebut tidak disukai dan tidak diketahui secara umum, mustahil dapat menggunakannya sebagai alat pertukaran,
  • Nilainya stabil (stability value), nilai tukar tidak mengalami terlalu banyak perubahan dari masa ke masa. Jika nilainya tidak stabil, orang tidak akan mempunyai kepercayaan terhadap alat tukar tersebut,
  • Mudah dibawa (portability), oleh karena bentuknya alat tukar yang mudah dibawa, maka untuk keperluan sehari-hari tidak mengalami kesulitan dalam bertransaksi,
  • Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya (stability of value),
  • Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability),
  • Dapat dibagi dalam bagian-bagian yang kecil tanpa mengurangi nilainya (desibility). Oleh karenanya, agar alat tukar mudah dibagi harus dibuat dalam nominal yang beragam.

Sejarah Adanya Uang

Mengutip dari buku Mengenal Seluk Beluk Uang (2007), perkembangan uang dari zaman dahulu hingga sekarang secara sederhana dapat dibagi ke dalam lima tahapan yaitu, tahap sebelum barter, tahap barter, tahap uang barang, tahap uang logam, dan tahap uang kertas.

1. Tahap Sebelum Barter

Pada tahapan ini, masyarakat belum mengenal barter sebab setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Apa yang diperolehnya maka itulah yang digunakan untuk mencukupi kebutuhannya.

2. Tahap Barter

Pada tahap ini, manusia telah disadarkan bahwa apa yang mereka produksi tidaklah cukup memenuhi kebutuhannya. Maka dari itu, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan guna memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri. Konsep inilah yang kemudian dikenal sebagai barter, maksudnya menukar suatu barang dengan barang lain.

Sayangnya, ketika melakukan proses barter, banyak yang kesulitan dalam menemukan orang dengan barang yang diinginkan sekaligus mau menukarkan barang yang dimiliki. Selain itu, sulit pula memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Jadi, munculah ide menggunakan benda-benda tertentu sebagai alat tukar.

3. Tahap Uang Barang

Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat tukar adalah benda yang diterima oleh umum. Benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau dianggap mempunyai kekuatan gaib) atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari.

Orang romawi biasa menggunakan garam sebagai alat tukar dan alat pembayaran upah. Inilah mengapa orang Inggris menyebut upah sebagai salary. Istilah ini berasal dari bahasa latin salarium yang artinya garam.

4. Tahap Uang Logam

Perkembangan selanjutnya, manusia mulai menggunakan logam. Logam dipilih sebagai bahan uang sebab digemari oleh umum, tahan lama, dan mempunyai nilai tinggi. Selain itu, logam mudah dipindah-pindahkan dan mudah dipecah-pecah tanpa mengurangi nilainya.

Logam yang dapat digunakan sebagai uang adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak disebut juga sebagai uang penuh, artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut)

Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar tahun 560-546 SM. Pada waktu itu pula, berbagai bahan baru mulai dikembangkan untuk pembuatan uang seperti tembikar, keramik, atau perunggu.

5. Tahap Uang Kertas

Awalnya, uang kertas yang beredar adalah bukti atas kepemilikan emas dan perak sebagai alat untuk transaksi. Dengan kata lain, kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang 100% dijamin dengan emas atau perak yang disimpan di pande emas. Di mana sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya.

Selanjutnya, dalam perkembangan uang, masyarakat tidak perlu lagi menggunakan emas secara langsung sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, kertas buktilah yang digunakan sebagai alat tukar.

Manfaat Uang

Tentunya kehadiran uang di tengah-tengah masyarakat mempunyai banyak manfaat. Selain sebagai alat transaksi, uang juga dimanfaatkan sebagai berikut:

  • Mempermudah dalam memperoleh dan memilih barang dan jasa yang diinginkan,
  • Mempermudah dalam menentukan nilai atau harga barang dan jasa,
  • Memperlancar proses perdagangan secara luas,
  • Serta, dapat digunakan untuk menyimpan kekayaan.

Jenis-Jenis Uang

Uang dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pihak yang mengeluarkan bahan uang, negara yang mengeluarkannya, dan nilai uang. Di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya mengenai jenis-jenis uang:

Berdasarkan Pihak yang Mengeluarkan

Uang dibedakan menjadi uang kartal dan uang giral. Uang kartal yaitu uang kertas atau uang logam yang beredar di masyarakat. Sedangkan uang giral adalah alat pembayaran berupa cek, bilyet, giro dan lain sebagainya.

Berdasarkan Bahan

Uang dibedakan menjadi dua yaitu logam dan kertas.  Uang logam adalah uang yang bahannya terbuat dari logam berupa emas, perak ataupun yang lainnya. Sedang uang kertas yaitu uang yang dibuat dengan bahan kertas.

Berdasarkan Negara yang Mengeluarkan

Berdasarkan negara yang mengeluarkan, dibedakan atas uang dalam negeri (domestik dan nasional) dan uang luar negeri. Dalam hal ini uang dalam negeri kita yaitu Rupiah, dan uang luar negeri seperti Dollar, Peso, Yen, dan lain sebagainya.

Berdasarkan Nilai Uang

Uang nilai penuh dan uang tidak bernilai penuh. Bedanya, uang nilai penuh adalah uang yang nilai bahannya (nilai intrinsiknya) sama dengan nilai nominal atau nilai penuh yang terdapat pada standar emas. Sedangkan uang tidak bernilai penuh adalah nilai bahannya lebih kecil daripada nilai nominalnya.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, sejarah, manfaat, dan juga jenis-jenis uang. Ternyata, uang memiliki sejarah yang panjang ya! Selain itu, ada banyak jenis serta manfaat uang yang mungkin jarang kita dengar sehari-hari. Well, semoga artikel ini menambah wawasanmu ya!

Baca juga: 10+ Website Donasi Terpercaya & Galang Dana di Indonesia

Tahukah Kamu, Cukup dengan Rp10.000, bersama LindungiHutan Kamu bisa Berdonasi Pohon Loh!

LindungiHutan adalah startup yang mempermudah individu, kelompok, bisnis dan perusahaan terlibat langsung untuk menanam pohon dan memberikan dampak kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat di bawah naungan Yayasan Lindungi Hutan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan