Bisnis Lestari
Strategi Cerdas dalam Membangun Supplier Sustainability Management
Dalam dunia bisnis modern, keberlanjutan telah menjadi fokus utama yang tidak bisa diabaikan. Perusahaan semakin menyadari bahwa tanggung jawab lingkungan dan sosial tidak hanya terbatas pada operasional internal mereka, tetapi juga mencakup seluruh rantai pasokan (supply chain).
Oleh karena itu, Supplier Sustainability Management (SSM) muncul sebagai pendekatan penting untuk memastikan bahwa para pemasok juga memenuhi standar keberlanjutan yang sama.
Daftar Isi
Mengapa Supplier Sustainability Management Penting?
Ketika berbicara tentang keberlanjutan, banyak perusahaan berfokus pada emisi karbon, penggunaan energi, dan limbah yang dihasilkan dari operasi mereka sendiri. Namun, sekitar 80% dari dampak lingkungan sebuah perusahaan sebenarnya berasal dari rantai pasokan.
Dengan demikian, mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam manajemen pemasok menjadi sangat penting. “Mengelola keberlanjutan manajemen pemasok bukan hanya sebuah tanggung jawab, tetapi sebuah kesempatan untuk menciptakan dampak positif yang luas, kami percaya bahwa integrasi prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap rantai pasokan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih hijau dengan standar lingkungan dan sosial yang tinggi untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan,” ujar Bobby Simon, CEO Satuplatform.
Beberapa manfaat utama dari Supplier Sustainability Management (SSM) antara lain:
1. Pengurangan risiko
Mengurangi risiko reputasi yang timbul dari masalah lingkungan atau pelanggaran etika oleh pemasok.
2. Peningkatan efisiensi
Pemasok yang beroperasi secara berkelanjutan cenderung lebih efisien dalam penggunaan sumber daya.
3. Peningkatan reputasi merek
Pelanggan dan pemangku kepentingan semakin memperhatikan praktik bisnis yang bertanggung jawab dengan sertifikasi berstandar tinggi.
Baca juga: First In First Out (FIFO), Metode untuk Kurangi Sampah Makanan yang Perlu Dicoba
Langkah-Langkah Utama dalam Membangun Supplier Sustainability Management
Perhatikan dan pilih langkah strategis untuk mencapai keberlanjutan perusahaan :
1. Identifikasi dan kategorisasi pemasok
Langkah pertama adalah memetakan rantai pasokan dan mengidentifikasi pemasok yang paling penting. Kategorisasikan pemasok berdasarkan risiko dan dampak mereka terhadap keberlanjutan. Pemasok dengan jejak karbon tinggi atau yang beroperasi di daerah dengan standar lingkungan yang rendah harus menjadi prioritas utama.
2. Buat standar keberlanjutan yang jelas
Setelah identifikasi pemasok, perusahaan perlu mengkomunikasikan standar keberlanjutan yang jelas. Ini bisa mencakup kebijakan tentang pengelolaan limbah, penggunaan energi terbarukan, kondisi kerja yang adil, hingga larangan penggunaan bahan kimia berbahaya.
Menetapkan pedoman yang jelas akan membantu pemasok memahami ekspektasi dan mulai beradaptasi dengan perubahan yang diperlukan.
3. Melibatkan pemasok dalam proses
Keterlibatan dan kolaborasi dengan pemasok sangat penting. Alih-alih hanya memberikan daftar persyaratan, perusahaan harus menjadikan pemasok sebagai mitra strategis dalam mencapai tujuan keberlanjutan.
Ini bisa dilakukan dengan berbagi pengetahuan, memberikan pelatihan, atau menawarkan insentif bagi pemasok yang menunjukkan peningkatan.
4. Audit dan penilaian berkala
Mengelola keberlanjutan dalam rantai pasokan membutuhkan pemantauan berkelanjutan. Melakukan audit atau penilaian berkala terhadap pemasok untuk mengevaluasi kepatuhan mereka terhadap standar keberlanjutan sangat penting.
Dengan pendekatan berbasis data, perusahaan dapat mengidentifikasi area perbaikan dan memberikan umpan balik kepada pemasok secara berkala.
5. Teknologi untuk mendukung transparansi
Teknologi memainkan peran kunci dalam Supplier Sustainability Management modern. Penggunaan platform digital untuk melacak data keberlanjutan, mengidentifikasi sumber emisi, dan memantau kinerja pemasok dapat memberikan wawasan yang lebih dalam.
Teknologi juga memungkinkan transparansi, yang mana pelanggan dapat melihat dampak lingkungan dari produk yang mereka beli.
6. Program insentif dan penghargaan
Salah satu cara efektif untuk mendorong pemasok agar lebih berkelanjutan adalah dengan memberikan insentif atau penghargaan. Perusahaan dapat memberikan prioritas kepada pemasok yang berhasil memenuhi atau melampaui target keberlanjutan.
Selain itu, program penghargaan publik yang menyoroti keberhasilan pemasok dapat memotivasi pemasok lain untuk mengikuti langkah tersebut.
7. Integrasi dan laporan keberlanjutan
Informasi tentang kinerja keberlanjutan pemasok sebaiknya diintegrasikan dalam laporan keberlanjutan perusahaan, yang bisa kamu coba GRATIS DISINI. Dengan mengintegrasikan data ini, perusahaan dapat menunjukkan kepada investor dan pelanggan bahwa mereka secara proaktif mengelola dampak lingkungan dan sosial dari seluruh rantai pasokan mereka.
Baca juga: 10 Cara Praktis Mengurangi Sampah Makanan, Bisa Mulai dari Diri Sendiri
Tantangan dan Solusi
Meskipun Supplier Sustainability Management memiliki banyak manfaat, tantangan tetap ada. Beberapa pemasok mungkin kekurangan sumber daya untuk memenuhi standar yang ketat. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan program bantuan atau kemitraan untuk membantu pemasok mencapai tujuan keberlanjutan.
Selain itu, komunikasi yang berkelanjutan dan negosiasi yang adil sangat penting untuk menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Membangun Supplier Sustainability Management yang efektif bukanlah tugas yang mudah, namun merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjang.
Dengan strategi yang tepat, perusahaan tidak hanya mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi, tetapi juga berkontribusi pada perubahan positif yang lebih besar dalam industri dan komunitas global.
“Dengan meningkatnya tekanan dari konsumen dan pemangku kepentingan, mengadopsi Supplier Sustainability Management adalah langkah cerdas perusahaan dalam mewujudukan masa depan yang lebih berkelanjutan”, tutup Bobby Simon, CEO Satuplatform.
Baca juga: Apa Itu GRI Sustainability Reporting? Bagaimana Cara Mengimplementasikannya?