Connect with us

Mitra Hijau

Dekayu Hijaukan Demak dengan Menanam 250 Pohon

Published

on

Dekayu Hijaukan Desa Bedono Demak dengan Menanam 250 Pohon Mangrove Rhizophora.
Dekayu dan LindungiHutan berkolaborasi melalui skema product bundling. Melalui program penghijauan bertajuk 'Nation & Action bersama Dekayu untuk Desa Bedono', telah terkumpul 250 pohon yang ditanam di pesisir desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah pada 11 November 2021.

Manusia diciptakan untuk tinggal bersama di muka bumi. Berinteraksi, terkoneksi, dan saling memberi. Sementar alam, menyediakan kekayaan yang dapat diolah dan dimanfaatkan manusia untuk aktivitas yang membutuhkan fungsi guna maupun estetika.

Dekayu melihat koneksi ini yang kemudian diwujudkan dalam produk dekorasi kayu. Menggunakan bahan kayu yang merupakan simbol kebermanfaatan dan kehangatan. Simbol tersebut lantas diterapkan dalam varian produk yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Baik itu untuk kebutuhan estetika seperti fotografi dan juga sebagai hadiah yang mewakili kehangatan hubungan yang ingin diungkapkan bersama.

Melalui produk yang berawal dari peralatan dapur hingga hiasan rumah yang digunakan oleh ibu rumah tangga hingga profesional fotografer dan chef. Saat ini, bersama pengrajin yang ada di Yogyakarta tersedia produk berbagai tableware dan dekorasi rumah yang bermaterial kayu.

Dekayu percaya bahwa produk yang baik akan memberikan dampak terbaik. Produk mereka dengan nilai fungsi guna yang berpadu estetika akan memberikan pengalaman berbeda dalam berbagai momen yang berharga.

Selain itu, brand asal Yogyakarta ini ingin memberikan produk terbaik sebagai simbol perhatiannya kepada keluarga, sahabat, maupun kolega. Memberikan yang terbaik untuk momen yang baik pula. Nyatanya, memberi adalah cara terbaik untuk dapat menikmati hidup.

Berbicara perihal memberi, apa yang dihadirkan oleh Dekayu semata-mata bukan hanya produk dengan kualitas tinggi. Lebih dari itu, mereka juga ikut memberi kepada pengrajin sekaligus ibu rumah tangga di Dusun Gemawang, Desa Putat, Gunungkidul.

Ibu rumah tangga sekaligus perajin tersebut ikut menghasilkan berbagai peralatan makan serta dekorasi rumah khusus dari kayu jati dan serat alam lainnya. Bahkan, hampir 50% pegawai di Dekayu adalah perempuan. Terutama di bagian finishing.

Pemilihan kayu jati sebagai bahan baku sendiri bukan tanpa alasan. Lantaran, kayu jati memiliki ketahanan yang baik, tidak mudah berjamur, dan aman untuk digunakan sebagai alat makan.

Baca juga: Carl & Claire Tanam 250 Pohon Mangrove di Semarang, Jawa Tengah

Komitmen atas Prinsip Sustainability dan Inisiasi Program Penghijauan Dekayu dengan LindungiHutan

Foto bersama tim LindungiHutan dengan banner kegiatan 'Nation & Action bersama Dekayu untuk Desa Bedono'.
Perwakilan tim LindungiHutan berfoto dengan banner kegiatan di lokasi penanaman pohon (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Sebagai brand yang memanfaatkan hasil alam untuk bahan baku, membuat Dekayu sadar betul akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Sustainability jadi prinsip yang betul-betul dipegang.

Dekayu percaya, dengan berkolaborasi adalah solusi untuk melewati tantangan ketika pandemi sedang melanda. Keberadaan LindungiHutan menjadi kepanjangan tangan untuk ikut berdampak langsung serta mewujudkan aksi nyata restorasi pesisir Bedono yang hilang akibat abrasi.

Baca juga: Rentique Hijaukan Gunung Salak dengan Menanam 1.118 Pohon Trembesi

Oleh sebab itu, Dekayu menginisiasi kampanye alam bertajuk” Nation & Action bersama Dekayu untuk Desa Bedono”.

Kampanye alam tersebut sukses mengumpulkan 250 pohon Mangrove Rhizophora dan telah ditanam di Desa Bedono, Kabupaten Demak pada 11 November 2021.  Proses penanaman pohon dibantu oleh Mak Jah beserta keluarga.

Aksi nyata yang dilakukan oleh Dekayu merupakan bukti bahwa ada banyak cara dan jalan untuk kita ikut ambil bagian dalam pelestarian lingkungan. Semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, harapannya makin banyak pula yang ikut menjaga bumi kita. Sebab, bersama kita bisa menghijaukan Indonesia!

Bersama LindungiHutan, Dekayu Menanam 250 Pohon Mangrove di Pesisir Desa Bedono, Sayung, Demak

Desa Bedono adalah wilayah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang berada di kawasan pesisir pantai. Wilayah ini memiliki potensi yang sangat prospektif di bidang perikanan, budidaya hasil laut, dan wisata bahari.

Kendati Demikian, laut Demak memiliki risiko daya rusak yang besar. Mengingat potensi kenaikan air laut mencapai 3 cm/tahun dan penurunan muka tanah mencapai 25 cm/tahun. Hal tersebut membuat daratan Demak terancam tenggelam dalam 10-20 tahun. Bahkan saat ini sudah menenggelamkan kurang lebih 200 rumah penduduk.

Tentu, kita semua tidak ingin ada rumah penduduk yang tenggelam lagi. Maka dari itu, Dekayu bersama LindungiHutan mengambil tindakan restorasi lingkungan dengan menanam 250 pohon Mangrove Rhizophora.

Keberadaan hutan mangrove sebagai benteng alami yang melindungi pesisir dari bencana abrasi ternyata juga memiliki banyak manfaat lainnya, seperti:

  • Menahan angin kencang dari laut,
  • Menahan proses penimbunan lumpur,
  • Menjaga wilayah penyangga dan menyaring air laut menjadi air tawar di daratan,
  • Mengolah limbah beracun, menghasilkan oksigen, menyerap Karbon Dioksida,
  • Tempat memijah dan berkembang biak ikan, kerang, kepiting, dan udang,
  • Tempat berlindung, bersarang, dan berkembang biak burung atau satwa lain,

Baca juga: PT Bureau Veritas Menanam 500+ Pohon Mangrove di Jawa Tengah Peringati Hari Bumi

Semoga inisiasi kampanye alam Dekayu ini dapat menjadi langkah kecil yang akan menginspirasi banyak pihak untuk ikut membuat aksi nyata lainnya dan memberi dampak pada sosial serta lingkungan.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.