Kampanye Alam "Kutai Kartanegara #RawatBumi2019: Mangrove untuk Muara Badak" | LindungiHutan
Gambar Kampanye
Kampanye Selesai

Kutai Kartanegara #RawatBumi2019: Mangrove untuk Muara Badak

Reynaldi Alfiansyachhh

Reynaldi Alfiansyachhh

0 pohon terkumpul dari 1,000 pohon

2 Donatur

Batas Donasi: 21 April 2019
Kampanye Selesai
Penanaman: 21 April 2019
Selesai Ditanam
Unduh LPJ

Belum ada kampanye terkait

Cerita
Pantau
Update
Kampanye dibuat 28 January 2019
Yuk bantu kami untuk meminimalisir abrasi di pesisir Marang Kayu, Kutai Kartanegara.
Hai kawan! Perkenalkan nama saya Reynaldi Alfiansyach mahasiswa Universitas Mulawarman yang tergabung dalam Mapala Plankthos Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.

Muara Badak merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kecamatan Muara Badak memiliki luas wilayah mencapai 939,09 km2 yang dibagi dalam 13 desa dengan jumlah penduduk sekitar 45.954 jiwa (2015). Kecamatan Muara Badak memiliki beberapa objek wisata yaitu Pantai Pangempang, Pantai Samberah, Pantai Panritalopi, dan Pulau Mutiara Pangempang (Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 - 2035).

Salah satu objek wisata yang terkenal di muara badak yaitu pantai. Kawasan Tanjung Pangempang adalah salah satu lokasi penting yang menyediakan habitat lahan basah berupa ekosistem pesisir pantai dan merupakan daerah yang potensial untuk dijadikan sebagai kawasan konservasi. Tanjung Pangempang yang berada di pesisir Kalimantan Timur merupakan sebuah daratan yang menjorok ke laut dan menyerupai pulau, sehingga Tanjung Pangempang memiliki karakteristik dan keunikan ekosistem tersendiri.

Deforestasi dan alih fungsi lahan telah menimbulkan dampak ekologi yang sangat besar bagi Indonesia dan dunia. Sekian lama dikenal sebagai "zamrud khatulistiwa”, saat ini Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72%, dan hanya menyisakan sekitar 125,9 juta hektar hutan darat (KLHK, 2018), dan sekitar 3,5 juta hektar hutan mangrove (Times Indonesia, 2017).



Foto: sekitar lokasi penanaman

Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah juga akan terganggu akibat terjadinya pengrusakan hutan yang terus-menerus. Hal ini akan berdampak pada semakin seringnya terjadi kekeringan di musim kemarau dan banjir serta tanah longsor di musim penghujan. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak serius terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Penanaman pohon melalui kegiatan reboisasi maupun penghijauan merupakan salah satu cara untuk meregenerasi kawasan hutan yang telah rusak. Kadang kala hutan yang telah rusak bisa memulihkan dirinya sendiri dengan melibatkan benih tanaman yang terbawa oleh angin atau binatang. Tetapi, laju penghutanan secara alami tidak sebanding dengan laju kerusakan hutan atau deforestasi. Bahkan pada tingkat kerusakan yang parah alam tidak bisa memulihkan dirinya sendiri.

LindungiHutan, sebagai salah satu yayasan pelestarian hutan dan pemberdayaan petani bibit memiliki misi untuk menghijaukan Indonesia dan menanam sejumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020. Untuk mewujudkan hal tersebut, LindungiHutan memiliki beberapa project, salah satunya sukses LindungiHutan laksanakan pada bulan Desember 2018 lalu, bertajuk "Harapan Hutan". Project ulang tahun Yayasan Lindungi Hutan ke-2 tersebut berupa penanaman 11.000 bibit mangrove di Semarang dan penanaman 5.000 bibit mangrove di Kendal, dengan peserta yang datang lebih dari 500 orang dan mendapat dukungan dari lintas instansi.

Dari project tersebut, kami yakin bahwa harapan itu masih ada. Masih banyak yang peduli, masih banyak yang ingin hutan dan lingkungan lestari. Kemudian, kami ingin semakin menginisiasi lebih banyak harapan itu kembali, maka kami menginisasi project "Rawat Bumi" yang di agendakan untuk memperingati Hari Bumi di setiap tanggal 22 April. Momen ini kami jadikan sebagai ungkapan terimakasih kita semua terhadap bumi yang telah menjadi tempat yang nyaman meskipun penghuninya tak berlaku baik.

Maka dari itu, dengan memiliki visi dan misi yang sama dalam pelestarian Lingkungan terutama pada ekosistem pesisir kami bekerjasama dengan Mapala PLANKTHOS dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama dalam sebuah aksi nyata untuk mengajak masyarakat kembali peduli terhadap bumi. Dengan target melibatkan lebih dari 1.000 peserta gabung aksi dengan jangkauan ke seluruh daerah di Indonesia.

Selain melakukan kegiatan penanaman Mangrove untuk melestarikan lingkungan, Mapala PLANKTHOS juga akan merayakan Hari jadi (MILAD) yang ke -14 tahun. Penanaman Mangrove dipilih sebagai konsep perayaan MILAD ini untuk dapat menjaga kelestarian lingkungan pesisir.

Dan sesuai dengan komitmen Yayasan Lindungi Hutan yang bukan hanya berfokus pada kegiatan penanaman, project "Rawat Bumi" inipun juga akan mencakup kegiatan pasca-penanaman meliputi perawatan tanaman dan monitoring yang dapat dipantau melalui website lindungihutan.com. Tidak berhenti sampai disitu, kegiatan ini akan dilakukan pula kegiatan bersih sampah di daerah kampanye alam tersebut sebagai bentuk dukungan LindungiHutan pada program pemerintah dalam PROGRAM INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020.

KLIK DONASI SEKARANG!
Data dan Emisi/Serapan Carbon dapat berubah sesuai data update dan usia pohon
28 Apr 2021
Campaign telah dilaksanakan 28-04-2021
0
Pohon Hidup
0
Pohon Mati
1cm
Diameter Pohon
1cm
Tinggi Pohon
1%
Perkembangan
13 Jul 2020
Campaign telah dilaksanakan 13-07-2020
0
Pohon Hidup
0
Pohon Mati
1cm
Diameter Pohon
1cm
Tinggi Pohon
1%
Perkembangan
29 Apr 2019
Campaign telah dilaksanakan 29-04-2019
11
Pohon Hidup
0
Pohon Mati
0.1cm
Diameter Pohon
0.1cm
Tinggi Pohon
100%
Perkembangan
28 Jan 2019
Update Kampanye Dimulai Nanti Pada Tanggal Pelaksanaan 21-04-2019
1
Pohon Hidup
0
Pohon Mati
0.1cm
Diameter Pohon
0.1cm
Tinggi Pohon
100%
Perkembangan
Gambar Monitoring
4 tahun yang lalu
Avatar
Akhmad Rizal Busthomi
0 Pohon
4 tahun yang lalu
Avatar
Anonymous
0 Pohon
4 tahun yang lalu
Avatar
Akhmad Rizal Busthomi
0 Pohon
0
4 tahun yang lalu
Avatar
Anonymous
0 Pohon
0

Hitung Emisi Karbon dengan Mudah dan Gratis

Melalui Imbangi, setiap pengguna dapat menghitung jejak karbon yang dihasilkan dan menyerapnya dengan langkah penghijauan bersama LindungiHutan

Hitung Jejak Karbon