Saya percaya Bedono bisa dipulihkan kembali, minimal diminimalisir volume air robnya dengan melakukan penanaman mangrove. Mangrove bisa menjadi tembok alami dan penjaga Bedono agar tetap lestari.
Salam lestari, perkenalkan nama saya Miftahul Alim, saat ini masih berkuliah di Fakultas Teknologi Industri Unissula. Di kampus, saya mengikuti organisasi mapala Mahapati. Melalui organisasi ini,
saya tergerak untuk peduli terhadap kondisi lingkungan di sekitar saya. Salah satu kegiatan yang pernah saya dan teman-teman lakukan adalah
penanaman mangrove di desa Bedono, Sayung, Demak.Menyebut Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, tak berlebihan jika kita akan teringat dengan
cerita-cerita memilukan yang menggelayutinya.
Ratusan warganya dari dua pedukuhan, yakni Dukuh Rejosari dan Dukuh Tambaksari,
terpaksa kehilangan tempat tinggal dan mata pencahariannya. Penyebabnya, tak lain karena abrasi dari Laut Jawa yang melanda selama puluhan tahun. Hingga saat ini, Bedono kerap diceritakan sebagai salah satu potret bukti
betapa mengerikannya amukan abrasi yang melanda sebuah kawasan pesisir.Foto: Rumah tenggelam akibat rob di BedonoBedono diklaim sebagai salah satu wilayah yang
terdampak abrasi paling parah di Indonesia. Ratusan hektar lahan yang dulunya berupa rumah-rumah penduduk, area persawahan, dan area pertambakan, kini telah hilang menjadi lautan luas, menyatu dengan Laut Jawa. Sahabat bisa mengunjungi bekas desa ini untuk menyaksikan keganasan abrasi di sana. Perasaan getir akan Anda rasakan ketika melihat beberapa rumah penduduk yang
terpaksa ditinggalkan pemiliknya karena terus ditenggelamkan banjir rob dan hanya menyisakan atap-atap rumah yang menyembul di antara hamparan air, seakan mempertegas bahwa pernah ada kehidupan manusia di sana.
Beberapa warga Bedono yang masih memilih bertahan, tak kalah menyedihkannya dengan rumah-rumah itu. Hidup dengan air rob yang masuk ke rumah seakan sudah menjadi santapan keseharian mereka.
Foto: Aktivitas masyarakat Bedono di tengah robAbrasi yang melanda Bedono tentu tak bisa dilepaskan dari perubahan iklim global yang melanda bumi akhir-akhir ini yang menyebabkan es di wilayah kutub mencair dan berakibat pada penambahan volume air laut. Tentu tak akan kita pungkiri pula jika
aktivitas reklamasi, terutama dari proyek pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, turut
mempercepat proses abrasi di Bedono.
Abrasi yang terjadi di Bedono, biar bagaimanapun, tetap menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa betapa lemahnya kita sebagai manusia terhadap kuasa alam. Tapi, jangan sampai Bedono kembali memaksa ribuan warganya pindah meninggalkan rumah akibat laju abrasi yang terus meluas.
Kita bisa membantu mengurangi laju abrasi dan mempertahankan kehidupan dan masa depan masyarakat Bedono, terutama anak-anaknya, dengan melakukan
penanaman pohon mangrove. (Dinny)
Foto: Lokasi penanamanPenanaman mangrove kembali akan kami laksanakan di Desa Bedono, Sayung, Demak, pada 21 April 2019 dengan target 2000 pohon mangrove. Besaran donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah Rp7.000/pohon.Dengan Rincian : - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Bagaimana Cara Berdonasi ?? - Klik Tombol Donasi
- Input Jumlah Pohon yang akan di donasikan
- Pilih Transaksi Pembayaran
- Konfirmasi
- Nama Anda Akan muncul di Halaman Donatur
- Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.Salam Lestari !!