Salam lestari!!!! Nama saya
Hendra, dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Gonenggati Jaya yang dibina oleh
KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Banawa Lalundu. Kami terdiri dari sekelompok para pemuda dan sebagian masih berstatus pelajar. Kelompok kami terbentuk pada Juni 2016 dan mendapat kesempatan untuk
mengelola kawasan objek wisata Hutan Mangrove Gonenggati di Sulawesi Tengah, tepatnya di Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kota Palu, Kab.Donggala.
Kegiatan yang sudah kami lakukan adalah menciptakan sebuah karya destinasi wisata yang bergerak dibidang wisata hutan mangrove dan kegiatan lainnya adalah kerja bakti dalam memberantas sampah, kiriman dikawasan hutan mangrove dalam 1 bulan 3 x pembersihan serta beberapah melakukan penanaman area hutan mangrove yang sudah gundul kemudian 1 tahun sekali organisasi kami melakukan zakat dan membagi sedekah dibulan suci ramadhan kepada masyarakat setempat. Lokasi yang kami kelola milik Kelurahan Kabonga Besar, melalui pemerintah yang juga memberi keputusan bahwa Kawasan objek wisata hutan mangrove berhak dikelola oleh kami. Yang sebelumnya sempat diklaim oleh beberapa oknum dan mengaku miliknya.
Foto: Kawasan mangrove Gonenggati
Hutan Mangrove Gonenggati sendiri adalah
kawasan ekosistem mangrove alami yang berada di pesisir Kabonga Besar, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Tempat ini sebagai
kawasan pelestarian lingkungan hidup dan memelihara pesisir dari abrasi laut. Hutan Bakau Gonenggati tempat penelitian dan sarana edukasi masyarakat dan saat ini dijadikan kawasan wisata di kecamatan Banawa, terletak di jalan trans Palu-Donggala, panjang pesisir hutan bakau Gonenggati 3 km. Hutan mangrove sebagai pembatasan daerah yang berair dengan daerah pantai yang berpasir, tempat habitat berbagai jenis satwa, pembesaran berbagai jenis ikan laut, yang lebih utama sebagai pelindung pantai dari abrasi dan
meredam gelombang besar (tsunami).Dengan adanya wisata mangrove ditempat kami, para masyarakat telah bersyukur karena adanya lapangan pekerjaan. Dimana masyarakat bisa berjualan dan adanya tukang parkir serta mengurangi angka kemiskinan ditempat kami. Dan para nelayan bisa menyewakan perahunya untuk berkeliling dikawasan wisata mangrove yang memiliki luas 15 ha.
Foto: Wisata mangrove GonenggatiKami harap dengan kejadian
28 September 2018 lalu masyarakat akansadar akan manfaat dan fungsi hutan mangrove.Ya, pada tanggal itu,Palu, Sigi dan Donggala dihantam tsunami yang cukup dahsyat dan meluluhlantakkan bumi Celebes. Beruntung daerah kami tak terkena hantaman gelombang yang cukup parah karena adanya mangrove di area ini, meskipun di beberapa lokasi masih perlu ditambah lagi karena dirasa belum cukup untuk menahan jika terjadi hal yang sama.
Oleh sebab itu, kami berharap dengan adanya penanaman di lokasi-lokasi yang masih kosong dapat membuat Donggala memiliki sabuk hijaunya sendiri. Kami bekerjasama dengan
LindungiHutan akan melakukan penanaman bibit pohon mangrove di ekosistem hutan mangrove Gonenggati. Penanaman ini diselenggarakan dalam
"Gerakan Rawat Bumi” untuk memperingati Hari Bumi. (Dede)
Foto: Kegiatan penanaman yang dilakukan KTH GonenggatiPenanaman akan dilakukan di Kawasan Mangrove KTH Gonenggati, Kel.Kabonga Besar, Kec.Banawa. Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah Rp 7.000/pohon.Dengan Rincian : - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Bagaimana Cara Berdonasi ?? - Klik Tombol Donasi
- Input Jumlah Pohon yang akan di donasikan
- Pilih Transaksi Pembayaran
- Konfirmasi
- Nama Anda Akan muncul di Halaman Donatur
- Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.Salam Lestari !!