Semua butuh proses dan aksi nyata untuk penghijauan hutan di Alor. Bersama menghijaukan Indonesia!!
Pulau Alor termasuk salah satu
pulau terdepan Indonesia yang secara spesifik termasuk wilayah Kabupaten Alor. Kabupaten Alor memiliki 17 buah pulau-pulau kecil, dimana 9 pulau diantaranya berpenduduk (Pulau Alor, Pantar, Pura, Ternate, Buaya, Kepa, Treweng, Kura, Marrica/Kanggae) dan 6 pulau lainnya belum berpenduduk (Pulau Kambing, Rusa, Lapang, Batang, Sika, dan Kapas).
Alor merupakan
daerah pegunungan tinggi dan sekitar 60 persen wilayahnya berbukit, bergunung-gunung, dan mempunyai jurang yang cukup dalam. Dataran tinggi Alor merupakan daerah yang digunakan untuk pengembangan pertanian karena mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi sedangkan daerah lereng lebih cocok untuk pengembangan sistem terasering.
Foto: Pembibitan yang dilakukan relawan LH AlorData Dinas Kehutanan Provinsi NTT tahun 2011-2016 menunjukan,
luas kerusakan hutan di NTT terus meningkat. Hal ini sejalan dengan berkurangnya kawasan hutan di NTT seluas 66.591 Ha dari tahun 1999 seluas 1.808.990 Ha (SK.423/Menhut/1999) menjadi 1.742.399 Ha pada tahun 2016 (SK Menlhk No.357/2016). Pada umumnya kerusakan hutan dan lahan disebabkan kebakaran hutan,
illegal logging dan perambahan.
Penyebab tertinggi ialah kebakaran hutan mencapai 5,9% dari total luas lahan hutan, diikuti perambahan kawasan 5,6% serta illegal logging 5,1%.
Foto: Relawan LH Alor
Masyarakat NTT biasanya membuka ladang dengan pola tebas bakar, jika kebiasaan ini dibiarkan berlanjut maka lahan kritis semakin bertambah. Tantang bagi kedepan sumber Dinas Kehutanan Provinsi NTT (2006) menjelaskan bahwa lahan kritis mencakup dalam dan luar kawasan hutan mencapai 2.109.496,75 Ha atau 44,6% dari total luas dataran NTT, sementara lahan kritis dalam kawasan hutan sebesar 661.680,73 atau 35%dari total luas kawasan hutan yang ada.
Sehingga hal ini menjadi
warning bagi masyarakat semua khususnya di NTT, untuk lebih peduli terhadap keberadaan hutan di sekitarnya. Jadi tidak sepatutnya kita hanya berdiam diri, membiarkan hutan habis sedikit demi sedikit dan abrasi yang semakin parah. Yuk ikut andil dengan mengikuti
Gerakan Rawat Bumi dari LindungiHutan dan relawan Alor. Teman-teman bisa berdonasi untuk penanaman dan perawatan pohon di Alor yang akan dilaksanakan dalam rangka Hari Bumi. (Deandra)
Foto: Penanaman yang telah dilakukan oleh relawan LH Alor pada September 2018Penanaman ini akan dilakukan bersamaan dengan momentum Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 21 April 2019, yang oleh LindungiHutan dikemas melalui
“Gerakan Rawat Bumi”.
Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah Rp 30.000/pohon.Dengan Rincian : - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Bagaimana Cara Berdonasi ?? - Klik Tombol Donasi
- Input Jumlah Pohon yang akan di donasikan
- Pilih Transaksi Pembayaran
- Konfirmasi
- Nama Anda Akan muncul di Halaman Donatur
- Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta. Salam Lestari !!
Mohon maaf, dana sebesar Rp 190,000 pada Kampanye Alam ini selanjutnya akan kami alihkan pada kampanye Alam #SatuPohon 1000 Harapan, Gunung Andong yang dapat diakses melalui "link" berikut. Dana pada kampanye ini terpaksa kami alihkan karena campaigner yang bersangkutan tidak kooperatif ketika dihubungi oleh pihak LindungiHutan. Hal tersebut menyebabkan penanaman batal terlaksana