Connect with us

Bisnis Lestari

Green Finance Itu Apa? Berikut Penjelasan, Implementasi, dan Contohnya!

Published

on

Green finance

Fakta perubahan iklim dan komitmen dunia untuk menekan suhu bumi melalui pelbagai skema pengurangan emisi karbon dilakukan oleh beragam sektor dan stakeholder. Termasuk sektor keuangan.

Sektor keuangan punya peran krusial dalam memberikan pendanaan terhadap bisnis dan industri yang punya komitmen terhadap keberlanjutan. Untuk itu, lahirlah istilah green finance, sebuah tindakan maupun praktik keuangan yang ramah lingkungan dan sekali lagi, berkelanjutan.

Artikel berikut ini akan menjelaskan apa itu green finance? Mengapa perlu dilakukan? Serta bagaimana bentuk-bentuk implementasi teknisnya?

Apa yang Dimaksud dengan Green Finance?

Green finance adalah segala bentuk aktivitas keuangan baik produk maupun layanan yang dibuat untuk memastikan hasil lingkungan yang lebih baik. Layanan atau produk yang dimaksud mencakup berbagai pinjaman, mekanisme utang, hingga investasi yang digunakan untuk mendorong pengembangan proyek hijau guna meminimalisir dampak perubahan iklim.

Dalam dokumenIntroduction to Green Finance” (2017), definisi green finance adalah sebagai investasi keuangan yang mengalir ke proyek dan inisiatif pembangunan berkelanjutan, produk lingkungan, serta kebijakan yang mendorong pengembangan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Green finance mencakup climate finance, tetapi bukan hanya itu. Aktivitas finansial ini juga mengacu pada berbagai tujuan lingkungan lainnya, seperti pengendalian polusi industri, sanitasi air, atau perlindungan keanekaragaman hayati.

Baca juga: Sustainable Finance, Penerapan, Prinsip, hingga Trend di Indonesia Saat Ini

Mengapa Implementasi Green Finance Penting Dilakukan?

Sejenak menilik ke belakang, revolusi industri abad ke-18 memainkan peran besar dalam menyumbang gas rumah kaca yang pada akhirnya menuntun kita kepada bencana perubahan iklim. Itu artinya, sektor bisnis dan industri kini hari perlu diperhatikan dan dipastikan komitmen ramah lingkungan dan keberlanjutannya.

Lantas, apa hubunganya dengan sektor lingkungan?

Fungsi inti dari keuangan yaitu untuk menyediakan modal yang dibutuhkan bisnis untuk terlibat dalam aktivitas produktif sehingga penyedia modal dapat berbagai keuntungan yang dihasilkan tanpa berpartisipasi langsung dalam aktivitas produksi. Sederhananya, sektor keuangan berperan untuk mengarahkan dan mengalirkan uang kepada pihak yang tepat sehingga dapat bisnis dan aktivitas yang dilakukan juga tepat.

Itulah mengapa green finance dibutuhkan dalam rangka mendukung akselerasi pencapaian net zero emission. Modal dan pendanaan yang disediakan oleh sektor keuangan seperti Lembaga Jasa Keuangan, misalnya, semestinya dialirkan kepada pelaku bisnis dan industri, yang ramah lingkungan dan sustainable. Juga, kepada proyek-proyek hijau yang membantu dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Mengutip dari laman World Economic Forum, India menjadi salah satu negara yang mengakui pentingnya green financing. Reserve Bank of India merumuskan kebijakan untuk mendorong bank-bank agar sejalan dengan tujuan berkelanjutan.

Tahun 2015, bank sentral India memasukkan proyek energy terbarukan kecil ke dalam skema kredit sektor prioritas. Akibatnya, bank-bank di India merumuskan kebijakan internal untuk mengurangi pinjaman ke sektor yang intensif memproduksi karbon, sebaliknya mengadopsi pendekatan green financing untuk kredit. Alhasil banyak sektor yang kini mempertimbangkan kembali model bisnis mereka dan beralih ke metode produksi yang lebih ramah lingkungan dan sustainable.

Baca juga: Environmental Social Governance atau ESG, Langkah Penerapan dan Checklist untuk Perusahaan Anda

Contoh Green Finance

Berikut ini terdapat beberapa contoh green finance:

1. Green Mortgages (Hipotek hijau)

Instrumen ini memungkinkan pemberi pinjaman untuk memberikan persyaratan yang lebih baik kepada pembeli rumah yang memiliki properti dengan concern dan inisiatif ramah lingkungan yang baik.

2. Green Loans

Green loans adalah pinjaman yang digunakan untuk mendukung inisiatif lingkungan seperti panel surya rumah tangga, mobil listrik, proyek efisiensi energi, dan lain-lain. Barangkali dalam scope bisnis atau industri yang lebih besar, pinjaman ini akan diberikan kepada pelaku bisnis yang punya komitmen sustainability maupun untuk proyek-proyek hijau.

3. Green Banks

Green banks beroperasi mirip dengan bank tradisional, tetapi mereka menggunakan dana publik untuk mendorong investasi swasta dalam energi terbarukan dan inisiatif ramah lingkungan lainnya.

4. Green Bonds (Obligasi hijau)

Green bonds mencakup sebagian besar pembiayaan hijau. Hal ini termasuk investasi obligasi, di mana hasilnya digunakan untuk mendukung berbagai inisiatif hijau seperti energy terbarukan, transportasi bersih, dan konservasi.

Green Finance Indonesia, Bagaimana?

Mengutip dari laman katadata.co.id, sebanyak 33,9% responden mengaku mempertimbangkan reputasi bank dalam sektor lingkungan. Angka ini cukup menggembirakan, meskipun masih lebih banyak yang memperhatikan kualitas layanan (71,6%), kinerja finansial (66,9%), produk (62,7%), dan tanggung jawab sosial (57,6%).

Bahkan, mayoritas responden menyatakan bahwa prinsip green finance penting bagi mereka dalam memilih bank, dengan rata-rata skor 8 dari 10 terkait tingkat kepentingan prinsip pembiayaan hijau.

Baca juga: 5 Bank di Indonesia yang Bekerja Sama dengan LindungiHutan

LindungiHutan Menanam Lebih dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.