Connect with us

Hutanpedia

Harimau Sumatera, Pernah Dengar Tentangnya?

Published

on

Harimau sumatera adalah

Hewan ini berasal dari hutan-hutan Sumatera dan punya gaya bertahan hidup yang cukup unik. Tapi, tahukah kamu mereka sedang berjuang keras untuk bertahan hidup? Antara hilangnya rumah mereka karena deforestasi dan ancaman perburuan, situasinya cukup serius.

Di artikel ini, kita akan jelajahi lebih lanjut soal hidup mereka yang penuh tantangan dan usaha apa saja yang dilakukan untuk tidak membiarkan mereka hanya menjadi cerita dari masa lalu. Yuk, simak!

Apa itu Harimau Sumatera?

Harimau Sumatera (bernama latin Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera, Indonesia. Hewan ini merupakan salah satu dari beberapa subspesies harimau yang masih bertahan hingga saat ini.

Adanya Harimau Sumatera memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Sumatera. Sebagai predator puncak, mereka membantu mengatur populasi hewan mangsa dan menjaga kesehatan hutan.

Pelestarian Harimau Sumatera tidak hanya penting untuk spesies itu sendiri, tetapi juga bagi keanekaragaman hayati secara luas, yang bergantung pada hutan Sumatera dalam kelangsungan hidupnya.

Ciri-Ciri Harimau Sumatera

Inilah beberapa ciri-ciri khas Harimau Sumatera:

  • Ukuran: Harimau Sumatera memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan spesies harimau lainnya. Panjang tubuh mereka bisa mencapai sekitar 2,4 meter (termasuk ekor) dengan berat sampai 140 kilogram.
  • Bulu: pola loreng pada bulu mereka lebih rapat dan gelap dibandingkan dengan harimau dari daerah lain. Ini membantu mereka bersembunyi di dalam hutan yang lebat.
  • Ekspresi wajah: mereka memiliki wajah yang lebih bulat dengan garis hitam tebal yang mengelilingi mata, memberikan penampilan yang sangat khas.
  • Cakar: cakar Harimau Sumatera yang tajam dan kuat sangat adaptif untuk memanjat dan menangkap mangsa.
  • Ekor: ekor mereka lebih tebal dan panjang, membantu dalam menjaga keseimbangan saat bergerak di antara pohon-pohon dan terjalnya hutan Sumatera.
  • Suara: Harimau Sumatera dikenal dengan suara raungan yang dalam, digunakan untuk berkomunikasi dengan harimau lain, khususnya dalam konteks mencari pasangan dan menandai wilayah kekuasaan.

Baca juga: 10+ Hewan Endemik Asli Indonesia Beserta Gambarnya

Jumlah Populasi Harimau Sumatera

Harimau Sumatera saat ini terdaftar sebagai spesies yang sangat terancam punah oleh IUCN Red List, dengan estimasi populasi hanya sekitar 400-500 individu di alam liar. Penurunan drastis ini tidak terlepas dari tingginya laju deforestasi di Sumatera, yang mengancam habitat alami spesies Harimau Sumatera.

Laporan dari Eyes on the Forest mencatat bahwa dari tahun 1985 hingga 2016, Sumatera telah kehilangan sekitar 56% dari hutan alaminya. Hal ini berdampak langsung pada kehidupan satwa liar, termasuk Harimau Sumatera, yang habitatnya terus menyusut.

Data dari Global Forest Watch juga menggambarkan kehilangan hutan primer di Sumatera Utara, yang mencapai 9,49 ribu hektar pada tahun 2023. Penebangan hutan secara besar-besaran ini tidak hanya berdampak pada kerusakan ekologi, tetapi juga menimbulkan emisi CO₂ yang signifikan, memperparah perubahan iklim yang lebih luas, serta mengurangi area hidup Harimau Sumatera​.

Ancaman Harimau Sumatera

Ancaman terhadap Harimau Sumatera sangat beragam dan berkaitan erat dengan masalah pengelolaan hutan. Berikut beberapa ancaman utamanya:

1. Kehilangan Habitat

Deforestasi untuk pembukaan lahan pertanian dan perkebunan, terutama kelapa sawit dan pulp kayu, merupakan ancaman terbesar. Data menunjukkan bahwa Sumatera kehilangan 56% dari hutan alaminya dari tahun 1985 hingga 2016, yang secara langsung mengurangi ruang hidup Harimau Sumatera​ (Eyes on the Forest)​.

2. Konflik dengan Manusia

Penyusutan habitat alami mengakibatkan harimau sering berinteraksi dan berkonflik dengan aktivitas manusia, seperti petani yang menjaga lahan mereka dari hewan yang dianggap hama. Ini sering kali berakhir dengan pembunuhan harimau untuk melindungi manusia dan ternak.

3. Perburuan Ilegal

Harimau Sumatera diburu untuk organ tubuhnya yang memiliki nilai jual tinggi di pasar gelap pengobatan tradisional dan sebagai trofi. Peningkatan aktivitas penebangan hutan juga memudahkan para pemburu mencapai daerah yang sebelumnya sulit diakses.

4. Fragmentasi Habitat

Pembangunan infrastruktur dan penebangan yang tidak terkendali menyebabkan habitat harimau menjadi terpecah-pecah, mengisolasi populasi harimau yang dapat mengurangi keragaman genetik dan meningkatkan risiko kepunahan.

5. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Perubahan iklim memengaruhi ekosistem hutan, termasuk pola cuaca dan ketersediaan mangsa, yang bisa mempengaruhi populasi harimau. Hutan yang terdegradasi sering tidak mampu menyerap karbon seefektif hutan alami, sehingga memperparah efek rumah kaca.

Baca juga: 10+ Manfaat Reboisasi dan Penghijauan untuk Manusia dan Alam

Upaya Perlindungan Harimau Sumatera

Dengan berbagai ancaman di atas, apa saja upaya perlindungan yang bisa kita lakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup Harimau Sumatera?

1. Zona Perlindungan Hutan

Kawasan konservasi khusus dan taman nasional telah ditetapkan untuk melindungi habitat Harimau Sumatera. Ini termasuk pengecualian zona dari aktivitas pembalakan dan konversi lahan, serta pengawasan ketat untuk mencegah perburuan ilegal.

Zona perlindungan juga membantu menjaga ekosistem hutan, yang penting untuk keberlanjutan mangsa harimau dan keanekaragaman hayati lainnya.

2. Program Pemantauan Populasi

Menggunakan teknologi seperti kamera tersembunyi dan GPS tracking, para peneliti dan konservasionis dapat mengumpulkan data tentang perilaku, jumlah, serta pergerakan Harimau Sumatera. Pemantauan ini membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perlindungan lebih, serta efektivitas dari upaya konservasi yang sudah berjalan.

3. Penegakan Hukum yang Ketat

Pemerintah dan lembaga konservasi harus bekerja sama untuk menguatkan penegakan hukum. Hal ini bisa dilakukan melalui patroli reguler dan penggunaan undang-undang yang ada guna menjerat pelaku perburuan sekaligus perdagangan ilegal Harimau Sumatera.

Kerja sama internasional juga penting untuk memotong jaringan perdagangan lintas batas.

4. Konservasi Genetik

Program konservasi genetik bertujuan untuk memelihara keanekaragaman genetik Harimau Sumatera melalui penelitian dan potensi program pembiakan. Dengan memahami pola genetik, konservasionis bisa merancang strategi pemulihan populasi yang lebih efektif dan meminimalkan risiko inbreeding dalam populasi yang kecil.

5. Edukasi Masyarakat

Program edukasi ditujukan untuk masyarakat lokal dan publik luas, menginformasikan tentang pentingnya pelestarian Harimau Sumatera dan cara-cara menghindari konflik. Edukasi ini juga mencakup informasi tentang manfaat ekosistem hutan yang sehat dan peran masyarakat dalam konservasi.

6. Rehabilitasi dan Pelepasliaran

Harimau yang terluka atau pernah berkonflik dengan manusia perlu dirawat di pusat rehabilitasi, sampai mereka cukup kuat untuk kembali ke alam liar. Proses pelepasliaran melibatkan penilaian kesehatan menyeluruh dan pemilihan lokasi yang aman untuk mengurangi risiko konflik ulang.

Memahami dan melindungi Harimau Sumatera bukan hanya tugas para konservasionis, tetapi tanggung jawab kita bersama. Setiap tindakan kecil dalam mendukung upaya konservasi, seperti memilih produk berkelanjutan atau mendukung kebijakan yang melindungi hutan, berkontribusi besar terhadap masa depan mereka.

Dengan setiap langkah yang kita ambil untuk mengurangi jejak ekologis, kita membantu memastikan Harimau Sumatera tetap menjadi simbol keindahan alam Sumatera, bukan hanya kenangan dalam sejarah. Mari bersama mendukung upaya pelestarian ini, agar suara gemericik air dan deru daun di hutan Sumatera terus berdampingan dengan langkah gesit sang Harimau!

Baca juga: Simak Hasil Publikasi Ilmiah LindungiHutan di Widyantara

Tentang Yayasan IAR Indonesia

Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) merupakan lembaga non-profit yang fokus pada upaya konservasi primata Indonesia melalui pendekatan holistik, yang meliputi konservasi satwa, pemulihan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat sekitar habitat alami satwa. Kami berkomitmen memberikan perlindungan terhadap primata dan habitatnya melalui kerja sama multipihak, mewujudkan ekosistem yang harmonis antara lingkungan, satwa, dan manusia.

Kontak

+62-856 7536 660 (Admin YIARI)

Jl. Curug Nangka, Kp. Sinarwangi, Kel. Sukajadi, Kec. Tamansari, Bogor, Jawa Barat 16610

Artikel ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan IAR Indonesia dengan LindungiHutan