Kembalikan kebaikan yang diberikan oleh Bumi, untuk lingkungan di sekitar kita!
Salam Lestari!
Halo Sahabat Alam,
Perkenalkan kami NAMI!
NAMI adalah sebuah social enterprise yang di dalamnya kami sematkan harapan besar dan positif bagi semuanya. Nami mencoba merintis tujuan agar mampu berkontribusi secara nyata untuk isu perbaikan lingkungan, sosial, dan budaya yang ada di Indonesia.
NAMI percaya bahwa setiap yang ada di alam ini terhubung dan saling berkelindan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya.
Salah satunya adalah sebuah hutan adat bernama Tala, yang ada di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Berangkat dari adanya masalah deforestasi di wilayah Hutan Adat Tala, imbasnya ketika musim hujan datang, hutan tidak bisa bekerja maksimal menampung air karena sebagian lahan hutan telah gundul. Akibatnya debit air pun menurun drastis ketika kemarau datang. Yang lebih penting lagi, sumber mata air yang dikultuskan yaitu “we okaen”, mata air “we kakafun”, “we antoni” dan “we basole” serta dua mata air lainnya yang menjadi sumber air utama bagi masyarakat sekitar hutan adat mulai terancam.
Bukan tak mungkin juga akan menjadi akar masalah keseimbangan sosial dan budaya yang hadir di masyarakat Hutan Adat Tala, karena air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, flora, dan fauna.
NAMI bersama LindungiHutan membuat kampanye alam penanaman bibit jambu mede di wilayah hutan adat sebagai upaya reboisasi. Bibit jambu mede dipilih karena pohonnya termasuk tahan di segala cuaca, buahnya bermanfaat untuk pengobatan tradisional, serta bijinya yang mengandung banyak nutrisi.
Ayo ikut ambil aksi nyata dengan berdonasi pohon bersamaNAMI dan LindungiHutan untuk merawat bumi kita tercinta!
Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah Rp 30,000/pohon.
Karena hutan merupakan sumber daya alam yang berperan penting dalam kehidupan manusia, dengan berbagai fungsinya seperti mencegah bencana hidrologi, mengurangi dampak perubahan iklim. Hutan adat Tala memiliki lahan yang luas yakni 3 HA, namun masih terdapat lahan kosong/gundul karena pepohonan yang dulunya ada dibabat untuk kepentingan orang tertentu, sebagian kawasan hutan yang sering terbakar saat musim kemarau dan kurangnya ketersediaan bibit atau anakan pohon untuk ditanam. Selain itu penanaman pohon di lokasi ini juga bertujuan untuk menjaga kelestarian empat mata air sakral yang ada di tengah hutan, yaitu mata air “we okaen”, mata air “we kakafun”, “we antoni” dan “we basole” serta dua mata air lainnya yang menjadi sumber air utama bagi masyarakat sekitar hutan adat. Sebab setelah terjadinya penebangan-penebangan liar atau berbagai upaya deforestasi tersebut, pada saat musim kemarau debit air terus menurun drastis. Dengan penanaman pohon kembali (reboisasi) di wilayah hutan tersebut maka keseimbangan ekosistem hutan diharapkan dapat tetap terjaga. Selain itu,untuk legalitasnya pun jelas.Di mana telah dilakukan tata ruang hutan tahun 1983 yang diterapkan melalui SK Menteri Pertanian dan melalui SK Gubernur NTT pada tahun 1992 tentang penetapan kawasan hutan adat Tala.
Bagaimana Cara Berdonasi ?? 1. Klik Tombol “DONASI SEKARANG” 2. Input nominal yang akan di donasikanπ 3. Pilih metode pembayaran transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI), Go- Pay dan Doku Wallet 4. Konfirmasi melalui WhatsApp, Website atau E-mail 5. Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta. Salam Lestari !!
Dengan Gabung Aksi, kamu bisa berkontribusi nyata untuk pelestarian hutan dan lingkungan dengan
ikut melakukan penanaman bersama sahabat alam lainnya pada kampanye alam ini.
Ikut gabung aksi berbayar di kampanye
NAMI Hijaukan Hutan Adat Tala Belu
Dengan Gabung Aksi, kamu bisa berkontribusi nyata untuk pelestarian hutan dan lingkungan dengan
ikut melakukan penanaman bersama sahabat alam lainnya pada kampanye alam ini.