Mudah, Transparan dan Berkelanjutan Jalankan Program CSR Bersama LindungiHutan

Ekowisata Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK), Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi wilayah benteng abrasi dan erosi (pengikisan tanah) pantai Jakarta. Terdapat kawasan wisata hutan mangrove dengan luas 99 hektar dan 40% lahannya untuk konservasi pohon bakau dan tanaman mangrove yang asri dan alami.

Selain itu, kawasan ekowisata ini juga dimanfaatkan untuk objek wisata alam, ruang terbuka hijau dan habitat berbagai satwa di kota metropolitan.

LindungiHutan melalui kampanye alam akan menanam pohon bakau (Rhizophora sp.) yang akarnya dapat mengendapkan lumpur sehingga mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan.

Akar pohon bakau juga dapat mempercepat penguraian limbah organik dan limbah kimia yang dapat mencemari laut. Penanaman tersebut menjadi langkah pertahanan terhadap risiko banjir Jakarta.

Terlebih lagi, tanaman mangrove yang relatif tahan air laut mempunyai peranan signifikan untuk tujuan penelitian, konservasi flora-fauna dan sarana wisata edukatif yang murah dan menyenangkan.

Hingga bulan Mei 2022, kami telah menanam 7.514 pohon dalam 7,5 ha area dan menyerap 0,9 ton CO2 ekv.

Pantai Baros terletak di Tirtohargo, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta dan ramai dikunjungi wisatawan untuk menikmati udara segarnya. Pesisir Baros merupakan peralihan antara ekosistem darat dan laut yang bersifat kompleks dan terdiri dari beberapa ekosistem.

Sehingga, pada tahun 2003, mulai diadakan penanaman mangrove di pantai Baros. Namun, bertambahnya populasi penduduk dusun Baros tidak dapat diimbangi dengan abrasi yang terus berlanjut.

Akibatnya, area pemukiman dan sawah warga terancam tergerus gelombang. Sehingga berpotensi mengganggu aktivitas dan kegiatan sehari-hari.

LindungiHutan melalui kampanye alam melakukan penanaman kembali hutan mangrove untuk membantu upaya restorasi ekosistem di Pantai Baros. Hingga Mei 2022, kami telah menanam 1.588 pohon dalam 0,15 ha area dan menyerap 0,2 ton CO2 ekv.

Jabungan adalah sebuah kelurahan yang berada di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Walau letaknya berada di pinggiran kota Semarang, desa Jabungan masih memiliki kawasan hutan lindung dan semak belukar yang belum tertimpa beton-beton bangunan.

Namun, banjir dan tanah longsor menjadi permasalahan yang dihadapi masyarakat Jabungan. Hal ini disebabkan oleh mulai banyaknya praktik penebangan pohon oleh masyarakat untuk memanfaatkan kayunya.

Maka dari itu, LindungiHutan membantu masyarakat melakukan penanaman pohon alpukat sejak awal tahun 2022.

Penanaman pohon alpukat bermanfaat dalam menahan tanah agar tidak mudah turun dan bergerak. Terlebih lagi, masyarakat bisa menjadikan buah alpukat untuk konsumsi sehari-hari.

Pulau Pari merupakan destinasi wisata yang terletak di kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sebanyak 80% penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan beralih profesi menjadi tour guide saat akhir pekan.

Namun, abrasi dan banjir rob yang semakin parah dikhawatirkan dapat merusak keindahan dan mengancam pemukiman penduduk Pulau Pari.

Terlebih lagi, potensi reklamasi pantai dan pembangunan resort serta rumah singgah di pesisir Pulau Pari dapat mengganggu keberlanjutan ekosistem dan masyarakat lokal.

Untuk itu, LindungiHutan melalui kampanye alam akan melakukan penanaman mangrove sebagai upaya untuk menahan abrasi dan banjir pasang air laut.

Akar mangrove berfungsi untuk mengendapkan lumpur sehingga dapat mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan.

Hingga Mei 2022, LindungiHutan telah menanam 2431 pohon dalam 0,2 ha area dan menyerap 0,2 ton CO2 ekv.

Untia adalah wilayah utara Kota Makassar yang rentan akan kerusakan karena gencarnya investasi di daerah tersebut. Menurut kajian Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar dengan citra satelit, diperkirakan akan terjadi kenaikan air laut di pesisir Makassar > 30 cm pada tahun 2025, > 60 cm pada tahun 2050, dan pada tahun 2075 mencapai > 90 cm. Pada tahun 2100 kenaikan air laut diperkirakan sudah mencapai 122 cm.

Tidak hanya kenaikan air laut, deforestasi di daratan juga menjadi masalah karena berdampak pada menurunnya daya simpan air dalam tanah.

Penanaman mangrove di sekitar pesisir desa Untia, Biringkanaya, Kota Makassar adalah salah satu mitigasi untuk mengurangi risiko bencana di daerah tersebut.

Hingga Mei 2022, LindungiHutan telah menanam 2.005 pohon dalam 0,2 ha area dan menyerap 0,2 ton CO2 ekv.

Bukit Puntong Sumiak berada di Desa Sidas, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Bukit ini merupakan bagian dari hutan yang dikelola masyarakat dan masih menjadi bagian hutan adat Dayak Kanayatn.

Tempat ini juga merupakan tempat tinggal beberapa hewan endemik seperti orangutan kalimantan.

Namun, permasalahan lingkungan masih terus terjadi terutama deforestasi akibat aktivitas pertambangan. Selain itu, permasalahan kebakaran hutan juga sering mengancam.

Demi mendukung program restorasi hutan serta pemanfaatannya, masyarakat terus manggalakan penanaman.

LindungiHutan mendukung kegiatan tersebut dengan membuat kampanye alam dan melakukan penanaman pohon trembesi sejak awal tahun 2022.

Manfaat yang didapat adalah reboisasi hutan, memperbaiki kualitas udara, menyerap persediaan air tanah, dan pelindung dari terik matahari dan hujan karena tajuknya yang lebar.

Lokasi penanaman di Teluk Benoa merupakan kawasan terdampak reklamasi Teluk Benoa tahun 2019. Kurang lebih seluas 40 Ha hutan mangrove mati akibat reklamasi.

Alih fungsi lahan dan kerusakan ekosistem mangrove di kawasan tersebut juga sangat merugikan bagi para nelayan.

LindungiHutan melalui kampanye alam melakukan penanaman kembali hutan mangrove sebagai upaya restorasi ekosistem dan pengembalian fungsi ekologi karbon biru yang bermanfaat untuk menyimpan emisi gas rumah kaca.

Hingga Mei 2022, kami telah menanam 242 pohon dalam 0,02 ha area dan menyerap 28 kg CO2 ekv.

Pantai Bahagia merupakan kelurahan yang terletak di kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat memiliki potensi wisata bahari dan dapat dikembangkan menjadi kawasan konservasi hutan mangrove.

Akan tetapi, kawasan pesisir kelurahan Pantai Bahagia menjadi langganan banjir rob dan mengalami abrasi 10-20 meter per tahun. Garis pantainya semakin dekat dan mengancam pemukiman penduduk.

LindungiHutan melalui kampanye alam menanam pohon Mangrove yang akarnya dapat mengendapkan lumpur sehingga mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan.

Mangrove juga dapat meningkatkan perekonomian karena masyarakat sekitar memanfaatkan buahnya untuk diolah menjadi makanan seperti dodol, kopi, dan sirup mangrove.

Hingga Mei 2022, LindungiHutan telah menanam 38725 pohon dalam 3,8 ha area dan menyerap 4,5 ton CO2 ekv.

Tanaman bakau merupakan salah satu jenis mangrove yang terkenal dan sering ditemui. Bakau-bakauan (Rhizophora sp.) mempunyai beberapa spesies seperti bakau kurap, bakau hitam dan pedada.

Pohon bakau sering ditemui di kawasan pesisir, muara sungai dan rawa-rawa. Karena kemampuan adaptasinya terhadap tingkat garam, masyarakat memanfaatkannya untuk ditanam di area tambak guna tempat berlindung ikan dan udang.

Manfaat tanaman bakau secara ekologi:

1. Menyerap gas rumah kaca dan menyimpannya sebagai cadangan karbon biru (blue carbon),
2. Ekosistem mangrove yang terjaga menjadi habitat asli berbagai hewan endemik seperti burung elang, monyet ekor panjang, orang utan dan bekantan,
3. Mengurangi dampak terjangan angin laut dan badai yang menghantam daratan dan pemukiman warga,
4. Tanaman bakau dapat menjadi katalis untuk menyeimbangkan kadar garam dan mineral lain di tanah serta perairan sekitarnya,
5. Akar pohon bakau yang kuat mampu mengurangi pengikisan tanah, erosi dan abrasi yang terjadi di kawasan pesisir dan pantai.

Manfaat tanaman bakau secara sosial dan ekonomi:

1. Hutan bakau yang lestari menjadi habitat ideal untuk berbagai jenis ikan, kepiting dan udang yang dikonsumsi atau ditangkap warga untuk dijual,
2. Kayu pohon bakau sering dimanfaatkan untuk kayu bakar, bahan pembuatan mebel dan perabot, dan kontruksi rumah,
3. Buah dan daun beberapa jenis pohon bakau dapat diolah untuk mekanan dan minuman seperti keripik, teh dan sirup,
4. Batang tanaman bakau yang kuat juga bisa dijadikan bahan kerajinan tangan dan mainan tradisional,
5. Berbagai bagian tanaman ini dipakai untuk pengobatan tradisional guna mengatasi penyakit luar dengan gejala ringan oleh masyarakat setempat.

Pohon cemara laut merupakan salah satu spesies cemara-cemaraan (Casuarina sp.) yang tersebar di berbagai daerah. Ciri-ciri fisiologisnya mirip dengan jenis cemara lain dengan batang pohon tegak dan daun-daun yang runcing.

Cemara laut (Casuarina equisetifolia) dapat dijumpai di kawasan pantai dan berpasir. Pohon ini mampu tumbuh mencapai ketinggian 20 meter.

Manfaat pohon cemara laut secara ekologi:

1. Cemara laut merupakan salah satu tanaman penghijauan dan rehabilitasi daerah pesisir dan pantai,
2. Ketahanan fisiologis pohon ini terhadap angin dan terpaan gelombang dapat menjaga pertumbuhan tanaman lainnya,
3. Di bawah pohon cemara laut, dapat digunakan oleh para penyu belimbing untuk bertelur dan menyembunyikan telurnya,
4. Penanaman cemara laut juga dapat memperbaiki iklim mikro karena reboisasi yang dilakukan di pesisir pantai,
5. Pohon cemara laut yang banyak ditanam dapat menghambat badai, memecah gelombang tinggi dan mengurangi pengikisan tanah dan pasir pantai.

Manfaat cemara laut secara sosial dan ekonomi:

1. Pohon cemara laut yang rindang dimanfaatkan oleh warga, pedagang dan wisatawan untuk berteduh ketika mengunjungi pantai,
2. Daun pohonnya dapat dijadikan pakan untuk hewan-hewan ternak milik masyarakat sekitar,
3. Pengolahan minyak atsiri dari cemara laut sering dimanfaatkan untuk pengobatan luar dan aromaterapi,
4. Batang dan rantingnya dijadikan bahan pembuatan mebel, kerajinan tangan, mainan dan konstruksi bangunan,
5. Tanaman cemara laut dewasa menjadi alternatif untuk hiasan pada perayaan keagamaan atau adat tertentu.

Trembesi atau Ki Hujan merupakan salah satu jenis pohon yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia karena sering ditemukan. Pohon ini mempunyai batang yang lurus dengan tajuk yang lumayan lebar.

Pohon trembesi termasuk tanaman penghijauan yang sering ditanam di daerah perkotaan. Selain perawatannya yang mudah, trembesi juga gampang beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.

Manfaat trembesi (Samanea saman) secara ekologi diantaranya yaitu:

1. Pohon peneduh untuk daerah urban dan tanaman yang cocok digunakan untuk kawasan ruang terbuka hijau (RTH),
2. Mengurangi polusi udara dan suara yang sering terjadi di perkotaan akibat mobilitas yang tinggi,
3. Akar trembesi yang kokoh dapat menjaga stabilitas tanah dan menghambat potensi erosi tanah serta longsor,
4. Trembesi dapat menyerap karbon dioksida dan emisi gas rumah tangga yang efektif dan tangguh,
5. Tajuknya yang lebar menjadi tempat bernaung dan tinggal berbagai spesies burung dan hewan-hewan lainnya.

Manfaat pohon trembesi secara ekonomi dan sosial yaitu:

1. Biji trembesi yang disebut godril (Jawa) sering dijadikan cemilan atau kudapan ringan oleh beberapa kelompok masyarakat,
2. Kayu pohon trembesi yang telah dewasa dapat dimanfaatkan untuk pembuatan mebel dan peralatan rumah tangga,
3. Daun pohon ini sering dimanfaatkan untuk pakan ternak (kambing, domba, sapi dan kerbau) oleh masyarakat desa,
4. Selain itu, daun trembesi juga dipercaya oleh sebagian masyarakat dapat membantu mengurangi gejala gatal-gatal pada kulit,
5. Kayu dan batang trembesi yang kuat juga sering dipakai untuk pembuatan mainan anak-anak tradisional seperti gangsing, bakiak dan ketapel.

Pohon pinus termasuk salah satu tanaman khas yang sering ditemui di daerah pegunungan dan dataran tinggi. Jenis pohon ini mempunyai kekerabatan dengan tanaman cemara-cemaraan.

Ketinggian pinus (Pinus merkusii) dapat mencapai 15-30 meter. Batangnya menjulang tinggi dan lurus. Tanaman pinus biasa dimanfaatkan untuk rehabilitasi lahan dan reboisasi hutan dataran tinggi.

Manfaat pohon pinus secara ekologi yaitu:

1. Menjaga stabilitas tanah dan air tanah untuk mengurangi dampak erosi serta kekeringan yang terjadi di musim kemarau,
2. Pohon pinus mempunyai umur yang relatif panjang dan bentuk batang yang lurus sehingga cocok untuk penghijauan hutan kembali,
3. Batang pinus yang kuat dapat memecah angin pegunungan dan badai yang dapat merusak komunitas tanaman lain,
4. Biji buah pinus menjadi makanan berbagai hewan pengerat yang hidup di hutan terestrial seperti tupai,
5. Hutan pinus yang rindang dapat menurunkan suhu lokal dan menjaga stabilitas cuaca serta kelembaban udara sekitarnya.

Manfaat ekonomi dan sosial pohon pinus diantaranya:

1. Kawasan hutan pinus yang asri menjadi destinasi wisata dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat untuk melepas penat,
2. Kayu pohon pinus yang berserat halus mudah digunakan untuk bahan baku mebel dan perkakas rumah tangga,
3. Daerah hutan pinus yang dikelola untuk keperluan industri atau objek wisata alam berpotensi meningkatkan jumlah lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,
4. Dalam pembuatan kertas, kayu pinus dapat dijadikan bahan baku yang bermutu karena tingkat kepadatan dan kerapatan kayunya rendah,
5. Getah pinus yang diambil masyarakat sekitar bisa dijual untuk keperluan pembuatan pelarut cat, desinfektan dan aroma terapi.

Pohon api-api putih (Avicennia marina) termasuk salah satu jenis mangrove yang cukup populer di tanah air. Berbeda dengan pohon bakau-bakauan yang mempunyai akar tunjang, api-api putih memiliki akar napas yang berbentuk seperti pensil dan menjulang ke atas tanah.

Api-api putih dapat hidup di kawasan dengan kadar garam tinggi, kurang cahaya dan suhu. Bentuk morfologinya seperti pohon darat pada umumnya dengan batang yang keras dan menjulang tinggi hingga 15 meter.

Manfaat mangrove api-api putih secara ekologi yaitu:

1. Membantu stabilitas kadar garam dan zat-zat polutan di air serta tanah pada hutan mangrove,
2. Habitat dan tempat bernaung berbagai spesies burung, ikan, kepiting bakau dan udang-udang,
3. Akar pensil pohon api-api putih yang menjulang ke atas dapat menghambat sampah yang mengalir dari hulu sungai ke lautan,
4. Memecah ombak dan angin laut yang menghempas daratan serta pemukiman penduduk,
5. Tanaman rehabilitasi dan reboisasi hutan pesisir serta mencegah abrasi dan banjir akibat pasang air laut.

Manfaat api-api putih secara sosial dan ekonomi masyarakat pesisir yaitu:

1. Api-api putih sering dijadikan tempat bernaung dan tinggal berbagai ikan, kepiting dan udang yang dijadikan bahan konsumsi masyarakat yang bergizi,
2. Daun pohon ini dapat diberikan untuk pakan hewan-hewan ternak (kambing dan sapi) oleh masyarakat sekitar,
3. Selain itu, daun api-api putih juga dimanfaatkan oleh penduduk pesisir untuk pengobatan luar tradisional,
4. Ketika diolah lebih lanjut, hasil penyulingan daun Avicennia marina dapat digunakan untuk pengawet makanan alami,
5. Kayu batangnya yang kuat bisa dipakai untuk konstruksi jembatan kayu, rumah sederhana, kayu bakar dan perkakas dapur.

Pohon tabebuya merupakan nama kelompok tanaman yang mempunyai daun dengan warna yang beragam. Tabebuia sp. awalnya berasal dari amerika latin dan tersebar hingga ke kawasan asia pasifik.

Tabebuya sering ditanam untuk meningkatkan keindahan tata ruang kota. Selain keindahan warna-warni daunnya yang beragam, tabebuya juga mampu meredam polusi udara, cahaya dan suara yang sering terjadi di kawasan urban dan industri.

Manfaat tanaman tabebuya secara ekologi diantaranya yaitu:

1. Penahan dan pemecah angin yang dapat menyebabkan kerusakan pemukiman,
2. Tanaman peneduh yang dapat ditanam di depan rumah, toko, bangunan atau pinggir jalan raya,
3. Akar Tabebuia sp. Yang kuat dapat memperkuat struktur tanah dan mengurangi potensi pengikisan tanah atau erosi,
4. Batang dan ranting pohon ini sering dimanfaatkan oleh burung-burung untuk membuat sarang dan tempat bernaung,
5. Mengurangi tingkat pencemaran udara dan polusi suara yang terjadi akibat mobilitas tinggi di daerah perkotaaan.

Manfaat Tabebuia sp. secara sosial dan budaya mencakup:

1. Meningkatkan keindahan dan nilai estetik tata ruang kota atau kawasan ruang terbuka hijau,
2. Bunga tanaman tabebuya sering dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik untuk pertumbuhan tanaman lainnya,
3. Batang pohon ini juga dapat digunakan untuk pembuatan furniture dan perabot-perabot tertentu,
4. Beberapa bagian tabebuya terkadang dipakai untuk pembuatan obat-obat tradisional, walaupun keampuhan dan khasiatnya perlu penelitian lebih lanjut,
5. Tanaman tabebuya yang cenderung tahan terhadap cuaca dan iklim, sehingga perawatannya relatif mudah.

Pohon alpukat termasuk tanaman MPTS (multi purpose tree species) yang mempunyai berbagai manfaat ekologi, ekonomi dan sosial-budaya. Tumbuhan ini awalnya berasal dari kawasan Amerika Selatan dan mulai tersebar ke penjuru dunia.

Alpukat dapat tumbuh optimal di kawasan dataran tinggi dan pegunungan. Namun, pohon ini juga mampu beradaptasi di daerah dataran rendah. Komoditas utama yang dimanfaatkan yaitu buahnya yang kaya multivitamin dan serat.

Manfaat pohon alpukat (Persea americana) secara ekologi yaitu:

1. Menyimpan cadangan air tanah dan menampung air hujan agar tidak membanjiri kawasan dataran rendah,
2. Akar pohonnya yang kuat mampu menghambat laju erosi atau pengikisan tanah yang menyebabkan longsor,
3. Pohon alpukat mampu menyerap karbon dioksida dan gas rumah kaca serta menyimpan cadangan karbon di dalam tanah,
4. Buah alpukat menjadi salah satu makanan primata dan burung-burung tertentu untuk bertahan hidup,
5. Batang pohonnya yang kuat mampu memecah angin lembah atau angin gunung ke arah pemukiman.

Manfaat pohon alpukat secara sosial dan budaya diantaranya yaitu:

1. Tanaman agroforestri yang unggul dan cocok untuk ditanam karena permintaan buahnya yang tinggi,
2. Batang kayu pohon ini dapat dimanfaatkan untuk kayu bakar oleh masyarakat sekitar hutan,
3. Buah alpukat yang kaya vitamin dan serat dapat dijadikan bahan makanan untuk mencegah malnutrisi atau gizi buruk bagi anak-anak desa,
4. Pohon yang telah tua dapat dijadikan bahan pembuat furniture dan perabot rumah tangga sederhana,
5. Manfaat kesehatan buah alpukat telah diteliti dan dibuktikan secara medis untuk berbagai keperluan pengobatan dan pencegahan penyakit.

Pohon jambu air termasuk jenis tanaman MPTS yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tumbuhan ini berasal dari kawasan tropis dan terkenal karena buahnya yang manis. Terlebih lagi, kemampuan adaptasinya tinggi terhadap kondisi tanah kering.

Jambu air mempunyai berbagai macam varian yang populer. Kandungan airnya yang tinggi, dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dehidrasi. Selain itu, pohon ini dapat tumbuh optimal di dataran rendah dengan sinar matahari yang cukup.

Manfaat ekologi pohon jambu air (Syzygium aqueum) diantaranya yaitu:

1. Daunnya yang lebat dan tajuknya lebar sehingga cocok dijadikan tanaman peneduh di pekarangan atau pinggir jalan,
2. Batang pohon ini kokoh untuk menahan angin dan badai yang menerjang daerah pemukiman penduduk,
3. Akarnya yang kuat mampu mengurangi potensi pengikisan tanah, erosi dan bencana longsor di daerah miring,
4. Mampu menjaga stabilitas iklim dan kelembaban udara, serta mengurangi potensi polusi udara dan suara yang sering terjadi di kawasan industri,
5. Menyerap karbon dioksida yang cukup optimal dan menyimpan cadangan karbon ke dalam tanah.

Manfaat jambu air secara sosial dan budaya mencakup:

1. Kayu dan ranting yang telah tua dijadikan kayu bakar untuk keperluan memasak di daerah pedesaan,
2. Daun pohon ini sering dimanfaatkan untuk pakan ternak (sapi, kerbau, kambing dan domba) oleh masyarakat,
3. Buah jambu air dapat diolah menjadi berbagai makanan yang menyehatkan dan menyegarkan,
4. Kandungan gizi dan vitamin dalam buahnya mampu mengurangi potensi penyakit dan mengobati beberapa kendala kesehatan yang dihadapi,
5. Bunga dan daun muda tanaman jambu air dapat digunakan untuk pembuatan masker kecantikan tradisional.