Hari Bumi kali ini, kami ingin berbakti pada bumi dengan melakukan penanaman untuk mengurangi dampak erosi di lereng Dieng.
Perkenalkan, nama saya Purwantoro Joko Susilo. Saya asli Wonosobo, Jawa Tengah. Selepas lulus dari kuliah di bidang teknologi hasil pertanian, saya kembali ke kampung halaman saya di Garung.
Kawasan Garung yang berada di daerah dataran tinggi Dieng dikenal sebagai salah satu daerah yang masih asri dan sebagaimana daerah-daerah lain di Dieng, termasuk penghasil kentang terbesar di Indonesia.
Dieng termasuk ke dalam
daerah aliran sungai (DAS) Serayu, salah satu
DAS kritis di Jawa Tengah (BPDAS OPS,2004). Ia mengalami kondisi yang kritis akibat
praktik pertanian yang tidak mengindahkan kaidah konservasi sehingga menyebabkan rasio debit maksimum dan debit minimum sungai sangat tinggi serta sedimentasi melebihi ambang batas laju erosi. Disini juga terdapat PLTA Garung, yang keberlangsungannya tergantung ketersediaan air, jadi harus di reboisasi agar mata air tetep terjaga. Intensifnya penanaman kentang di daerah Dieng menyebabkan kawasan ini rawan terjadi erosi dan longsor.
Foto: kegiatan yang pernah dilakukan Alternatif
teknik konservasi tanah dan air yang dapat diterapkan untuk
menanggulangi erosi tanah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1)mekanik, mencakup pembuatan: teras dan saluran teras, saluran diversi, rorak, terjunan, gully plug, dam pengendali, dam penahan; dan
2)vegetatif, mencakup penghijauan dengan jenis tanaman tertentu, reboisasi, multiple croping, strip cropping, countur strip cropping, pemulsaan, alley cropping dan agroforestry.
Oleh sebab itu, saya bersama teman-teman
Karang Taruna Karya Persada dan Persatuan Sedulur Wonosobo berencana akan mengadakan penanaman di Bukit Cinta Seroja dan Telaga Menjer Desa Maron, Garung, Wonosobo, Jawa Tengah. Penanaman ini termasuk dalam rangkaian “
Gerakan Rawat Bumi” yang diinisiasi LindungiHutan untuk memperingati Hari Bumi tanggal 22 April.
Foto: bibit pohon Tanaman yang akan ditanam berupa
kopi, karena mempunyai sifat-sifat botani dan memenuhi standar budidaya tanaman yang beperan dalam konservasi tanah dan air (Kementerian Pertanian, 2006). Selain itu harapannya dengan penanaman tanaman kopi ini akan
membantu perekonomian masyarakat sekitar kedepannya, apalagi kawasan tersebut merupakan kawasan wisata alam yang mana masih banyak terdapat lutung dan monyet ekor panjang.
Besaran donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah Rp 5.000/pohon. Penanaman akan dilaksanakan di Bukit Cinta Seroja dan Telaga Menjer.
Dengan Rincian : - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Operasional Kegiatan
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Bagaimana Cara Berdonasi ?? - Klik Tombol Donasi
- Input Jumlah Pohon yang akan di donasikan
- Pilih Transaksi Pembayaran
- Konfirmasi
- Nama Anda Akan muncul di Halaman Donatur
- Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.
Salam Lestari !!
Kampanye alam"Wonosobo #RawatBumi2019: Mari Bersama Cegah Erosi Lereng Dieng Semakin Meluas" telah dilaksanakan diDAS Serayupada tanggal21 April 2019 dibantu olehRelawan Wonosoba dan juga peserta gabung aksi yang berjumlah12 Orang dari berbagai komunitas di antaranya adalah Babinkamtibnas dan Babinsa.
Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye"Wonosobo #RawatBumi2019: Mari Bersama Cegah Erosi Lereng Dieng Semakin Meluas" dapat diakses di link berikut#RawatBumi Wonosobo