Teman-teman, karena selama ini semua yang kita peroleh adalah dari alam, sekarang sudah saatnya kita berterimakasih pada alam.
Jangan biarkan Owi sedih melihat abrasi pada pesisir Semarang yang terus menerus terjadi, yuk donasi dan gabung aksi!
Halo temen-temen semua! Perkenalkan namaku Dwi Pristiawati atau panggil aja Owi. Aku berasal dari Kutai Kartanegara, salah satu kabupaten kecil di Kalimantan Timur, tapi sekarang sedang menempuh Pendidikan di salah satu universitas negeri di Semarang, Jawa Tengah dan menjadi relawan pada Gerakan Mari Berbagi, Earth Hour, Lindungihutan dan Trash Hero Semarang.
-
Kondisi alam Indonesia dan segala macam permasalahan dibaliknya membuat aku sadar dan tergerak untuk peduli terhadap lingkungan. Tidak hanya sampai disitu, aku juga terjun langsung ke lapangan dan melihat betapa mirisnya lingkungan Indonesia terlebih pesisir pantai yang memang jarang terekspose
social media. Sebenernya kalau banyak anak muda yang sadar dan peduli terhadap lingkungan, pelan-pelan alam Indonesia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya bahkan masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan satu persatu dari solusi yang sudah didiskusikan.
Aku mau cerita tentang salah satu lokasi pesisir pantai yang sudah mulai rusak dan terkena abrasi, yaitu pesisir Trimulyo, Genuk. Kondisi pesisir Trimulyo sangat miris, jembatan bambu Panjang yang menghubungkan pesisir menembus hutan-hutan Mangrove sudah tidak menapak pada pasir lagi karena sebagiannya telah tenggelam, sebagiannya lagi lapuk dihantam ombak terus menerus.
Aku ingat cerita mas Antok, ketua Mangrove Tripari,
“Dulu masih bisa jalan sampai sana mbak (ujung jembatan), jembatan kayunya masih kelihatan. Udah ratusan meter kena abrasi jadi ini takut abrasi terus menerus dan masuk ke pemukiman warga”
Selain itu, lahan untuk menanam Mangrove sebagai pencegah abrasi sudah mulai berkurang padahal fungsi Mangrove sangat besar untuk mencegah Abrasi dan menjadi salah satu pohon yang sangat dibutuhkan dipesisir.
Masalah lagi, Dalam perjalanan menuju lokasi penanaman benar-benar dipenuhi sampah plastik dan itu kotor banget, Aku pernah liat hewan sepesang hewan mimi berjalan lambat dan nampaknya kesusahan diantara sampah-sampah plastik.
(Lihat kaki Owi yang tidak menapak tanah melainkan menapak sampah-sampah plastik yang terdampar pada pesisir)
Kabar baiknya untuk teman-teman semua, disini aku ngga cuma cerita melainkan mengajak teman-teman untuk bersama-sama menyelamatkan pesisir Trimulyo Semarang dari abrasi yang kian lama mengikis tanah indahnya.
Teman-teman bisa memberikan donasi dan melakukan gabung aksi penanaman Mangrove yang akan dilaksanakan di Pesisir Trimulyo pada tanggal 15 Desember 2019. Untuk berdonasi, dengan minimal Rp 5000,- temen temen sudah berperan menyelamatkan bumi juga loh. Caranya gampang banget:
1. Klik “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (BRI/BNI/BCA/Mandiri/GO-PAY)
4. Konfirmasi
5. Teman-teman akan mendapat laporan via email dan e-certificate di bagian profil
Teman-teman juga bisa klik GABUNG AKSI jika ingin bergabung dan terjun langsung ke lapangan juga kita bisa bertemu untuk mencari solusi bersama.
Oh iya, berapapun donasi yang teman-teman berikan akan sangat bermanfaat bagi bumi Indonesia. Terimakasih teman-teman!