Bantu dengan berdonasi, agar daerah ini tetap lestari.
Perkenalkan namaku Tika Fitriyani Pellu, seseorang yang telah lama menjadi
relawan dan turut bergabung dalam banyak acara kesadaran lingkungan. Perkenalkan juga Taman Wisata Alam Batu Angus, Kota Bitung, Sulawesi Utara, yang masuk dalam daerah cagar alam Duasudara, yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara.
Salah satu sebab dinamakan Batu Angus dikarenakan di di tepian pantainya
ternyata rata-rata semua batu-batunya berwarna hitam legam seperti hangus terbakar. Jika pantai pada umumnya terdapat pasir yang halus, nah di sini kamu akan menemukan pantai yang penuh dengan batu kerikil hitam legam di sepanjang garis pantainya.
Foto: sekitar wilayah Taman Wisata Alam Batu AngusNamun kenyataan yang dialami adalah daerah ini adalah
daerah tandus dan 4 tahun belakangan ini telah terjadi kebakaran hutan di area Taman Wisata Alam Batu Angus. Dan di bulan September 2018 lalu saya terlibat menjadi relawan saat terjadi
kebakaran hutan dan lahan di Taman Wisata Alam Batu Angus.
Dampaknya jika alam rusak, maka perlahan manusia pun akan merasakan akibatnya, daya serap air pun akan berkurang dan akan terjadi bencana, entah tanah longsor atau banjir, dan jika hutan terus menerus terbakar, dan asap di mana-mana, maka masyarakat mungkin akan terkena Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA).
Saya berumur 22 tahun, Saya seseorang yang sejauh ini
konsisten untuk melakukan hal yang bersifat sosial, organisasi saya bernama LSM "TORANG PEDULI", kami bergerak dalam sosial kemanusiaan dan lingkungan, saya juga tergabung di SeaSoldier North Sulawesi, Sekolah Lingkungan Kota Bitung, MPA (Masyarakat Peduli Api) dan juga LSM Anak Atap Katu Kota Bitung.
Satu bulan lebih saya tidak menginjakkan kaki di rumah, karena menjadi
relawan padam api kebakaran hutan di daerah Cagar Alam Tangkoko di tahun 2015, dan menjadi relawan padam api di 2018 lalu di tempat yang sama, bertepatan dengan Jambore "Hari Konservasi Alam Nasional" yg kebetulan dilaksanakan di Cagar Alam Tangkoko dan di bulan September 2018 lalu saya juga kembali menjadi relawan saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di Taman Wisata Alam Batu Angus.
Foto: kawasan Taman Wisata Alam Batu Angus Dan tahun lalu saya menjadi
Leader kabupaten/kota dalam World CleanUp Day 2018, saya dan teman-teman SeaSoldier North Sulawesi juga beberapa kali melakukan penanaman mangrove di Desa Tongkeina dan Wori hingga sekarang masih melakukan monitoring.
Sekolah Lingkungan Kota Bitung beberapa kali
melakukan penanaman bibit pohon di bantaran sungai yang ada di Kota Bitung, hingga melakukan bersih-bersih sungai, begitupun dengan LSM Anak Atap Katu, yang selalu berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan penanaman pohon, LSM Torang Peduli juga beberapa kali alhamdulillah bisa membantu orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita, beberapa kali juga melakukan bagi-bagi makanan gratis, dan sangat aktif dalam menyuarakan
#SaveTWABatuAngus karna beberapa jenis coral dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Harapan saya, semoga wisatawan lebih cerdas dalam berwisata, dan memperhatikan petunjuk atau arahan dari petugas wisata, tentunya dengan tidak membuang sampah plastik bekas makanan atau puntung rokok sembarangan, yang nantinya akan berdampak buruk pada lingkungan sekitar dan semoga para pemburu hewan liar juga bisa sadar akan hal itu, agar mereka juga tidak lagi memburu hewan yg berada di Hutan Tangkoko dan tidak membuat api di dalam hutan lindung.
Saya mengajak teman-teman untuk terlibat dalam campaign
#RawatBumi yang tujuannya kembali
menghijaukan kembali Taman Wisata Alam Batu Angus dengan ikut
berdonasi setiap satu bibit Rp 10.000 yang akan digunakan untuk penanaman dan perawatan serta monitoring perkembangan pohon.Karena pohon itu penting bagi manusia, hutan itu penting, kita jaga hutan = hutan jaga kita, satu pohon menghasilkan sekitar 1,2 kg oksigen per hari, dan satu orang perlu 0,5 kg oksigen per hari, satu batang pohon dewasa tunggal bisa menunjang kehidupan dua orang manusia, kehilangan satu pohon, sama dengan membunuh 2 orang manusia.Dengan Rincian : - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Bagaimana Cara Berdonasi ?? - Klik Tombol Donasi
- Input Jumlah Pohon yang akan di donasikan
- Pilih Transaksi Pembayaran
- Konfirmasi
- Nama Anda Akan muncul di Halaman Donatur
- Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.
Salam Lestari !!
Kampanye alam"Bitung #RawatBumi2019: Hijaukan Daerah Alam Batu Angus Kembali" telah dilaksanakan diBatu Angus pada tanggal21 April 2019 dibantu olehRelawan LindungiHutan Bitung dan juga peserta gabung aksi yang berjumlah18 orang.
Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye ini dapat diakses di link berikut RawatBumi Bitung