Teluk Youtefa masih membutuhkan bantuanmu, mari bantu kami selamatkan hutan mangrove yang ada di Papua!!
Teluk Youtefa terletak di Kota Jayapura, Propinsi Papua. Teluk ini sangat terkenal dengan potensi pemandangan alam laut yang indah, sehingga pada Tahun 1996 ditetapkan sebagai
Taman Wisata Alam sesuai surat keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 714/Kpts-II/1996 dengan luas 1.675 Ha. Keberadaan taman wisata ini sangat penting untuk dijaga kelestarian alamnya, karena salah satu potensi sumber daya alam yang terdapat di kawasan Teluk Youtefa adalah
hutan mangrove di beberapa kampung, antara lain Tobati, Enggros, Nafri dan Entrop.
Hutan mangrove mempunyai
fungsi ganda dan merupakan mata rantai yang sangat penting dalam
memelihara keseimbangan siklus biologi di suatu perairan. Fungsi mangrove mencakup
fungsi fisik antara lain menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari erosi laut atau abrasi, intrusi air laut, menahan dan mengendapkan lumpur serta menyaring bahan tercemar, dan juga f
ungsi biologis sebagai tempat hidup berbagai jenis biota.
Foto: Teluk YoutefaHutan mangrove di kawasan Teluk Youtefa ini berperan penting bagi kehidupan masyarakat yang ada di sekitar kawasan tersebut. Namun di sisi lain, kondisi hutan mangrove di kawasan Teluk Youtefa saat ini
sudah sangat memprihatinkan. Data Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) menjelaskan telah terjadi perubahan luasan tutupan hutan mangrove pada kawasan Teluk Youtefa mulai tahun 1967 sampai 2008, dimana luasan mangrove pada tahun
1967 seluas 511,24 Ha dan tahun
2008 hanya 241,24 Ha. Mirisnya lagi, perubahan luasan mangrove tersebut masih berlangsung sampai saat ini mengingat tingginya aktifitas pembangunan di wilayah pesisir Kota Jayapura.
Pantai Mendug di Teluk Youtefa menjadi salah satu lokasi yang dibabat untuk pembangunan jalan Hamadi-Holtekamp pada tahun 2015 lalu. Peran pemerintah yang harusnya hadir untuk mereboisasi mangrove disana justru malah tidak terasa. “Pemerintah tidak hadir untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, oleh sebab itu kami lakukan dengan cara kami sendiri” kata Fredy, koordinator kegiatan penanaman mangrove (oleh Balai Wilayah Sungai Papua dan Forum Komunitas Jayapura (FKJ), serta relawan Lindungi Hutan Jayapura) bulan Agustus 2018 lalu.
Foto: Penanaman oleh Relawan LH Jayapura di lokasi, 2018 lalu (Cr: Abdel Gamel Naser)Oleh karena itu,
kita harus melanjutkan penyelamatan hutan mangrove kembali di tahun ini untuk menekan adanya pengurangan luasan dari hutan mangrove tersebut. Selain itu juga untuk mengajak masyarakat sekitar untuk lebih peduli lagi dalam melakukan penanaman mangrove. Aksi penanaman ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Bumi yang dikemas melalui “
Gerakan Rawat Bumi” oleh
LindungiHutan. Yuk, ikut terlibat langsung untuk kemajuan Negara Indonesia kita tercinta menjadi lebih lestari (Tri Yuliyanti)
Foto: Lokasi penanaman(Cr: Abdel Gamel Naser)
Penanaman akan dilakukan di Kawasan Mendug, Teluk Yotefa, Enggros, Wai Mhorock, Abepura. Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah Rp 5.000/pohon.Dengan Rincian : - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Bagaimana Cara Berdonasi ??- Klik Tombol Donasi
- Input Jumlah Pohon yang akan di donasikan
- Pilih Transaksi Pembayaran
- Konfirmasi
- Nama Anda Akan muncul di Halaman Donatur
- Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.Salam Lestari !!
Kampanye alam"Jayapura #RawatBumi2019: Selamatkan Mangrove Teluk Youtefa dari Kerusakan"telah dilaksanakan diTeluk Youtefa pada tanggal21 April 2019 dibantu olehRelawan LindungiHutan Jayapuradan juga peserta gabung aksi yang berjumlah21 orang.
Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye ini dapat diakses di link berikut RawatBumi Jayapura