Muara Gembong merupakan desa yang terletak di wilayah administrated Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Jarak dari Jakarta ke Pantai Bahagia sekitar 4 jam perjalanan darat dengan menggunakan mobil. Wilayah ini dihimpit dua lautan, yakni Teluk Jakarta dan Laut Jawa.
Daerah yang dulu dikenal dengan
Kampung Dolar, kini tak seadidaya julukannya dulu. Pada tahun 90an, praktik barter masih lazim dilakukan masyarakat karena hasil laut dan tambak yang berlimpah. Masyarakat biasa melakukan tukar-menukar barang dengan pedagang dari kota yang membawa barang hasil pertanian. Namun, beberapa tahun silam terjadi
penebangan pohon mangrove dan eksploitasi tanah untuk lahan tambak yang berlebihan ini menimbulkan masalah baru yakni abrasi.
Foto: Kondisi desa Pantai BahagiaAbrasi mulai melanda di tahun 2005. Abrasi terparah terjadi pada tahun
2008 hingga menghilangkan garis pantai. Banyak rumah dan bangunan yang tergenang air akibat banjir rob. Akhirnya, banyak warga yang berpindah dan meninggalkan rumahnya begitu saja. Namun, beberapa warga masih tetap bertahan meski dilanda banjir setiap beberapa waktu.
Ketinggian air di sungai ini lebih dipengaruhi oleh angin laut ketimbang kondisi di hulu karena letak geografisnya. Namun, pada waktu tertentu, air dari hulu juga ikut berpengaruh hingga menyebabkan banjir di sekitar sungai citarum.
Kami menyaksikan kondisi warga yang tinggal di sekitar sungai Beting.
Banyak rumah yang kini hancur atau terbengkalai karena ditinggal pemiliknya. Sekolah dan komplek pemakaman pun tak luput dari terjangan banjir yg berasal dari laut jawa yang pasang. Masih ada masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut, namun banyak juga yang beralih profesi menjadi pegawai atau pedagang.
Foto: Kondisi desa Pantai BahagiaSanitasi di daerah sekitar Pantai Bahagia juga tidak terlalu bagus. Masih banyak warga yang mengandalkan MCK dengan konsep terbuka di bibir sungai dan menggunakan air sungai untuk keperluan sanitasi mereka. Hal ini tak begitu mengherankan karena harga bahan bangunan disini lebih tinggi dan pengirimannya pun biasa dilakukan melalui jalur air dengan kapal.
Kondisi air tanah di sini juga asin. Kami tidak menemukan adanya pipa Perusahaan Air Minum Daerah di sepanjang jalan yang kami lewati.
Kami sadar, bahwa
abrasi yang terjadi di wilayah ini sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan hingga ke wilayah Kabupaten Bekasi. Bila tak kita tanggapi secara serius, maka
makin banyak daratan yang hilang terbawa arus laut. Hal ini berdampak sangat besar bagi kehidupan sosial masyarakat Kampung Beting.
Kita harus merehabilitasi Pantai Bahagia!
Foto: Lokasi penanamanKami mengajak kawan-kawan untuk turut serta berkontribusi dalam rehabilitasi Pantai Bahagia bersama-sama. Kami akan melakukan penanaman mangrove sekaligus mengadakan bakti sosial untuk masyarakat Desa Pantai Bahagia.
Penanaman akan kami laksanakan di
Kampung Beting dan Kampung Gobah, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong pada tanggal 21 April 2019 dengan target 2000 pohon mangrove.
Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah Rp 10.000/pohon.Dengan Rincian : - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Bagaimana Cara Berdonasi ?? - Klik Tombol Donasi
- Input Jumlah Pohon yang akan di donasikan
- Pilih Transaksi Pembayaran
- Konfirmasi
- Nama Anda Akan muncul di Halaman Donatur
- Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.Salam Lestari !!
Kampanye alam"Bekasi #RawatBumi2019: Yuk Bahagiakan Pantai Bahagia" telah dilaksanakan di Pantai Bahagiapada tanggal21 April 2019 dibantu olehRelawan LindungiHutan Jadetabek dan juga peserta gabung aksi yang berjumlah39 orang.

Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye ini dapat diakses di linkberikut RawatBumi Bekasi