Kampanye Alam "LindungiHutan x Hari Menjadi Manusia" | LindungiHutan
Gambar Kampanye
Kampanye Selesai

LindungiHutan x Hari Menjadi Manusia

Lindungi Hutan

Lindungi Hutan

17.75 pohon terkumpul dari 500 pohon

54 Donatur

Batas Donasi: 17 August 2023
Kampanye Selesai
Penanaman: 28 October 2023
Selesai Ditanam
Unduh LPJ
Cerita
Pantau
Update
Kampanye dibuat 29 July 2023
Bantu cegah pulau pari tenggelam abrasi dengan berdonasi online hanya 20 ribu/pohon.
Foto penanaman mangrove di Pulau Pari oleh LindungiHutan untuk mencegah abrasi.
Gambar: Foto penanaman bibit mangrove di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta oleh LindungiHutan hasil kerjasama dengan AXA Mandiri dan MAGI pada hari lingkungan hidup sedunia 2022.

Ibukota Indonesia, Jakarta, kerap kali menjadi wilayah yang terkena bencana banjir. Secara geografis, DKI Jakarta merupakan dataran rendah yang berada di antara hulu sungai dan pesisir.

Beberapa penyebab banjir di DKI Jakarta diantaranya yaitu:
  1. Banjir Hujan Lokal
    Tingginya intensitas hujan dalam durasi yang lama mengakibatkan wilayah Jakarta akan menampung dan mengisi saluran-saluran air dan daerah cekung. Jika tidak tertampung lagi, air akan meluap hingga menyebabkan banjir. Selain itu, dimensi drainase kota Jakarta dirancang untuk menampung debit air dengan curah hujan maksimal 120 mm/hari. Namun, pada beberapa hujan besar ekstrem yang terjadi di Jakarta, curah hujan melebihi kapasitas tersebut.
  2. Banjir Kiriman
    Wilayah Jakarta yang berada di dataran rendah dan memiliki 13 aliran sungai dapat banjir jika hujan terjadi di hulu sungai. Hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu (Jawa Barat dan Banten) akan terbawa melalui aliran sungai ke Jakarta sebelum lepas ke laut. Hal inilah yang membuat sungai yang bermuara di Jakarta meluap dan mengakibatkan banjir. Pada saat kondisi tertentu kapasitas aliran sungai di Jakarta tersebut tidak cukup menampung air, sehingga terjadi limpasan di beberapa bantaran sungai di Jakarta.
  3. Banjir Rob
    Selain karena hujan dan kiriman debit air dari hulu, Jakarta juga rentan terkena pasang air laut (Rob). Hal ini biasanya terjadi di wilayah pesisir atau tepi laut Jakarta. Kini, di samping karena pasangnya air laut, penurunan muka tanah di utara Jakarta juga mempengaruhi meningkatnya banjir rob. (pantaubanjir.jakarta.go.id)
Melihat 8 tahun terakhir dari tahun 2014, banjir di Jakarta terus mengalami fluktuatif. Hal ini dilihat berdasarkan data daerah terdampak, ketinggian air, lama genangan hingga, jumlah korban. Areal terdampak yang pada 2014 masih menembus lebih 500 RW, pada tahun 2020 kembali merangkak naik sekitar 500 lebih RW terdampak banjir.

Berdasarkan data dari laman Pantau Banjir Jakarta yang dikelola oleh Pemprov, sepanjang tujuh tahun terakhir setidaknya ada bulan-bulan di mana banjir cukup tinggi.

Pada 2014 misalnya, banjir terbesar terjadi pada Januari dan Februari. Saat itu dampak tertinggi tercatat akibat banjir pada Januari. Luapan air antara 10 hingga 400 cm merendam setidaknya 634 RW 125 kelurahan dari 37 kecamatan di Ibu Kota. Bencana awal tahun itu mengakibatkan setidaknya 122.417 warga mengungsi di 434 titik dan 23 orang meninggal dunia.

Pada 2018 saat itu banjir dengan dampak terbesar terjadi pada Februari. Luapan air menggenangi sejumlah daerah di Jakarta antara satu hingga 6 hari. Sebanyak 162 RW di 43 kelurahan dari 24 kecamatan tergenang banjir dengan ketinggian air rata-rata 5 hingga 300 cm. Sebanyak 15.558 orang mengungsi di 60 titik dan satu orang meninggal dunia. (www.cnnindonesia.com)

Pada tahun 2022, banjir juga terjadi di bulan Februari. Berdasarkan data di aplikasi milik Pemprov DKI Jakarta, Jakarta Kini (Jaki), hingga tanggal 17 Februari 2022 tercatat ada 28 RT yang terendam banjir. Banjir paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Timur yakni 23 RT, dengan ketinggian air 50 sentimeter hingga 1,2 meter.

Salah satu wilayah yang sering terkena banjir ialah Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Banjir rob di Pulau Pari yang terjadi pada tahun 2020 merupakan fenomena banjir yang berbeda dengan banjir-banjir sebelumnya. Untuk pertama kalinya, Pulau Pari mengalami dua kali banjir rob dalam setahun, yaitu pada bulan Juli dan November. Selain itu, dampak yang ditimbulkan dari banjir rob 2020 juga menjadi yang paling parah melampaui banjir-banjir pada tahun sebelumnya.

Fenomena banjir rob yang sekarang terjadi di Pulau Pari tidak terlepas dari perubahan iklim yang tengah terjadi secara global. Akibatnya, tujuh warung milik warga di pantai Perawan dan sebagian rumah warga yang tenggelam. Salah satu warga RT 04, Deli, mengatakan sumurnya menjadi asin dan tidak bisa dimanfaatkan seperti biasa.

Dengan kondisi Pulau Pari yang memprihatinkan dan dapat mengancam keberadaan Pulau Pari akan bahaya abrasi maka apabila dibiarkan bisa saja membuat Pulau Pari hilang dari peta.

Melihat permasalahan ini, LindungiHutan berkomitmen untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Bibit yang ditanam di Pulau Pariadalah bibit mangrove Rhizophora sp.

Pohon Mangrove Rhizophora ditanam karena dapat mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan. Selain itu, Mangrove Rhizophora memiliki akar yang dapat mempercepat penguraian limbah organik dan limbah kimia yang dapat mencemari laut. Penanaman Mangrove di wilayah ini merupakan langkah pertahanan terhadap resiko bencana banjir di Jakarta.

Penanaman mulai dilakukan pada tahun 2021 dan sampai saat ini tahun 2022 terdapat 140 pohon mangrove yang telah ditanam di Pulau Pari. Penanaman pohon di Pulau Pari dilakukan oleh mitra kami yaitu Bapak Edi Mulyono. Beliau merupakan warga lokal yang sangat peduli dengan kampung halamannya. Beliau sangat ingin menjaga, merawat, dan melestarikan keindahan Pulau Pari. Menurutnya, penanaman pohon di Pulau Pari masih memiliki beberapa kekurangan yakni minimnya support dana terutama untuk pembibitan untuk kebutuhan polybag dll.

LindungiHutan berkomitmen untuk menyelamatkan Pulau Pari dari bencana banjir dan abrasi dan membuat wilayah ini menjadi sejuk dan rimbun. Namun kami juga ingin mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam penghijauan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Untuk itu, guna mendukung penghijauan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta teman-teman bisa berdonasi di LindungiHutan sebesar Rp 20,000/pohon.

Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah
Rp 20,000/pohon.

Pulau Pari sangat terancam dari bahaya abrasi yang bisa saja membuat pulau pari hilang dari peta. Hingga tahun 2021, LindungiHutan telah menanam 140 pohon dalam 140 m2 area dan menyerap 17 kg CO2 ekv.

Bagaimana Cara Berdonasi ??
1. Klik Tombol “DONASI SEKARANG”
2. Input nominal yang akan di donasikanπ
3. Pilih metode pembayaran transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI), Go-
Pay dan Doku Wallet
4. Konfirmasi melalui WhatsApp, Website atau E-mail
5. Selesai

Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di
Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.
Salam Lestari !!
Data dan Emisi/Serapan Carbon dapat berubah sesuai data update dan usia pohon
20 Apr 2024
230119
Monitoring 2 - Tanaman yang mati karena ombak
832
Pohon Hidup
186
Pohon Mati
1.9cm
Diameter Pohon
72cm
Tinggi Pohon
81.75%
Perkembangan
Gambar Monitoring
21 Mar 2024
230119
Monitoring 1 - Pohon yang mati karena ombak yang tinggi
853
Pohon Hidup
165
Pohon Mati
1.8cm
Diameter Pohon
69cm
Tinggi Pohon
83.81%
Perkembangan
Gambar Monitoring
8 bulan yang lalu
Avatar
Alivia
0.25 Pohon
8 bulan yang lalu
Avatar
Fira
0.25 Pohon
8 bulan yang lalu
Avatar
Fransiska
0.25 Pohon
8 bulan yang lalu
Avatar
Hendri
0.25 Pohon
8 bulan yang lalu
Avatar
Diana
0.25 Pohon
8 bulan yang lalu
Avatar
Abiyyi Yahya Hakim
2 Pohon
2
8 bulan yang lalu
Avatar
Yunia Hanifah
2 Pohon
2
8 bulan yang lalu
Avatar
Wa Ode Sitti Wardani
1 Pohon
1
Semoga bermanfaat ya. Salam lestari

Hitung Emisi Karbon dengan Mudah dan Gratis

Melalui Imbangi, setiap pengguna dapat menghitung jejak karbon yang dihasilkan dan menyerapnya dengan langkah penghijauan bersama LindungiHutan

Hitung Jejak Karbon