Hai Sahabat Alam, Salam Lestari!
Perkenalkan saya Julius Tio Kondologit, seorang mahasiswa merangkap Ketua Komunitas Pecinta Alam Sungai Melayu Rayak (PASAK) selama dua tahun ke belakang. Bagi PASAK, mencintai alam tidak hanya dengan mengagumi dan menjajal berekreasi di alam terbuka, tetapi juga tentang melakukan konservasi dan merawat lingkungan agar tetap terjaga.
Selama ini, Komunitas Pecinta Alam Sungai Melayu Rayak (PASAK) berfokus merawat lahan yang ada di Desa Sungai Melayu, Kawasan LPHD Belaban Rayak, Ketapang, Kalimantan Barat. Kawasan ini merupakan lahan kritis yang tiap tahunnya secara rutin mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Saat kebakaran terjadi, setidaknya terdapat ratusan hektar lahan yang terdampak. Sehingga meski memiliki status sebagai hutan lindung, tidak banyak pepohonan di kawasan ini karena telah habis dilahap kebakaran.
Pada tahun 2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhirnya mengeluarkan keputusan untuk memberikan Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD) kepada Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Belaban Bayak agar dapat mengelola 3.383 hektare kawasan yang kritis tersebut. Sejak saat itu, reboisasi, perawatan, dan pengelolaan lingkungan mulai digalakkan dengan pendekatan hutan sosial. Bekerja sama dengan berbagai pihak seperti NGO, CSR perusahaan sekitar kawasan, serta komunitas PASAK, kawasan yang sebelumnya selalu berasap di musim kemarau perlahan-lahan berhenti tersulut api.
Kawasan LPHD Belaban Rayak atau lebih dikenal masyarakat dengan nama Bukit Maloy tidak hanya dirawat untuk dihijaukan kembali, tetapi juga dalam proses pembangunan menjadi sebuah objek wisata alam terbuka. Ini dilakukan dengan harapan kawasan LPHD Belaban Rayak juga dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat Desa Sungai Melayu. Sayangnya, rencana ini masih memiliki banyak keterbatasan termasuk masalah finansial untuk memulihkan sepenuhnya seluruh lahan kritis di kawasan tersebut. Sampai saat ini, LPHD Belaban Rayak masih memiliki tanggung jawab untuk menghijaukan kembali 30% dari 3.383 hektare lahan yang ada. Komunitas Pecinta Alam Sungai Melayu Rayak ingin turut membantu LPHD dalam mempercepat penghijauan kembali kawasan ini. Selain agar kebakaran hutan dan lahan dapat sepenuhnya diatasi, juga agar kawasan ini dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar sesegera mungkin.
Kami tidak mungkin bergerak sendiri, oleh karena itu Komunitas PASAK mengajak kalian untuk turut serta mengembalikan hijaunya Kawasan LPHD Belaban Rayak melalui Kampanye Alam LindungiHutan. Nantinya, dari setiap donasi yang diberikan akan ada satu pohon Trembesi yang ditanam dan dirawat di Belaban Rayak. Pohon Trembesi dikenal bermanfaat untuk mengurangi polusi serta menahan laju air di dalam tanah. Dengan penanaman pohon Trembesi, diharapkan tanah di kawasan Belaban Rayak tidak lagi kering dan rentan akan kebakaran.
Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah
Rp 25,000/pohon.
cerita tentang lokasi penanaman: kawasan ini ialah lahan kritis yang mana tiap tahun nya terjadi karhutla yang bisa memakan ratusan hektar tiap tahun nya. Puji tuhan berkat kerjasama LPHD,NGO,CSR,& komunitas pecinta alam sungai melayu rayak (PASAK) dalam kurun waktu 2 tahun terakir karhutla bisa kami minimalisir.
Bagaimana Cara Berdonasi ??
1. Klik Tombol “DONASI SEKARANG”
2. Input nominal yang akan di donasikanπ
3. Pilih metode pembayaran transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI), Go-
Pay dan Doku Wallet
4. Konfirmasi melalui WhatsApp, Website atau E-mail
5. Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di
Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.
Salam Lestari !!
Kampanye alam "Dari PASAK untuk Belaban Rayak" telah dilaksanakan di Hutan Desa Batu Ampar, Pontianak pada tanggal 8 Desember 2022 dibantu oleh Kelompok Nelayan Mewampah.
Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye ini dapat diakses di link berikut "Penanaman Program Dari PASAK untuk Belaban Rayak"
