Bagaimana rasanya hidup di dalam rasa khawatir jikalau air laut masuk ke dalam rumahmu?
Bagaimana rasanya jika setelah air surut, ada hewan berbisa yang tertinggal dan tiba-tiba bisa menggigitmu ? Perasaan itulah yang mungkin dirasakan oleh sebagian warga di pesisir Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Sebagai salah satu wilayah pesisir di Jawa Tengah, abrasi pantai bukanlah sebuah permasalahan baru bagi Kabupaten Demak. Bahkan
Demak seringkali terkena dampak abrasi yang cukup parah.
Desa Bedono sebagai daerah yang masuk dalam daerah administrasi Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah tentu juga tak luput dari masalah abrasi. Menurut laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Desa Bedono merupakan salah satu desa yang mengalami abrasi paling parah di Kabupaten Demak. Abrasi yang terjadi di Desa Bedono diperkirakan yang terbesar di kawasan pantai utara dan selatan Jawa dan bahkan di Indonesia.
Gambar : Aktivitas warga di tengah rob
Abrasi mengakibatkan banyak permasalahan seperti hilangnya lahan pemukiman, lahan pertambakan dan mata pencaharian yang berdampak langsung pada penurunan kualitas hidup masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan warga Bedono untuk tetap bertahan di rumahnya adalah dengan meninggikan tanahnya melalui pengurukan. Apabila warga tak mampu lagi melakukannya, mereka lebih memilih untuk angkat kaki meninggalkan rumahnya.
Gambar : Rumah Ibadah yang terendam banjir robMuhammad Faizin selaku Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa Bedono, Kecamatan Sayung menjelaskan bahwa terdapat dua dukuh yang tenggelam akibat abrasi yaitu Dukuh Rejosari dan Tambaksari. Sekitar 300 kepala keluarga yang dulunya mendiami dua dukuh tersebut kini harus berpindah karena kedua dukuh sudah
tenggelam jadi lautan.
Upaya menanggulangi masalah abrasi
harus segera dilakukan. Bukan hanya untuk mengurangi dampak lebih parah, melainkan juga untuk mengembalikan ratusan hektare daratan pantai yang telah hilang. Fenomena abrasi yang melanda Bedono bisa jadi merupakan akibat dari pemanasan global yang secara perlahan mendorong terjadinya kenaikan permukaan laut dari hari ke hari. Jika kita hanya berdiam diri, laju abrasi yang kian meluas dapat terus membuat warga Bedono lainnya untuk meninggalkan rumahnya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan? Salah satu caranya, kita bisa mengurangi laju abrasi dan membantu kehidupan warga Bedono dengan
melakukan penanaman pohon bakau. Pohon bakau mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang, namun bagi sebagian orang lainnya keberadaan bakau bisa menyelamatkan hidup serta masa depan mereka.
Gambar: SustainationMelihat permasalahan ini
Sustaination bersama dengan Lindungi Hutan berupaya untuk mengembalikan ekosistem pantai yang telah rusak dan kehidupan warga pesisir bedono yang hilang karena abrasi. Sustaination akan menggunakan 3% keuntungan yang didapatkan untuk merestorasi wilayah pesisir Bedono. Kamu, juga bisa turut andil dalam menyelamatkan Desa Bedono dengan berdonasi pohon bakau langsung melalui Lindungi Hutan.
Mari, bersama kita bantu warga pesisir Bedono untuk mendapatkan kehidupannya kembali dan terhindar dari bahaya abrasi. Satu langkah kecilmu, berarti banyak untuk mereka.
Kampanye alam"Masihkah ada harapan untuk Bedono?" telah dilaksanakan diBedono pada tanggal14 Desember2019 dibantu olehMak Jah dan juga peserta gabung aksi yang berjumlah35 orang.
Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye ini dapat diakses di link berikut Sustaination