Halo Sahabat,
Salam Lestari!
Perkenalkan,kami adalah Extinction Rebellion, sebuah inisiasi gerakan aktivisme yang berfokus pada isu krisis iklim dan merupakan perpanjangan dari organisasi Extinction Rebellion yang pertama kali dimulai di London pada 31 Oktober 2018 yang silam.
Extinction Rebellion Indonesia (XR Indonesia) turut berpartisipasi dalam acara Bintaro Design District, sebuah pameran desain yang secara khusus ditujukan kepada para arsitek, interior designer, dan product designer. Pada acara ini, XR Indonesia menghadirkan pameran berbentuk bilik yang mirip dengan bilik pemilihan suara, sebuah konsep yang sebelumnya telah sukses diselenggarakan di Bandung dan akan ditampilkan kembali di Bintaro Design District pada bulan November. Salah satu instalasi XR Indonesia yang sukses dilaksanakan di Bandung adalah "Bilik Tilik Kotak Otak," yang merespons isu-isu seputar sungai dan sampah. Sementara, fokus utama dari pesan yang disampaikan dari instalasi di Jakarta kali ini akan beralih ke isu laut dan sampah, khususnya dalam konteks mangrove. Selain dari instalasi, dalam kegiatan kali ini XR Indonesia ingin berkontribusi juga pada "advertising nature." Mereka ingin menciptakan instalasi yang bukan hanya simulasi, tetapi juga bisa mengajak pengunjung untuk merasakan secara langsung keindahan mangrove. Untuk melaksanakan ide ini, XR Indonesia bekerja sama dengan Sebumi sebagai pemandu wisata dan LindungiHutan sebagai pelaksana penanaman mangrove. Green tour yang mereka bawakan akan membawa pengunjung ke lokasi-lokasi menarik sambil mengedukasi peserta mengenai pentingnya menjaga kelestarian laut dan sampah, dengan materi yang bisa diintegrasikan dengan pembelajaran tentang mangrove. Selain itu, pada instalasi XR Indonesia menyisipkan pesan protes di instalasi terhadap pembetonan pesisir sebagai bagian dari edukasi dan solusi komprehensif.
Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah
Rp 35,000/pohon.
Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten merupakan titik bermuaranya sungai Cisadane ke Laut Jawa. Daerah ini merupakan daerah pesisir dan memiliki beberapa pulau kecil hasil dari endapan sungai. Sejak dahulu Muara Cisadane ditumbuhi tanaman-tanaman pesisir, termasuk mangrove. Namun, beberapa orang mengubah daerah tersebut menjadi pertambakan. Hal ini menyebabkan rusaknya ekosistem mangrove dan menimbulkan abrasi. Selain itu, masyarakat berharap adanya upaya pemanfaatan lahan yang tertimbun sampah menjadi lahan yang produktif. Masyarakat terus melakukan upaya agar keberadaan mangrove ini terjaga.
Pada tahun 2022, LindungiHutan membantu masyarakat untuk melakukan penanaman pohon Mangrove di sana. Pohon mangrove bermanfaat menjaga daratan dari abrasi dengan pembentukan sedimen baru. Selain itu, hasil mangrove juga dapat dimanfaatkan untuk usaha olahan oleh masyarakat sekitar.
Selengkapnya...Program Utama
Penanaman pohon mangrove untuk mencegah perluasan abrasi dan banjir rob.
Potensi Pengembangan Program
- Ekowisata mangrove
- Pusat pengendalian dan pemanfaatan sampah
Mengapa Harus Mendukung Program Ini?
Partisipasiprogramdi lokasi ini turut mendukung
Pembangunan Keberlanjutan (SDG's)
dengan
- Mencegah degradasi lahan akibat abrasi(SDG's 15)
- Mengurangi dampak banjir di pemukiman warga(SDG's 15)
- Meningkatkan area tutupan hijau(SDG's 15)
- Membantu pengurangan emisi karbon(SDG's 13)
- Meningkatkan perekonomian petani dan warga sekitar(SDG's 1)
- Menyediakan jam kerja bagi warga sekitar(SDG's 8)
Bagaimana Cara Berdonasi ??
1. Klik Tombol “DONASI SEKARANG”
2. Input nominal yang akan di donasikanπ
3. Pilih metode pembayaran transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI), Go-
Pay dan Doku Wallet
4. Konfirmasi melalui WhatsApp, Website atau E-mail
5. Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di
Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.
Salam Lestari !!