Kerusakan lingkungan yang dialami pesisir utara pulau Jawa, makin lama makin parah. Yang jadi penyebab terutama adalah abrasi, pengikisan daratan oleh laut.
Prihatin terhadap parahnya abrasi pantai di Jepara, petani tambak yang tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan (KPI) Mina Barokah, Desa Surodadi, Kecamatan Kedung, Jepara mengadu ke Komisi B DPRD Kabupaten Jepara. ”Kami meminta agar pemerintah memberikan solusi yang tepat" (Suara Merdeka). Abrasi yang mengikis kawasan daratan pesisir pantai di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kian parah. Tiap tahun, sekitar 30 meter-50 meter wilayah daratan pesisir tenggelam karena erosi pantai tersebut.
Gambar 1 : Tambak Warga terkena Abrasi
Abrasi yang terjadi di wilayah Pantai Bayuran Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara akhir akhir ini sudah semakin tak terkendali dan dalam tingkat memprihatinkan, beberapa pemukiman warga di sekitar pantai tersebut mengalami kerusakan akibat terjangan ombak laut. Jika ini dibiarkan berlarut larut dan tak ada penyelesaian secepatnya dari pihak pihak terkait, maka tingkat abrasi ini semakin parah.
Gambar 2: Jalan terkena Abrasi
Abrasi itu sendiri adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam di daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, karena kuatnya gelombang laut yang terjadi dan ombak ombak besar yang setiap saat terus menerus menghantam, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi.
Pemerintah Jepara telah mengupayakan pembangunan groin untuk menangani abrasi di pantai oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Jepara, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Jepara menilai keberadaan hutan pantai juga diperlukan. Hal itu disampaikan Kepala Dishutbun Jepara Sujarot, saat baru-baru ini (Kartininews).
“Dulu panjang garis pantai Jepara hanya sekitar 70 km. Tapi sekarang sudah lebih dari 80 km karena pantai Jepara terkena abrasi. Bahkan Desa Bulak sudah hilang dan warganya harus direlokasi ke Desa Bulak Baru,” kata DR. Subroto, SE, MM selaku Wakil Bupati Jepara (jeparahariini).
Gambar 3: Beton sabuk pantai terkena Abrasi
Menurut Sujarot (Kepala Dishutbun), hutan pantai bisa menjadi penahan angin dari laut menuju daratan. Ketika angin dari laut bisa ditahan, bisa mengurangi interupsi air laut yang menyebabkan abrasi. “Hutan pantai juga akan mengurangi gelombang laut sehingga diharapkan abrasi akan berkurang,” jelasnya.
Menurutnya, beberapa daerah yang membutuhkan hutan pantai adalah Clering, Ujungwatum Teluk Awur, dan Semat. Selain itu, secara umum seluruh pantai di Jepara juga perlu ditanami pohon. Penanaman hutan pantai, kata Sujarot, berbeda dengan penanaman mangrove yang berada di air.
“Hutan pantai tetap di darat dengan jarak tertentu. Soal berapa banyak pohon yang ditanam, itu menyesuaikan dengan lapisannya, semakin banyak tentu akan semakin baik,” ucap Sujarot (Kartininews).
Lindungi Hutan berkerjasama dengan penduduk lokal Kelurahan Karangkebagusan untuk melakukan penanaman Pohon Cemara Pantai di daerah Pantai Pelayaran Jepara. Pantai Pelayaran Jepara adalah pantai yang berada di Kelurahan Karangkebagusan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pantai Pelayaran hanya diketahui oleh warga penduduk desa Karangkebagusan dan desa tetangga, tetapi kini setelah pemerintah konsen membuat hutan lindung di daerah ini, sehingga mulai sedikit dikenal oleh masyarakat terutama yang ikut dalam acara tersebut.
Target penanaman sebanyak
2000 pohon Cemara Pantai dengan harga per pohon sebanyak
Rp 15.000,00. Anda dapat Berdonasi dan Gabung Aksi penanaman pada acara
10 Februari 2018.
Gambar 4: Bibit Cemara Laut
Yuk Kita berkontribusi dalam menghijaukan Hutan Indonesia !
Bagaimana Cara Berdonasi :
1. Klik tombol Donasi2. Pilih jumlah pohon yang akan di donasikan , harga per pohon Rp 15.000,003. Pilih metode Pembayaran4. Selesai
Terima Kasih
Salam Lestari
Kampanye alam"Abrasi Pantai Jepara Parah , Nelayan Menjerit" telah dilaksanakan diPantai Pelayaran Jepara pada tanggal10 Februari 2018 dibantu olehWarga Kelurahan Karangkebagusan dan juga peserta gabung aksi yang berjumlah18 orang dari berbagai komunitas di antaranya adalahRelawan LindungiHutan Jeparan dan KKN Undip.
Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye "Abrasi Pantai Jepara Parah , Nelayan Menjerit" dapat diakses di link berikut"Penanaman Jepara"