Halo sahabat, aku Munda Bay NurHidayah mahasiswi kebidanan di Bogor.
Jatuh sebagai generasi milenial, mengunjungi tempat-tempat wisata yang lagi hits di kalangan anak muda itu seperti sebuah keharusan tersendiri. Jujur saja, aku juga sering melakukan itu. Sekadar untuk melepas penat atau untuk berfoto ria.
Aku lebih suka berwisata ke alam terbuka, yang mungkin juga menjadi kesukaan yang sama bagi sebagian orang; karena alam selalu memberikan ketenangan tersendiri bagi siapa saja yang berada di dalamnya, begitulah ungkapan kebanyakan orang selepas bercengkrama di alam terbuka. Dan di zaman di mana orang-orang sedang giatnya berwisata, pada saat itu pula sebagaian orang lainnya berlomba membangun tempat wisata dengan sedemikian rupa.
Bisa kita lihat di jejaring sosial, semakin bertebarannya tempat-tempat wisata yang bermunculan, khususnya yang berpadu dengan alam. Di satu sisi, hal itu menguntungkan bagi beberapa kalangan. Tapi di sisi lain, banyak sekali pelaku pengelola wisata tersebut tidak mengindahkan dari segi pembukaan lahannya, karena walau bagaimana pun, banyak sekali objek wisata yang mengangkat; spot instagramable dengan cara membuka suatu lahan tanpa kemudian memikirkan dampak buruk yang akan terjadi bagi lingkungan sekitar bahkan secara global.
Berangkat dari keresahan itu, aku tergerak untuk melakukan pengembalian fungsi hutan di wilayah wana wisata Gunung Salak Endah, Bogor. Tempat yang cukup terkenal, khususnya bagi warga Bogor dan sekitarnya. Kesejukan dan hijaunya pegunungan Salak semakin hari semakin terkikis seiring menjamurnya pembukaan lahan untuk bangunan permanen maupun untuk tujuan wisata lainnya. Karenanya, aku ingin menyeimbangkan hal tersebut.
Kita semua tahu sekitar 80% hutan di dunia telah rusak akibat kebakaran, penebangan liar, hingga perubahan iklim. Kita semua tahu, berbagai produk seperti; tisu, kertas, majalah, pasta gigi, dan lainnya, bahan baku utamanya itu dari pohon. Semakin banyak kebutuhan keseharian kita yang bahannya berasal dari pohon, maka akan semakin banyak pula pohon-pohon yang ditebang.
Sedangkan kita semua tahu, pohon adalah penyuplai oksigen. Semakin banyaknya pepohonan di suatu tempat, maka akan semakin baik kualitas udaranya. Semakin bersih udara yang kita hirup, tentunya akan berdampak baik juga untuk kesehatan pernapasan kita.
Selain itu, untuk menjaga terjadinya kekeringan serta krisis air yang semakin menjadi kedepannya—banyak air terjun yang mengering dan sumber air di kaki Gunung Salak saja untuk saat ini terjadi kekeringan seperti kebanyakan wilayah lain—dan untuk menanggulangi bencana seperti banjir, terjadinya tanah longsor, juga pemanasan global akibat deforestasi hutan, momentum Hari Pohon Internasional yang jatuh pada tanggal 21 November dan berdekatan dengan Hari Menanam Pohon Nasional pada tanggal 28 November, aku ingin melakukan sebuah pergerakan nyata, karena tanpa perbaikan yang tepat, tanpa mulai menyadarkan kepedulian dalam diri masing-masing untuk melakukan sebuah aksi nyata, maka bukan hal yang tidak mungkin hutan hujan di dunia akan menghilang total dalam waktu seratus tahun akibat perusakan hutan seperti sekarang ini. Bagaimana nasib generasi setelah kita nanti?
Selain upaya pemulihan kerusakan hutan dan lahan, pergerakan kecil ini juga semoga saja menyadarkan berbagai pihak, karena walau bagaimana pun juga, jika suatu wilayah perbukitan yang tadinya atau sekarang masih berudara sejuk, jika pepohonannya terus-menerus ditebang dan lahannya semakin dibuka, maka daerah sejuk hanya akan menjadi dongeng di kemudian hari. Dalam sehari saja, sebuah pohon besar dapat menyerap hingga 100 galon air dan melepaskannya ke udara (dalam bentuk uap air), sehingga bisa mendinginkan area sekitarnya. Mari berkontribusi dalam kebaikan untuk kehidupan yang asri dan mewariskan alam semesta yang lestari bagi generasi mendatang.
Caranya gampang banget:
Teman teman dapat memberikan donasi dan gabung aksi pada penanaman di tanggal 24 November 2019. Besaran donasi yang diberikan adalah Rp 10.000/bibit dengan rincian ; - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Untuk berdonasi teman-teman bisa : - Klik “DONASI SEKARANG”
- Masukkan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran (BRI/BNI/BCA/Mandiri/GO-PAY)
- Konfirmasi
- Teman-teman akan mendapat laporan via email dan e-certificate di bagian profil
- Selesai
Berapapun kontribusi dari temen-temen, aku yakin akan berguna dan bermanfaat untuk menyelamatkan Gunung Salak Endah.Semoga sehat selalu, terimakasih teman teman!
Kampanye alam"Menanam Pohon, Menuai kehidupan" telah dilaksanakan diGunung Salakpada tanggal24 November 2019 dibantu olehRelawan LindungiHutan Bogordan juga peserta gabung aksi yang berjumlah 25orang.
Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye ini dapat diakses di link berikut Penanaman Bogor