Kampanye Alam "PakeTote, Sebarkan Pesan Ramah Lingkungan" | LindungiHutan
Gambar Kampanye
Kampanye Selesai

PakeTote, Sebarkan Pesan Ramah Lingkungan

Lindungi Hutan

Lindungi Hutan

Rp 725,000 terkumpul dari Rp 100

9 Donatur

Batas Donasi: 28 October 2021
Kampanye Selesai
Penanaman: 31 July 2021
Selesai
Cerita
Update
Kampanye dibuat 07 April 2021
”Tahun ini, kami berjanji untuk memilih lingkungan yang lebih bersih dan bebas plastik. Apakah kamu termasuk?” #SayYesToReusableBag
Indonesia sudah memasuki era waspada sampah plastik. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa timbunan sampahdi Indonesia mencapai angka 67,8 juta ton pada tahun 2020, bahkan jumlah ini kemungkinan masih akan terus bertambah setiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Dilansir dari BBC Indonesia, peningkatan sampah belanja di Indonesia naik drastis selama masa pandemi Covid-19, diantaranya karena jumlah layanan GoFood meningkat hingga 20%, sementara GrabFood juga mengalami peningkatan sebesar 4%. Frekuensi belanja online di Jabodetabek mengalami kenaikan dari 1 – 5 kali sebulan menjadi 1 – 10 kali. Sampah tempat makan serta kemasan berbahan plastik menjadi pilihan hingga ikut menyumbang jumlah sampah yang sulit terdegradasi.



Survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 20 April – 5 Mei 2020, menyebutkan juga bahwa aktivitas belanja online juga meningkat hingga 62%, dengan 96% terdapat penambahan kuantitas jumlah paket barang yang menggunakan selotip, pembungkus plastik, dan bubble wrap. Pembelian alat pelindung diri seperti baju apd, masker, sarung tangan, dan face shield juga meningkat dari 4% menjadi 36%.

Melansir pernyataan Direktur Bidang Olefin dan Aromatik Inaplas, Edi Rivai, dari KumparanBISNIS, konsumsi plastik per-kapita di Indonesia hanya 20 kilogram per-tahun. Namun, Indonesia tetap menjadi negara penyumbang sampah plastik kedua terbesar di dunia.

Tingkat pengelolaan sampah (waste management) yang masih minim juga menjadi pendukung. Sebesar 45% sampah plastik tidak terkelola dari total sampah plastik sekitar 65 juta ton setiap tahunnya.

Jika tidak dilakukan penanganan yang serius, jumlah sampah plastik di lingkungan bisa mencapai 12 miliar ton pada 2050. Ditambah lagi hasil taksiran dari World Economic Forum menyebutkan 32% sampah plastik tersebut akan berujung mengotori dataran dan lautan.

Sebuah laporan terbaru dari Center for International Environmental Law (CIEL) Washington DC pada 19 Februari 2019 yang berjudul “Plastic & Health : The Hidden Costs of a Plastic Planet”, mengamati bagaimana tahapan siklus hidup plastik berdampak terhadap kesehatan manusia dan menyimpulkan bahwa perlu ada gerakan untuk melakukan tindakan bijaksana yang mampu melindungi manusia dari krisis polusi plastik.

Hasil dari pengamatan tersebut menjelaskan bahwa plastik dapat menimbulkan risiko yang berbeda terhadap kesehatan manusia di setiap tahapan siklus hidupnya, dari bahan kimia berbahaya yang dilepaskan selama ekstraksi dan pembuatan bahan baku, paparan zat kimia tambahan selama penggunaan, dan polusi terhadap lingkungan dan makanan kita dalam bentuk limbah.

Partikel-partikel mikroplastik, seperti fragmen dan serat, dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kontak langsung, tertelan, atau terhirup, dan dapat berkontribusi pada berbagai dampak kesehatan karena ukurannya yang sangat kecil dan kemampuan untuk menembus jaringan dan sel manusia.

Penelitian dan laporan terkini telah melatarbelakangi LindungiHutan untuk melakukan gerakan memerangi pemakaian plastik sekali pakai maupun paper bag ketika membawa barang.

Kenyamanan plastik yang murah sama sekali tidak sebanding dengan banyaknya risiko yang ditimbulkan, kita semua sama-sama tidak ingin bumi dipenuhi oleh indahnya warna-warni beragam jenis plastik yang dapat membahayakan seluruh makhluk hidup dan ekosistem.

Tote LindungiHutan, Photo by @ciznaizna

LindungiHutan mengajak publik untuk mengambil sebuah langkah kecil untuk menciptakan solusi alternatif untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai dengan penggunaan totebag yang dapat dipakai berulang kali. Dengan konsisten menggunakan totebag tiap melakukan
aktifitas berbelanja akan sangat mengurangi kuantitas sampah kantong plastik. Namun gerakan ini tentu butuh upaya masif untuk mencapai pengurangan yang berarti.

Totebagini dapat digunakan ketika anda berbelanja ke pasar lokal, atau bahkan ke supermarket, bisa juga untuk membawa barang-barang kita saat bepergian keluar rumah karena totebage ini sangat nyaman di pakai, ringan, juga anti air pada bagian luar, dapat juga di lipat lalu di simpan pada tas/ bagasi untuk pemakaian secara tiba-tiba pada kondisi tertentu.

Ayo klik tombol “Donasi Sekarang” untuk dapatkan totebag eksklusif ini. Dengan membeli totebag , sudah otomatis turut menyumbang 1 pohon untuk kegiatan konservasi alam dan hutan di Indonesia.



Ayo, ikut bergabung bersama LindungiHutan untuk melakukan gerakan #SayYesToReusableBag dengan menggunakan totebag agar limbah plastik berkurang!

Saatnya #SayYesToReusableBag, untuk lingkungan yang lebih bersih dan bebas plastik!
03 Jan 2022
Campaign telah dilaksanakan 03-01-2022
9
Pohon Hidup
0
Pohon Mati
1cm
Diameter Pohon
1cm
Tinggi Pohon
1%
Perkembangan
03 Jan 2022
Campaign telah dilaksanakan 03-01-2022
9
Pohon Hidup
0
Pohon Mati
1cm
Diameter Pohon
1cm
Tinggi Pohon
1%
Perkembangan
07 Apr 2021
Update Kampanye Dimulai Nanti Pada Tanggal Pelaksanaan 15-08-2021
1
Pohon Hidup
0
Pohon Mati
1cm
Diameter Pohon
1cm
Tinggi Pohon
1%
Perkembangan
Gambar Monitoring
2 tahun yang lalu
Avatar
Risti Sifa Fadhillah
Rp 75,000
2 tahun yang lalu
Avatar
FORMABIOUT "PANTHERA"
Rp 75,000
Semoga bermanfaat, salam biologi, salam konservasi dan salam lestari, Hijau Indah Lestari
2 tahun yang lalu
Avatar
Prily
Rp 75,000
2 tahun yang lalu
Avatar
Anonymous
Rp 100,000
2 tahun yang lalu
Avatar
Annisa Islamiati
Rp 75,000
Let's spread the kindness!
2 tahun yang lalu
Avatar
Anonymous
Rp 100,000
Rp 100,000
3 tahun yang lalu
Avatar
Anonymous
Rp 100,000
Rp 100,000
2 tahun yang lalu
Avatar
Anonymous
Rp 75,000
Rp 75,000

Hitung Emisi Karbon dengan Mudah dan Gratis

Melalui Imbangi, setiap pengguna dapat menghitung jejak karbon yang dihasilkan dan menyerapnya dengan langkah penghijauan bersama LindungiHutan

Hitung Jejak Karbon