Dengan tingkat kerusakan sungai sekarang ini maka sungai bukan hanya perlu dijaga dan dirawat melainkan juga dipulihkan. Penanaman kembali di daerah sungai adalah bagian dari pemulihan ekosistem.
Bicara soal banyu atau air buat kita di provinsi Kalimantan Timur sama artinya dengan bicara sungai. Sebab air sungai adalah
sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih (keperluan domestik). Maka tak salah jika.kemudian sungai kerap disebut sebagai
air kehidupan atau ranam kaharingan. Air kehidupan karena fungsi atau manfaatnya yang penting untuk kehidupan. Dan bicara kehidupan maka bukan hanya soal manusia melainkan seluruh mahkluk hidup.
Menyebut sungai karang mumus tidak berarti sungai hanya untuk kita manusia.
Sebab manusia tak bisa hidup tanpa mahkluk hidup lainnya. Sayangnya sungai kemudian hanya dikooptasi dan diokupasi untuk kepentingan manusia. Lahan di Daerah Aliran Sungai dan lingkungan sungai digunakan semata untuk kepentingan manusia atau bercita rasa manusia belaka.
Foto: sekitar lokasi penanamanTepian atau kanan kiri sungai misalnya lebih banyak berupa area terbuka
tanpa vegetasi. Sebagian lain lahannya jika mempunyai tutupan bukan tutupan vegetasi melainkan tutupan perkerasan berupa permukiman atau infrastruktur jalan. Hilangnya tutupan vegetasi di kanan kiri sungai yang biasa disebut riparian akan
berpengaruh pada kualitas air sekaligus kehidupan di lingkungan sungai baik pada ekosistem air, ekosistem transisi maupun ekosistem lahan kering.
Dengan tingkat
kerusakan sungai sekarang ini maka sungai bukan hanya perlu dijaga dan dirawat melainkan juga dipulihkan. Penanaman kembali pada kanan kiri sungai adalah bagian dari pemulihan ekosistem sungai.
Tapi penanaman pohon di kanan kiri sebagai upaya konservasi kerap dianggap berpotensi menghambat laju aliran air pada musim banjir. Sebab bagi sebagian para pengambil kebijakan dan punggawanya,
fungsi utama sungai adalah mengalirkan air secepat mungkin dari hulu ke hilir untuk membebaskan kawasan dari banjir.
Foto: sekitar lokasi penanaman Padahal sejatinya sungai adalah wadah pengawetan air.
Banjir yang memang selalu ada jika hujan turun terus menerus seharusnya dibagi dari hulu ke hilir. Diluapkan pada banyak titik. Banjir banjir kecil yang diberi tempat dari hulu ke hilir akan mencegah terjadinya banjir besar di titik tertentu pada bagian hilir. Demikian juga banjir adalah kesempatan untuk meresapkan air. Dan yang
efektif untuk membantu peresapan adalah pepohonan dengan akar akarnya.
Banjir juga kerap membawa polutan, sedimen dan kotoran. Adanya vegetasi di sekitar sungai akan membantu
menyerap polutan, menyaring partikel yang tererosi dan menahan atau menangkap kotoran. Namun merestorasi atau menumbuhkan kembali riparian di kanan kiri sungai hingga saat ini belum menjadi pilihan. Apalagi di sungai perkotaan. Sebab cacing, nematoda, siput, kepiting, udang, belut, ikan, biawak, serangga, ular, buaya dan burung tidak dianggap sebagai stakeholder sungai.
Maka ketimbang memulihkan sungai menjadi tempat kehidupan semua mahkluk,
kita lebih memilih merubah sungai menjadi saluran air yang mencitrakan sungai bukan lagi ciptaan Tuhan melainkan karya para perekayasa yang menyandang gelar akademis.
Penanaman ini akan dilakukan bersamaan dengan momentum Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 21 April 2019, yang oleh LindungiHutan dikemas melalui “
Gerakan Rawat Bumi”.
Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah Rp 18.000/pohon. Penanaman akan dilaksanakan di sekitar wilayah Gang Tani, Jalan Muang Ilir, Muang Ilir, Lempake, Utara, Lempake, Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.Dengan Rincian : - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Bagaimana Cara Berdonasi ?? - Klik Tombol Donasi
- Input Jumlah Pohon yang akan di donasikan
- Pilih Transaksi Pembayaran
- Konfirmasi
- Nama Anda Akan muncul di Halaman Donatur
- Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.
Salam Lestari !!
Kampanye alam"Samarinda #RawatBumi2019: 1000 Pohon untuk Serapan Air" telah dilaksanakan diSamarinda pada tanggal21 April 2019 dibantu olehRelawan LindungiHutan Samarindadan juga peserta gabung aksi yang berjumlah8 orang.
Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye ini dapat diakses di link berikut RawatBumi Samarinda