Kejadian longsor di Cimerak tahun 2015 lalu membuat saya dan masyarakat Kecamatan Cireunghas Kab. Sukabumi, was-was. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi setelah ini.
Saya Tedy Ginanjar, asli dari Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Saat ini saya berprofesi sebagai Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat Indonesia, Jawa Barat. Selain sebagai penyuluh, saya juga sebagai ketua Yayasan Cagar Budaya Kota Jepang yang bergerak dibidang perlindungan lingkungan hidup. Saya juga aktif di Pramuka sebagai pamong Saka Pramuka Wana Bhakti.
Jika memperhatikan masalah bencana alam yang terjadi di Indonesia,
tanah longsor menjadi salah satu bencana yang memakan banyak korban. Dan pada artikel di CNN Indonesia pada 2016, ada
kurang lebih ada 274 daerah rawan longsor di seluruhnya Indonesia, dengan 49 diantaranya berada di Jawa. Salah satu yang cukup menjadi
highlight adalah kejadian pada tahun 2015 lalu di kampung saya, Cimerak, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi, Jawa Barat.
Foto: Longsor Cimerak, 2015
Bencana yang mengakibatkan
1 kampung tertimbun longsor, 12 orang meninggal dunia dan 290 orang lainnya kehilangan tempat tinggalnya ini sampai ditetapkan statusnya darurat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi.
Selain longsor, Kabupaten Sukabumi juga merupakan daerah rawan bencana banjir, puting beliung dan gempa bumi, sehingga
perlu kesiapsiagaan ekstra dalam penanggulangan bencana dengan tujuan meminimalisir dampak bencana. Dan salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan
reboisasi atau penghijauan lereng-lereng gunung yang gundul di sekitar Sukabumi.
Oleh sebab itu, saya dan teman-teman dari Yayasan Cagar Budaya Kota Jepang, berencana akan melakukan
penanaman pohon Pulai di lereng Gunung Suta dan Gunung Karikil dalam rangka peringatan Hari Bumi yang diinisasi oleh LindungiHutan dalam
“Gerakan Rawat Bumi”. Kegiatan ini juga akan
melibatkan Aktivis Lingkungan Sukabumi, Kelompok Tani Kehutanan/KTH dan Kelompok Tani Lahan Kering/KTLK di Kecamatan Cireunghas.Foto: Lokasi penanamanPenanaman akan dilakukan di Gn. Suta dan Gn. Karikil, Desa Priangan Jaya Kec. Sukalarang, Sukabumi. Teman-teman dapat turut serta membantu kegiatan kami dengan berdonasi melalui website LindungiHutan. Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah Rp 5.000/pohon.
Dengan Rincian : - Biaya Bibit
- Biaya Tanam
- Biaya perawatan selama 1 Tahun (Update perkembangan pohon dapat dilihat di website ini)
- Update dilakukan selama 3 Bulan sekali
- Pengembangan Website Lindungi Hutan
Bagaimana Cara Berdonasi ?? - Klik Tombol Donasi
- Input Jumlah Pohon yang akan di donasikan
- Pilih Transaksi Pembayaran
- Konfirmasi
- Nama Anda Akan muncul di Halaman Donatur
- Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.Salam Lestari !!
Kampanye alam"Sukabumi #RawatBumi2019: Tanam Pohon untuk Cegah Longsor Sukabumi" telah dilaksanakan diSukabumi pada tanggal21 April 2019 dibantu olehRelawan LindungiHutan 2019 dan juga peserta gabung aksi yang berjumlah5 orang.
Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye ini dapat diakses di link berikut RawatBumi Sukabumi