Apa itu Sedekah?
Sedekah secara bahasa turunan dari kata
as-Shidq yang artinya kejujuran. Karena sedekah adalah kejujuran iman orang yang mengeluarkannya
(Kitab Fathul Qadir, 2/399).Sementara dalam pengertian syariat mengungkap bahwa sedekah yaituberibadah kepada Allah dengan menginfakkan harta yang tidak diwajibkan syariat.
Kenapa harus bersedekah?Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
(HR. Muslim no. 1631)
Dalil tersebut mengindikasikan 3 jenis amalan yang terus mengalirkan pahala sekalipun orang tersebut telah meninggal,
perbuatan baik yang dimaksud mencakup:
- Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah,
- Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia,
- Anak yang sholeh karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu orangtuanya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.
Terlebih, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallammenjanjikan bagi para dermawan bahwa
harta sedekah tidak akan berkurang.
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidak akan mengurangi harta”
(HR. Tirmidzi)
Anas
radhiyallahu ‘anhujuga meriwayatkan
sebuah hadits yang merinci tentang amal jariyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سَبْعٌ يَجْرِي لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ
“‘Ada tujuh hal yang pahalanya akan tetap mengalir bagi seorang hamba padahal dia sudah terbaring dalam kuburnya setelah wafatnya (yaitu) : Orang yang yang mengajarkan suatu ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanamkan kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang memohonkan ampun buatnya setelah dia meninggal”
(Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Kasyful Astâr, hlm. 149. hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dam shahihul Jami’, no. 3602)Dalildi atas secara terang-terangan menyebutkan bahwa menanam kurma jadi salah satu ibadah yang dianjurkan karena memberikan pahala yang tidak terputus.
Apakahpahala yang akan kita dapat hanya jika menanam pohon kurma saja?Untuk mencari jawabannya, kita akan membahas dalil lain yang lebih bersifat general
dari Jabirradhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُمِّ مَعْبَدٍ حَائِطًا فَقَالَ يَا أُمَّ مَعْبَدٍ مَنْ غَرَسَ هَذَا النَّخْلَ أَ مُسْلِمٌ أَمْ كَافِرٌ فَقَالَتْ بَلْ مُسْلِمٌ قَالَ فَلاَ يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلاَ دَابَّةٌ وَلاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memasuki kebun Ummu Ma’bad, kemudian beliau bersabda, “Wahai Ummu Ma’bad, siapakah yang menanam kurma ini, seorang muslim atau seorang kafir?” Ummu Ma’bad berkata, “Seorang muslim.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu dimakan oleh manusia, hewan atau burung kecuali hal itu merupakan shadaqah untuknya sampai hari kiamat.”
(HR. Muslim, no. 1552)Pada riwayat Muslim yang lain disebutkan,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَلاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman tersebut akan menjadi sedekah baginya. Apa yang dicuri dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Apa yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Apa yang dimakan oleh seekor burung dari tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Tidaklah dikurangi atau diambil oleh seseorang dari tanaman tersebut kecuali merupakan sedekahnya.”
(HR. Muslim, no. 1552)
Agama ini telah mempermudah pengikutnya dalam bersedekah dengan menanam pohon, sebab seluruh jenis dan bentuk kemaslahatan yang diambil darinya merupakan sedekah bagi seorang muslim. Pohon itu senantiasa mengalirkan pahala selama hidup, sekalipun pemberi sedekah telah meninggalkan dunia fana ini.
Lalu apa saja manfaat sebuah pohon?Pohon mempunyai beragam fungsi, keunggulan dan manfaat seperti:
- Menghasilkan Oksigen (O2) yang digunakan seluruh makhluk hidup di muka bumi untuk bernafas, beraktivitas dan metabolisme,
- Mengurai Karbon Dioksida (CO2) dan gas rumah kaca yang dapat mengancam keberlangsungan kehidupan karena meningkatkan suhu serta memicu perubahan iklim dan pemanasan global,
- Menjaga stabilitas ekosistem,
- Mencegah bencana yang dapat mengganggu aktivitas manusia seperti banjir, abrasi dan tanah longsor,
- Mengurangi dampak buruk yang timbul akibat angin puting beliung atau tornado,
- Memberikan makanan bagi manusia dan hewan-hewan,
- Mengurangi efek buruk stress dan meringankan beban mental jika diamati dengan seksama,
- Menjadi naungan dan tempat berteduh bagi kita maupun fauna,
- Menyejukkan udara dan menurunkan suhu sekitar pohon tumbuh,
- Mengurangi imbas buruk abrasi di kawasan pesisir dan erosi tanah di area aliran sungai dan pegunungan,
- Beberapa jenis pohon dan tumbuhan dapat digunakan untuk pengobatan atau olahan makanan seperti teh daun mangrove
- Menjadi bahan baku rumah tangga atau kerajinan
Manfaat, fungsi dan keunggulan yang tercantum hanyalah sebagian dari bermacam pengaruh yang sebuah pohon hasilkan.
Lalu mengapa kita harus ragu untuk mulai bersedekah bagi alam dan memperoleh pahala yang senantiasa mengucur meskipun kita telah tiada?Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah
Rp 20,000/pohon.

Relawan dan masyarakat sekitar Sungai Bahar ikut merayakan Hari Bumi 2019 dengan
menanam pohon di kab. Muaro JambiKampanye Alam ini yaituMuaro Jambi Sedekah Pohon: Tanam Kebaikan di bumi Sailun Salimbai merupakan bagian dari gerakan #JagaHutan untuk memperingati
Hari Hutan Indonesia yang jatuh tanggal 7 Agustus 2021 mendatang. Kamu tetap dapat berkontribusi meskipun perayaan sudah berlalu. Jangan lupa cek bagian
update untuk melihat perkembangan kampanye alam.
Sungai Bahar adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi yang terdapat banyak perkebunan kelapa sawit. Banyak masyarakat yang memanfaatkan lahan kosong di wilayah tersebut untuk dijadikan perkebunan rakyat kelapa sawit. Banyaknya pohon kelapa sawit tidak didukung oleh penanaman pohon lainnya menyebabkan daerah tersebut kurang terlihat hijau. Masyarakat sekitar merasa Desa Sungai Bahar termasuk gersang dan kurang rindang. Oleh karena itu, LindungiHutan melalui kampanye alam akan melakukan penanaman pohon trembesi yang dapat digunakan untuk reboisasi hutan, memperbaiki kualitas udara, menyerap persediaan air tanah, dan pelindung dari terik matahari dan hujan karena tajuknya yang lebar. Menurut penelitian, pohon trembesi mampu menyerap karbon dioksida sebesar 28.442 kg per pohon setiap tahunnya. Pohon trembesi dikenal sebagai pohon hujan karena air sering menetes dari tajuk pohon.

Bagaimana Cara Berdonasi ??
1. Klik Tombol “DONASI SEKARANG”
2. Input nominal yang akan di donasikanπ
3. Pilih metode pembayaran transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI), Go-
Pay dan Doku Wallet
4. Konfirmasi melalui WhatsApp, Website atau E-mail
5. Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di
Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.
Salam Lestari !!
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apakah penggalangan dana di LindungiHutan memiliki izin dari pihak terkait?
LindungiHutan mengikuti peraturan dan regulasi yang berlaku di Indonesia dengan mendirikan Yayasan Lindungi Hutan berdasarkan Akta Notaris Ida Widiyanti, SH dengan SK Kemenkumham Nomor AHU-0003033.AH.01.04.Tahun 2018. LindungiHutan juga memiliki Izin Pengumpulan Uang dan Barang yang diperbaharui setiap tiga bulan dengan nomor SK Kemensos Nomor 252/HUK-PS/2020.
Kepada siapa donasi saya diterima?
Donasi Anda akan kami tampung terlebih dahulu. Menjelang hari penanaman atau pelaksanaan Campaign, uang donasi yang terkumpul akan kami salurkan kepada mitra penggerak penghijauan atau Penggerak yang telah bekerjasama dengan LindungiHutan untuk keperluan pembelian bibit pohon dan pelaksanaan Campaign. Untuk kampanye alam jenis non-penghijauan, donasi yang telah kami tampung akan diberikan kepada Penggalang (campaigner), relawan LindungiHutan, atau pelaksana yang Penggalang tunjuk.
Bagaimana cara mengunduh sertifikat donasi?
Sila baca caranya melalui
artikel di link ini.
Apa yang dimaksud donasi sebagai Anonim?
Donasi sebagai anonim adalah donasi yang tidak menampilkan nama Anda sebagai donatur.
Apa donasi di LindungiHutan memperoleh sertifikat?
Setiap donatur yang ikut serta menghijaukan Indonesia melalui situs LindungiHutan memperoleh sertifikat digital
(e-certificate) yang tersedia di halaman profil pengguna.