Hutanpedia

Pohon Alpukat: Klasifikasi, Ciri, Jenis dan Manfaat Alpukat

Published

on

Sahabat alam pasti tidak asing dengan pohon alpukat? Buah yang manis dan menyegarkan ini ternyata punya beragam jenis dan manfaat yang perlu kita ketahui. Jenis alpukat yang sering kita temui memiliki nama spesies Persea americana.

Pohon alpukat ini awalnya banyak tumbuh di Meksiko dan Amerika tengah.

Namun, seiring berjalannya waktu dan peningkatan aktivitas perdagangan global, pohon serta buah alpukat semakin dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia.

Tanaman ini umumnya banyak ditanam sebagai tanaman perkebunan monokultur. Tapi di daerah tropis seperti di Indonesia, tumbuhan ini sering dijumpai sebagai tanaman yang ditanam di area pekarangan.

Pohon alpukat sering dimanfaatkan buahnya karena bisa dimakan atau diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat.

Kegunaan dari pohon alpukat tidak hanya itu, tanaman alpukat ini mempunyai berbagai macam manfaat untuk manusia. Mulai dari batang pohon yang bisa dijadikan bahan bakar, kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna coklat sampai daunnya yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Baca juga: 9 Dampak Kerusakan Hutan yang Perlu Kita Ketahui

Mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Klasifikasi (Taksonomi) Pohon Alpukat

Taksonomi pohon alpukat dengan spesies Persea americana dapat dijabarkan sebagai berikut:

KingdomPlantae (Tumbuhan)
Sub KingdomTrachebionta (Tumbuhan Berpembuluh)
Super DivisiSpermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
DivisiMagnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
KelasMagnoliopsida (Tumbuhan Dikotil)
Sub KelasMagnoliidae
OrdoLaurales
FamiliLauraceae
GenusPersea
SpesiesPersea americana
Tabel klasifikasi pohon alpukat (Persea americana).

Nah sahabat alam, setelah mempelajari klasifikasi dari pohon alpukat, tidak akan lengkap jika kita belum memahami ciri-ciri dan karakteristik pohon alpukat.

Baca juga: Tanaman Porang: Taksonomi, Ciri-ciri dan Manfaat Porang yang Tidak Kamu Tahu

Infografis pohon alpukat oleh LindungiHutan,

Ciri-ciri dan Karakteristik Morfologi Alpukat

Setelah mempelajari klasifikasi dan sejarah dari pohon alpukat. Selanjutnya, kita akan menggali lebih dalam mengenai morfologi dari pohon alpukat sebagai berikut:

1. Akar

Pohon alpukat dikenal sebagai tanaman dengan biji berkeping dua atau dikotil dan sistem perakarannya adalah akar tunggang.

Pada bagian akar, alpukat memiliki panjang bisa mencapai 5 sampai 10 meter atau lebih. Keanekaragaman panjang akar tersebut juga bergantung dari varietas tanaman alpukat.

Akar alpukat memiliki fungsi utama yakni menyerap air dan zat–zat hara yang berasal dari dalam tanah. Selain itu, akar ini juga berfungsi untuk menopang batang alpukat agar tetap berdiri kokoh.

2. Batang

Batang pada pohon alpukat memiliki tekstur berkayu, berkambium dan berbentuk bulat. Aspek yang mencolok dari batang ini adalah warna coklatnya sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pewarna coklat.

Batang alpukat memiliki percabangan yang banyak. Percabangan tersebut berfungsi sebagai tempat melekatnya daun alpukat.

Jika sahabat alam memperhatikan secara teliti, ranting tanaman alpukat memiliki rambut–rambut halus pada permukaannya.

3. Daun

Daun pada tanaman ini bertipe tunggal, memiliki tangkai yang panjangnya sekitar 1,5–5 cm, bentuk daun bulat telur memanjang.

Sementara itu, tekstur daun alpukat tebal menyerupai kulit dengan ujung dan bagian pangkalnya meruncing.

Pada bagian tepi daun kadang menggulung ke atas, juga memiliki tulang daun menyirip. Panjang dari daun alpukat bisa mencapat 20 cm dengan lebar 10 cm.

Terlihat sedikit perbedaan antara daun muda dan daun tua yakni pada daun muda warnanya kemerahan dengan rambut–rambut halus. Sedangkan daun yang tua berwarna hijau dan permukaannya mengkilat.

4. Bunga

Bunga pohon alpukat termasuk bunga majemuk dengan kelamin ganda yakni dalam satu bunga terdapat dua kelamin jantan dan betina.

Bunga alpukat berbentuk menyerupai bintang, sementara penyerbukannya biasa dibantu oleh serangga, angin, hujan serta hewan lain di sekitarnya.

5. Buah

Buah alpukat tergolong sebagai buah buni, bentuknya bulat telur dengan panjang 5–20 cm. Buah ini berwarna hijau atau kekuningan tergantung kematangannya dan ada yang berbintik–bintik ungu pada kulitnya.

Ketika daging alpukat sudah masak, tekstur buahnya lunak dan warnanya hijau kekuningan. Sementara itu, ketebalan dagingnya juga tergantung dari varietas buah alpukat itu sendiri.

Pada bagian tengah buah terdapat biji tunggal yang berukuran besar. Berat alpukat berkisar antara 200 – 400 gram. Namun pada beberapa jenis alpukat, berat buahnya dapat mencapai 600–700 gram.

6. Biji

Biji alpukat terdapat di tengah buah dengan kulit biji berwarna putih berfungsi sebagai pembatas antara daging dan biji. Biji alpukat berbentuk bulat telur dan berdiameter 2,5–5 cm.

Keping biji berwarna putih kemerahan. Berdasarkan perkembangannya biji alpukat ini termasuk kedalam tipe hypogeal yakni perkembangan kotiledon yang tetap berada dalam tanah.

Bagi manusia, biji alpukat banyak diambil minyaknya untuk kosmetik atau untuk pengobatan. Tapi, bagi tumbuhan alpukat, biji berfungsi sebagai alat untuk memperbanyak diri.

Biji alpukat bisa tumbuh dan berkecambah jika jatuh atau ditanam pada tanah yang subur, banyak zat hara dan tersedia air yang cukup.

Pohon alpukat bisa tumbuh baik di dataran rendah dan akan berbuah lebih lebat jika ditanam pada ketinggian 200 – 1000 mdpl.

Tumbuhan ini bisa ditanam di daerah tropis maupun subtropics dengan curah hujan yang tinggi. Sementara suhu optimal buah alpukat bisa tumbuh yakni pada 12,8 – 18,3 derajat Celcius.

Baca juga: Polusi Adalah: Pengertian, Jenis dan Dampak Polusi bagi Manusia dan Alam

Asal Pohon Alpukat

Pohon alpukat diperkirakan berasal dari Lebah Tehuacan pada negara bagian Puebla, Meksiko. Dugaan ini didasari pada penemuan fosil buah dari spesies yang sama. Alpukat merupakan flora yang telah tumbuh dan tersebar sejak jutaan tahun yang lalu.

Penemuan lubang bekas tempat tumbuhnya pohon alpukat tertua berada di Gua Coxcatlan. Peneliti memperkirakan lubang ini berasal dari 9.000 hingga 10.000 tahun silam.

Menurut para ilmuwan, kondisi serupa juga ditemukan serta bukti bahwa pada periode tersebut masyarakat di sekitar telah mengkonsumsi buah alpukat selama bertahun-tahun.

Sebuah penelitian di Peru menemukan adanya penggunaan buah alpukat, letaknya di situs Norte Chico. Situs yang telah berusia sekitar 3200 tahun. Para peneliti juga menemukan hal yang sama di daerah Caballo Muerto dimana peneliti menemukan bukti pemanfaatan alpukat sekitar 3800 hingga 4500 tahun yang lalu.

Pohon alpukat memiliki sejarah budidaya yang panjang di Amerika Tengah dan Amerika Selatan sejak tahun 5.000 SM (Sebelum Masehi).

Dugaan tersebut diperkuat dengan penemuan botol air berbentuk buah alpukat yang diperkirakan berasal dari tahun 900 M. Arkeolog menemukan botol air ini di sebuah kota sebelum dihuni oleh bangsa Inca, bernama kota Chan Chan.

Selain kedua bukti fisik yang telah dijelaskan diatas, terdapat juga bukti tertulis tertua mengenai pohon alpukat terdapat di benua Eropa.

Pada buku karya Martin Fernandez de Enciso yang terbit pada tahun 1519 berjudul Suma De Geographia Que Trata De Todas Las Partidas Y Provincias Del Mundo. Akan tetapi, deskripsi mengenai pohon alpukat yang lebih jelas terdapat pada karya tulis milik Gonzalo Fernandez de Oviedo Y Valdes, berjudul Sumario de la natural hiistoria de las Indias yang terbit pada tahun 1526.

Nama Buah Alpukat di Tanah Air

Nama buah alpukat atau avocado berasal dari kata dalam bahasa Spanyol, yaitu ‘aguacate’. Kata dalam bahasa Inggris modern yang digunakan saat ini berasal dari penyebutan “avogato pear” sejak tahun 1697 yang disalahgunakan menjadi “alligator pear”.

Di Indonesia penyebutan alpukat bermacam-macam, ada yang menyebutnya apokat, alpuket, apukat, dan lain-lain. Namun pada dasarnya mengacu pada buah yang sama dan semua penyebutannya tetap dimengerti.

Baca juga: 5 Bentuk Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Petani alpukat memanen buah dari pohon alpukat yang ditanam warga Temanggung, Jawa Tengah (Dokumentasi: Zaini Arrosyid – KRJogja.com)

Jenis-jenis Buah Alpukat Terpopuler

Kita telah mempelajari mengenai sejarah, klasifikasi serta morfologi dari pohon alpukat. Selanjutnya kita akan mengenal lebih dalam berbagai macam jenis alpukat yang ada di Indonesia.

1. Alpukat Mentega

Alpukat mentega tergolong dalam buah alpukat yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Alpukat ini termasuk ke dalam jenis alpukat unggulan karena memiliki buah dengan daging tebal, bertekstur kenyal, warna kuning daging buahnya bersih seperti mentega.

Buah alpukat mentega ini memiliki berat rata-rata sekitar 600 gram per buah. Alpukat mentega memiliki bentuk yang membulat dengan bagian pangkal dan ujung yang agak membulat.

Untuk ukuran, Sahabat alam bisa menemukan buah ini dengan panjang sekitar 13 hingga 17 sentimeter dan diameter buah 10 hingga 14 sentimeter dan ketebalan daging yang mencapai 1,9 hingga 2,1 sentimeter.

2. Alpukat Wina

Alpukat wina merupakan jenis buah alpukat lokal yang dibudiayakan pertama kali oleh keloompok tani di Desa Jetis, Kabupaten Semarang.

Pada dasarnya alpukat wina merupakan tipe alpukat mentega dengan warna kulit yang hijau mengkilap dan tebal. Bentuk yang bulat, memiliki ukuran jumbo dengan berat mencapai 1,5 hingga 2 kg per buah.

3. Alpukat Miki

Alpukat miki merupakan salah satu jenis buah alpukat unggul khusus dataran rendah yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Buah-buahan Tropika IPB dengan peneliti DR. Sobir dan kawan kawan.

Buah alpukat miki memiliki ukuran yang besar dengan berat rata-rata mencapai 400 hingga 600 gram/buah.
Jenis alpukat ini memiliki rasa yang manis dengan daging buah yang tebal berwarna kuning adalah ciri khas dari alpukat miki.

4. Alpukat Hass

Buah alpukat yang satu ini berasal dari Australia. Penamaan buah alpukat ini diambil dari nama penemunnya, seorang ahli holtikultura Bernama Rudolph Hass. Buah alpukat yang satu ini memiliki bentuk dan warna yang sangat mudah untuk dibedakan dengan jenis alpukat yang lainnya.

Alpukat Hass menjadi sangat populer karena keunggulannya dari segi rasa yang lezat, jumlah panen yang tinggi, dan lamanya proses pembusukan menjadikan alpukat ini paling populer dikonsumsi di berbagai belahan dunia.

5. Alpukat Mega Murapi

Ada beberapa kelebihan dari buah alpukat mega murapi ini. Dalam sekali panen, satu pohon alpukat mega murapi bisa menghasilkan 350 hingga 450 buah atau setara 180 hingga 225 kilogram per pohon setiap tahunnya.

Dengan bobot buah 400 hingga 600 gram, alpukat ini memiliki ketebalan daging sekitar 2 sentimeter. Rasanya yang manis, pulen, kering lembut, dan daging seperti mentega.

6. Alpukat Kendil

Alpukat kendil merupakan salah satu jenis unggul dari alpukat yang berasal dari persilangan antara alpukat Kendal dan alpukat Gunung Pati. Alpukat kendil memiliki ukuran yang tergolong jumbo dengan berat rata-rata 1,7 kg/buah.

Buah Alpukat kendil memiliki rasa yang lezat, dengan tekstur yang tebal dan pulen. Uniknya dari jenis alpukat kendil adalah daun dari pohon alpukat ini tidak disukai oleh ulat bulu sehingga aman bagi anda yang takut ulat.

Manfaat Alpukat

Setelah membahas berbagai jenis dari buah alpukat serta morfologi dari pohon alpukat, kita akan lanjut membahas apa saja manfaat dari buah yang satu ini.

1. Alpukat Kaya Akan Nutrisi

Menurut data dari Nutrient Database dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), dalam 40 gram alpukat mengandung setidaknya:

  • 64 Kalori
  • 6 gram lemak
  • 3,4 gram karbohidrat
  • Kurang dari 1 gram gula
  • 3 gram serat

Selain kandungan diatas, alpukat juga menjadi sumber vitamin C, E, K, dan B-6 yang baik serta riboflavin, niasin, folat, asam pantotenat, magnesium, dan kalium.

2. Buah Pohon Alpukat Bermanfaat untuk Meningkatkan Kesehatan Mata

Alpukat mengandung lutein dan zeaksantin. Fungsinya adalah untuk meminimalkan kerusakan mata, terutama dari sinar ultraviolet. Asam lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat juga mendukung penyerapan antioksidan, seperti beta-karoten.

Dengan mengonsumsi secara rutin, manfaat alpukat untuk mengurangi risiko gangguan penglihatan yang disebabkan oleh faktor penuaan dapat Anda dapatkan.

3. Buah Alpukat Memberikan Efek Kenyang Lebih Lama

Meskipun sebagian besar kalori dalam alpukat berasal dari lemak, kandungan lemak di dalam alpukat ini adalah ‘lemak sehat’ yang baik bagi tubuh. Lemak inilah yang membuat alpukat memberikan efek kenyang lebih lama.

4. Lezat dan Mudah Dikombinasikan ke Dalam Menu Diet

Rasanya yang lezat membuat alpukat menjadi mudah untuk dikombinasikan dengan berbagai makanan lainnya. Seperti salad, sandwich, es buah, ataupun dimakan langsung.

5. Menjaga Kesehatan Jantung

Alpukat mengandung beta-sitosterol, jenis kelompok sterol yang terdapat pada berbagai tanaman. Meskipun beta-sitosterol memiliki struktur yang sama dengan kolesterol, fungsinya berkebalikan. Karena beta-sitosterol bisa menjaga kadar ‘kolesterol sehat’.

6. Alpukat Mampu Mencegah Osteoporosis

Bagi sahabat alam yang tidak menykai susu, alpukat bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan asupan kalsium, Vitamin D, bahkan Vitamin K. Ketiga nutrisi ini sangat penting untuk mencegah osteoporosis.

7. Buah Alpukat Mengandung Lebih Banyak Kalium Dibandingkan Pisang

Tubuh membutuhkan kalium untuk berfungsi normal dan baik, salah satunya adalah untuk menjaga irama jantung agar tetap teratur. Nah, dalam alpukat terdapat kandungan kalium yang tinggi bahkan lebih banyak daripada pisang.

8. Mencegah dan Memaksimalkan Pengobatan Kanker

Bukan hanya kandungan lemak sehat, buah alpukat juga memiliki manfaat yang baik untuk melindungi tubuh dari berbagai macam kanker.

Dalam berbagai studi ditemukan bahwa alpukat memiliki manfaat untuk melindungi tubuh dari mutase DNA yang tidak diinginkan. Bahkan bisa berperan dalam pengobatan kanker.

9. Menjaga Kesehatan Ibu Hamil dan Janin

Selain kaya folat, alpukat juga kaya kandungan serat, dan dibutuhkan bagi para wanita yang sedang hamil muda. Manfaat alpukat bagi ibu hamil dapat mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit dan wasir akibat perubahan hormonal yang umum terjadi saat hamil.

10. Alpukat Menurunkan Risiko Depresi

Makanan yang memiliki kandungan folat tinggi seperti alpukat bisa mengurangi risiko depresi. Karena folat bisa mencegah penumpukan homosistein, yakni zat yang dapat mengganggu sirkulasi dan transportasi nutrisi ke otak.

Seseorang yang kelebihan homosistein dapat mengalami gangguan serotonin, dopamine, dan norepinefrin yang mengatur suasana hati, tidur, serta nafsu makan.

Baca juga: 10 Website Download Ebook Lengkap dan Gratis

Infografis pohon alpukat oleh LindungiHutan.

Ringkasan

Pohon alpukat merupakan tanaman yang ditanam secara monokultur dan pada awalnya banyak tumbuh di Meksiko dan Amerika tengah. Bagian tanaman alpukat hampir bisa digunakan semua mulai dari buah, batang dan kulitnya.

Tanaman alpukat memilik akar jenis tunggang, tekstur batang alpukat berkayu, bentuk daun alpukat bulat telur memanjang dengan tekstur tebal, bunga alpukat merupakan bunga majemuk, buah alpukat berbentuk bulat telur berwarna hijau atau kekuningan, biji alpukat terdapat di tengah dengan bentuk bulat telur.

Nah, itulah penjelasan mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman alpukat. Semoga dari artikel ini bisa menambah pemahaman kita mengenai ciri–ciri dan penyebutan buah alpukat di beberapa daerah.

Penulis: Syamsa Zul Fadhli Nurcahyo

Editor: M. Nana Siktiyana

Hanya dengan 10 Ribu Rupiah, Kamu dapat Menyelamatkan Bumi?

Puluhan ribu orang dan ratusan mitra UMKM serta perusahaan percaya dan yakin dengan LindungiHutan. Kamu pun juga dapat berperan aktif untuk menghijaukan tanah air dengan menanam pohon mulai 10 ribu rupiah saja.

1 Comment

  1. Sholihin

    03/02/2022 at 11:58

    Terima kasih atas ilmunya, sangat membantu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version