Connect with us

Hutanpedia

Sederet Manfaat Daun Sembukan Bagi Kesehatan, Walau Menyengat Tapi Berkhasiat

Published

on

Gambar-daun-kentut

Daun sembukan adalah daun yang berasal dari tanaman sembukan. Tanaman yang memiliki nama latin Paederia foetida ini merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di daerah tropis.

Tanaman sembukan biasanya tumbuh liar di semak belukar, di lapangan terbuka atau di sempadan sungai.

Tanaman ini dikenal dengan nama yang berbeda-beda pada tiap-tiap daerah seperti tanaman kentut (Sumatra), kahitutan (Sunda), kasembukan (Jawa), bintaos (Madura), atau gumisiki (Ternate) (Nurcahyanti & Wandra, 2012).

Untuk mengenali secara lengkap seperti apa daun ini, yuk simak penjelasan berikut ini.

Ciri Ciri Daun Sembukan

Daun sembukan atau biasa dikenal dengan daun kentut ini memiliki ciri khas yang membuatnya identik. Berikut adalah beberapa ciri-ciri daun kentut:

1. Bentuk dan ukuran

Daun kentut umumnya berbentuk oval atau memanjang dengan ujung tumpul. Ukuran daunnya bisa bervariasi, tetapi umumnya berkisar antara 5 hingga 15 sentimeter panjangnya (Nurcahyanti & Wandra, 2012).

2. Warna

Daun kentut memiliki warna hijau yang khas, tetapi warnanya bisa bervariasi dari hijau muda hingga hijau tua.

3. Tepi daun

Tepi daun kentut biasanya rata atau sedikit bergerigi. Gigi-gigi ini bisa kurang terlihat pada beberapa varietas atau individu.

Baca juga: Sutra Bombay, Gulma Warna-warni Cantik Pengisi Taman

4. Venasi (Pola pembulun daun)

Daun kentut memiliki venasi menyirip, yang berarti ada urat utama di tengah daun dengan cabang-cabang pembuluh daun yang menjalar ke arah tepi daun (Nurcahyanti & Wandra, 2012).

5. Permukaan daun

Permukaan daunnya biasanya halus dan mengkilap. Permukaan bagian bawah daun mungkin sedikit lebih terang daripada permukaan atasnya.

6. Bau

Salah satu ciri yang paling mencolok dari daun kentut adalah bau yang tidak sedap ketika daun ini dihancurkan atau dipetik. Bau ini seringkali dijelaskan sebagai bau “tak sedap.”

7. Aromatik

Selain bau tak sedapnya, daun kentut juga memiliki aroma yang khas yang dapat diidentifikasi.

8. Duduk daun

Daun kentut umumnya tumbuh berlawanan satu sama lain di batangnya. Ini berarti setiap daun tumbuh di sisi yang berlawanan dari daun yang ada di tempat yang sama pada batang (Nurcahyanti & Wandra, 2012).

9. Bentuk tulang daun

Tulang daun kentut adalah tipe tulang daun menjari, yang berarti pembuluh daun utama membentang dari pangkal ke ujung daun dengan cabang-cabang lebih kecil yang menyirip keluar dari sisi tulang daun utama (Nurcahyanti & Wandra, 2012).

10. Stipula

Paederia foetida biasanya memiliki stipula (struktur kecil di pangkal daun) yang seringkali tampak seperti sepasang seludang kecil.

Gambar-daun-sembukan
Infografis tentang daun sembukan/daun kentut oleh LindungiHutan.

Taksonomi Daun Sembukan

Berikut ini merupakan taksonomi atau klasifikasi ilmiah daun ini:

KerajaanPlantae
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoGentianales
FamiliRubiaceae
GenusPaederia
SpesiesPaederia foetida

Sembukan termasuk ke dalam famili Rubiaceae atau kopi-kopian. Famili ini dikenal sebagai tanaman obat.

Baca juga: Pohon Kenanga, Bunganya Wangi dengan Banyak Kegunaan

Apa Saja Manfaat Daun Sembukan?

Walaupun baunya yang tidak sedap, justru manfaat daun sembukan umumnya identik untuk kesehatan. Manfaat daun sembukan bagi kesehatan diantaranya adalah:

1. Pengobatan tradisional:

Di beberapa daerah di Asia, akar dan daun kentut telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan masalah pencernaan seperti perut kembung, diare, atau sembelit. Tumbuhan ini diyakini memiliki sifat merangsang pencernaan.

2. Antiinflamasi

Beberapa penelitian ilmiah awal menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan Paederia foetida memiliki sifat antiinflamasi (Pratama dkk, 2015). Ini mungkin memiliki potensi untuk mengurangi peradangan dalam tubuh.

3. Manfaat daun sembukan untuk antibakteri

Tumbuhan ini juga memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu melawan infeksi bakteri. Oleh karena itu, ekstrak dari tumbuhan ini dapat digunakan dalam pengobatan luka atau infeksi kulit ringan (Abriyanto dkk, 2012).

4. Antioksidan

Daun kentut mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis (Ekawati dkk, 2017).

Selain mengandung antioksidan, daun kentut juga mengandung flavonoid dan fenolik (Pertiwi dkk, 2021). Namun, efek samping daun sembukan apabila dikonsumsi terlalu banyak akan menyebabkan iritasi pencernaan, reaksi alergi, iritasi kulit, dan gangguan penciuman.

Olahan Daun Sembukan

Di balik baunya yang tidak sedap, daun kentut ternyata menjadi makanan tradisional di beberapa tempat. Berikut adalah beberapa contoh olahan atau resep yang menggunakan daun kentut:

1. Sayur daun kentut

Daun kentut dapat dimasak seperti sayur hijau. Mereka dapat direbus, dikukus, atau digoreng dengan bumbu dan bahan lainnya seperti bawang putih, cabai, dan ikan teri.

2. Sambal daun kentut

Daun kentut juga dapat digunakan dalam sambal atau saus pedas. Daun ini bisa dicincang halus dan dicampur dengan bumbu seperti cabai, bawang, dan garam.

3. Lalapan

Di beberapa tempat, daun kentut juga dimakan sebagai lalapan, yaitu sayuran segar yang disajikan bersama dengan sambal atau bumbu.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan daun kentut dalam masakan tergantung pada preferensi lokal dan budaya masing-masing.  Jika Anda belum pernah mencoba daun kentut sebelumnya, mungkin sebaiknya mencicipinya dalam hidangan yang telah disiapkan oleh seseorang yang berpengalaman dalam memasak dengan bahan ini.

Baca juga: Mengenal Kawasan Konservasi, Jenis hingga Contoh-contohnya

Tahukah Kamu, LindungiHutan Menanam Lebih Dari 700 Ribu Pohon di 50 Lokasi Tersebar di Indonesia!

PAA

Mengapa dinamakan daun kentut?

Karena bunga ini memiliki bau yang sangat menyengat dan tidak sedap

Apakah daun sembukan bisa mengobati perut kembung?

Bisa, rebusan daun ini dapat mengobati perut kembung.

Daun sembukan mengandung apa?

Mengandung antioksidan, flavonoid, dan fenolik.

Penulis: Bilal Adijaya

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan