Connect with us

Hutanpedia

Tanaman Porang: Klasifikasi, Ciri, Manfaat dan Cara Budidaya

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Mengenal tanaman porang: klasifikasi dan taksonomi porang, ciri-ciri, manfaat dan cara budidaya tanaman porang.

Tanaman porang sempat ramai dibicarakan di internet setelah presiden Jokowi melarang kegiatan ekspornya dalam bentuk umbi-umbian.

Jokowi juga mengutarakan bahwa tanaman porang akan menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia.

Belakangan ini, tanaman porang banyak dibudidayakan oleh petani karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Bagian umbi tanaman porang mengandung glukomanan yang dapat digunakan sebagai bahan pangan dan baik untuk kesehatan. Selain itu, tepung porang juga dapat digunakan pada berbagai industri, seperti industri farmasi, kosmetik, tekstil, karet, kertas, dan lainnya.

Tidak heran jika tanaman ini diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang, Australia, Tiongkok, Vietnam, dan lainnya.

Klasifikasi dan Taksonomi Tanaman Porang

Tanaman porang atau yang memiliki nama latin Amorphophallus oncophyllus adalah salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian yang ada di Indonesia.

KingdomPlantae
DivisiSpermatophyta
Sub-divisiAngiospermae
KelasMonocotyledonaea
OrdoAlismatales
FamiliAraceae
GenusAmorphophallus
SpesiesAmorphophallus oncophyllus
Taksonomi tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus).

Umbi-umbian ini termasuk ke dalam divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Monocotyledonae, ordo Areaceales, famili Areaceae, dan genus Amorphophallus.

Tanaman Porang memiliki beberapa sebutan di berbagai daerah di tanah air yaitu iles-iles, badur, acung, acoan, atau kerubut.

Baca juga: Pohon Alpukat: Klasifikasi Taksonomi, Ciri-ciri, Jenis dan Manfaat Alpukat

Ciri-ciri Morfologi Porang

Ciri-ciri morfologi dapat kita lihat di bagian luar umbi-umbian porang. Berikut penjelasan lengkap dari karakteristik porang:

1. Akar

Porang memliki akar yang mulai tumbuh ketika tanaman berumur 7 sampai 14 hari. Tidak lama setelah masa pertumbuhan akan, tunas daun baru akan muncul.

Akar porang tidak memiliki akar tunggang dan hanya berupa akar primer. Akar-akar ini akan tumbuh pada bagian pangkal batang. Tapi sebagian lainnya akan terus muncul dan menyelimuti umbinya.

Jenis akar seperti ini mempunyai fungsi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Terlebih lagi, akar porang juga berperan untuk memperkuat dan menegakkan batang tanaman.

Apabila kita perhatikan, akar porang terlihat sangat unik. Sebab, akar tanaman ini akan terlihat kering dan seakan mati ketika memasuki dormansi atau masa istirahat.

2. Batang

Pada porang, batang termasuk jenis batang tunggal dan dapat memecah menjadi tiga batang sekunder.

Batang tanaman porang tumbuh tegak, lunak, dan halus berwarna hijau atau hitam dengan belang-belang putih. Tinggi porang dapat mencapai 1,5 meter tergantung tingkat dari kesuburan lahan dan iklim.

Pada musim kemarau, batang tanaman porang akan mulai layu dan rebah di atas tanah sebagai tanda dorman (istirahat). Lalu, di musim hujan tanaman tersebut akan tumbuh kembali.

Setiap pertemuan batang tanaman porang terdapat bulbil atau katak, yaitu umbi generatif yang dapat digunakan sebagai bibit. Bulbil pada porang berwarna kuning kecoklatan hingga coklat kehitaman dengan diameter 10 – 45 mm tergantung dari umur tanaman.

Selain itu, batang porang tidak memiliki cabang dan tidak berkayu. Umumnya batang ini berwarna hijau disertai bercak-bercak putih.

3. Daun

Daun porang termasuk kategori daun majemuk dengan bentuk menjari. Hampir di setiap batangnya terdapat 4 daun majemuk.

Jika proses pertumbuhan tanaman normal, maka daun yang tumbuh dapat mencapai 10 helai dengan tepian rata. Daun tanaman porang memiliki warna hijau agak kebiruan.

Ketika tanaman memasuki usia sekitar dua bulan, maka di bagian daun dan pangkalnya akan dipenuhi katak atau bulbil. Inilah yang membedakan porang dengan berbagai jenis tanaman lainnya.

Bubil
Bulbil pada tumbuhan porang yang berbentuk seperti katak (Dokumentasi: Wikimedia Commons)

4. Bunga

Bakal bunga porang akan muncul dari umbi ketika usia tanaman telah menginjak 4 tahun. Bunga porang tumbuh saat musim hujan telah tiba. Bunga ini akan tumbuh di bagian umbi yang belum mengalami pertumbuhan daun.

Ketika masa kuncup, mahkota bunga belum terlihat. Namun jika bunga tersebut telah mekar sepenuhnya, maka akan terlihat mahkota bunga yang sempurna dan menawan.

Bunga porang berwarna merah jambu dengan bentuk seperti terompet. Perlu diketahui, setiap umbi porang memiliki satu bunga yang ditopang oleh tangkai dan mampu tumbuh vertikal seperti batang kecil dengan tinggi sekitar 20 sampai 30 cm.

5. Umbi Porang

Umbi tanaman porang berwarna kuning kecoklatan dengan bentuk bulat agak lonjong, berserabut akar, dan daging umbi berwarna kekuningan.

Pada 1 pohon porang hanya terdapat 1 umbi. Karena tanaman porang memiliki umbi tunggal.

Foto umbi tanaman porang yang memiliki beragam manfaat.
Foto umbi tanaman porang (Dokumentasi: Aris Munandar – SOLOPOS.com)

6. Buah dan Biji

Tanaman porang juga memiliki bunga dan buah. Bagian bunga terdiri dari seludang bunga (daun pelindung), benang sari, dan putik.

Bagian bawah bunga porang berwarna hijau keunguan dengan bercak putih dan bagian atas bunga berwarna jingga dengan bercak putih.

Bunga ini akan muncul dari umbi yang tidak tumbuh daun pada musim hujan.

Buah tanaman porang berwarna hijau muda yang berubah menjadi warna merah-jingga pada saat buah masak, berdaging, dan merupakan buah majemuk.

Tandan buah porang berbentuk lonjong meruncing ke pangkal dan pada 1 tandan rata-rata terdapat 300 biji yang mana dalam 1 buah porang terdapat 2 biji.

Baca juga: 5 Bentuk Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan yang Kamu WAJIB Tahu

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 700 Ribu Pohon di 40+ Lokasi di Indonesia

Manfaat Tanaman Porang

Tanaman porang mempunyai beragam manfaat. Sehingga harga jual porang di pasaran sangat tinggi.

Beberapa manfaat porang antara lain yaitu:

1. Mengatasi Sembelit

Kandungan serat dalam umbi porang ini ternyata sangat efektif untuk membantu melunakkan feses dan melancarkan pergerakan usus. Dengan begitu, kotoran dalam tubuh lebih mudah dikeluarkan.

Gizi dalam umbi porang mencakup pati sebesar 76,5%, protein 9,20%, dan kandungan serat sebesar 25%.

2. Mengendalikan Kadar Kolesterol dalam Darah

Glukomanan pada tanaman porang memiliki berbagai manfaat dari bidang kesehatan hingga ke berbagai industri.

Umbi porang memiliki manfaat seperti mengurangi kadar kolesterol dalam darah, mempercepat rasa kenyang dan memperlambat pengosongan perut sehingga cocok untuk diet bagi penderita diabetes, memiliki kandungan vitamin A dan B yang lebih tinggi dari kentang. Terlebih lagi, porang memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 80%.

3. Membantu Menjaga Kesehatan Kulit

Selain membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah, glukomanan juga mampu menjaga kesehatan kulit kita. Glukomanan dipercaya dapat mengurangi jerawat dan merawat kulit agar lebih sehat.

4. Beragam Manfaat Porang untuk Makanan

Umbi tanaman porang dan tepung porang ternyata sering dimanfaatkan dalam industri makanan dan kuliner.

Beberapa bentuk pemanfaatan porang yaitu bahan pengental alami pada sirup dan sari buah; bahan campuran atau tambahan pada roti, es krim, kue, permen, selai, dan lainnya; bahan baku pembuatan mie (shirataki) dan konnyaku; serta pengganti agar-agar atau gelatin.

5. Bermacam Manfaat Tanaman Porang di Berbagai Industri

Umbi porang juga dapat digunakan sebagai bahan perekat (lem dan cat tembok), pelapis kedap air, media pertumbuhan mikroba, penjernih air, pengikat formulasi tablet, isolator listrik, serta bahan pembuatan kertas agar kuat dan lemas.

Selain itu, tanaman porang juga dapat berfungsi untuk mencegah erosi tanaman (run off).

Baca juga: Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Inderaja) di Berbagai Bidang

Cara Budidaya Tanaman Porang

Harga jual tanaman porang yang meningkat, menjadi peluang berbisnis bagi kita. Berikut beberapa cara budidaya yang perlu kamu pahami:

1. Syarat Tumbuh

Pada umumnya, tanaman porang dapat tumbuh di mana saja.

Tetapi, pertumbuhannya akan optimal apabila ditanam di ketinggian 100 – 600 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan tanah yang bertekstur ringan hingga sedang, subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dengan pH 6–7 atau netral. Intensitas cahaya yang dibutuhkan adalah 60% – 70% dengan suhu 25ºC – 35ºC dan curah hujan antara 1000–1500 mm.

2. Persiapan Lahan

Terdapat dua cara dalam persiapan lahan untuk penanaman.

Jika bibit yang akan ditanam berasal dari umbi, maka perlu dibuat lubang sebesar 60 x 60 x 45 cm dengan jarak antara lubang tanam sebesar 90 x 90 cm.

Sebelum ditanam, masukkan lapisan tanah atas (top soil) dan pupuk organik ke dalam lubang tanam.

Apabila bibit porang yang akan ditanam berasal dari bulbil atau katak, buat petak tanah yang digemburkan (guludan), lalu tanam bulbil ke dalam guludan dengan jarak antar guludan 90 cm.

3. Persiapan Bibit

Tanaman porang dapat dikembangbiakkan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif dapat dilakukan dengan menggunakan bagian umbi dan bulbil.

Berikut merupakan cara penyiapan bibit porang dari umbi:

  1. Menentukan anakan tanaman Porang yang sudah berumur ± 1 tahun.
  2. Membongkar tanaman tersebut dan membersihkan umbi dari akar-akar dan tanah yang masih menempel.
  3. Mengumpulkan bibit tersebut di tempat yang teduh dan mudah untuk proses selanjutnya yaitu penanaman.

Berikut merupakan tata cara penyiapan bibit porang dari bulbil.

  1. Bulbil didapatkan di sekitar rumpun tanaman yang sudah cukup tua dan dipilih yang sehat.
  2. Bulbil tersebut dikumpulkan dalam suatu wadah dan disimpan di tempat yang kering untuk dilakukan penanaman.
  3. Dari tanaman Porang yang cukup besar dan tua dapat menghasilkan sampai 15 bulbil.

Cara generatif merupakan cara yang dilakukan dengan menggunakan biji dari tanaman Porang.

Adapun cara penyiapan bibit dari biji, yaitu:

  1. Cuci biji untuk menghilangkan lendir.
  2. Setelah dicuci, biji direndam di dalam air. Buang biji yang mengapung di permukaan air.
  3. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu pada media pasir di tempat yang teduh.

4. Tahap Penanaman

Tanaman porang sangat baik ditanam pada musim hujan, yaitu pada bulan November–Desember.

Tahapan-tahapan dalam penanaman porang, yaitu:

  1. Masukkan bibit Porang ke dalam lubang tanam.
  2. Masing-masing lubang tanam hanya diisi 1 bibit Porang dengan bakal tunas menghadap ke atas.
  3. Berikan jarak sesuai kebutuhan antar bibit.
  4. Tutup bibit tersebut dengan tanah halus atau tanah olahan setebal ± 3 cm.

5. Pemeliharaan Tanaman Porang

Pemeliharaan tanaman porang meliputi pemupukan, penyiangan, pengelolaan air, dan perawatan tanaman pelindung.

Pemberian pupuk kandang dilakukan untuk memenuhi unsur hara tanaman porang dan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang dilakukan pada awal pertumbuhan Porang, yaitu sebulan setelah tanaman porang ditanam. Selanjutnya, penyiangan dapat dilakukan kapan saja jika gulma muncul.

Tanaman porang membutuhkan air untuk proses pertumbuhannya. Pengairan yang dilakukan secara sering dan teratur dapat menghasilkan daun yang besar dan masa hidup yang lebih lama dibandingkan dengan pengairan terbatas.

Tanaman porang merupakan tanaman naungan sehingga sangat penting untuk melakukan perawatan tanaman pelindung agar porang mendapat sinar matahari yang cukup, yaitu tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.

6. Panen dan Pascapanen

Tanaman porang dapat dipanen setelah 3 tahun sejak awal ditanam. Setelahnya, tanaman porang dapat dipanen satu tahun sekali tanpa perlu menanam umbi lagi.

Satu pohon porang dapat menghasilkan umbi seberat 0,5 hingga 3 kg. Tanaman Porang dapat dipanen ketika daun yang sudah mengering dan jatuh ke tanah.

Waktu panen tanaman Porang biasanya dilakukan pada musim kemarau atau dalam rentang bulan Mei-Juni.

Setelah dipanen, umbi porang dibersihkan dan disimpan dalam ruangan berventilasi baik dengan suhu ± 10ºC. Dengan cara seperti ini, umbi porang dapat bertahan selama berbulan-bulan.

Umbi Porang tidak dapat dikonsumsi secara langsung karena memiliki sifat gatal. Umbi porang harus diolah terlebih dahulu. Hasil olahan umbi porang umumnya yaitu berupa keripik kering (chips) dan tepung.

Baca juga: 9 Dampak Kerusakan Hutan bagi Alam dan Manusia

Penulis: Almadinah Putri Brilian

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

  1. Profil foto Muhammad Nana Siktiyana

    siktiyana

    05/01/2022 at 16:16

    Terima kasih atas ilmunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan