Halo, Salam Lestari!

Citilink Indonesia telah menjadi maskapai penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia sejak 2011 saat mengambil pesawat Airbus A320 pertama dan mempercepat pertumbuhan sebagai bagian dari upaya Garuda Group untuk bersaing secara agresif di segmen budget traveler. Sejak Mei 2011, penerbangan Citilink Indonesia dikelola oleh Strategic Business Unit (SBU) Garuda Indonesia yang beroperasi di bawah AOC Garuda dan menggunakan nomor penerbangan Garuda. Dengan pemberian lisensi penerbangan SIUAU/NB-027 tanggal 27 Januari 2012 dan sertifikat penerbangan AOC 121-046 tanggal 22 Juni 2012, Citilink Indonesia mulai beroperasi secara mandiri sejak tanggal 20 Juli 2012 dengan kode penerbangan IATA “QG”, penunjukkan ICAO “CTV” dan tanda panggilan “Supergreen”.

Program CSR Lingkungan Citilink, Penanaman Mangrove 1.000 Pohon di Pesisir Untia Makassar

Sebagai maskapai penerbangan yang memiliki komitmen terhadap masa depan bumi yang lebih baik, Citilink terlibat aktif dalam aksi-aksi penghijauan, salah satunya penanaman mangrove di Pesisir Untia, Makassar.

“Kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove ini merupakan salah satu bentuk komitmen Citilink akan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekitar, khususnya pemberian solusi atas adanya ancaman perubahan iklim, termasuk abrasi dan emisi karbon,” Ujar Direktur Utama Citilink, Dewa Kadek Rai di Makassar.

Harapannya, aksi menanam pohon ini tidak hanya memberikan dampak baik bagi bumi, melainkan juga menekankan pada nilai keberlanjutan. Penanaman 1.000 Mangrove rhizophora di Pesisir Untia, Makassar merupakan bentuk tanggung jawab Citilink dan komitmen nyata demi mewujudkan masa depan bumi yang lebih baik.

Mengenal Lebih Dekat Lokasi Penanaman Pesisir Untia, Makassar

Pesisir Untia, Kota Makassar memiliki potensi lahan hutan mangrove seluas 10 hektare dengan berbagai jenis vegetasinya. Jenis vegetasi yang dimiliki antara lain Avicennia alba, Avicennia marina, Rhizophora mucronata, dan Rhizophora apiculata. Selain mangrove, berbagai macam jenis satwa juga menghuni kawasan pesisir ini. Sayangnya, perubahan penggunaan lahan di wilayah pesisir pantai yang tak terkendali akibat eksploitasi mengakibatkan terganggunya ekosistem mangrove. Imbasnya, abrasi meluas dengan prediksi sebesar 122 cm air laut naik pada tahun 2100. Begitu juga dengan daya simpan air tanah, penurunan kualitas air, dan pendapatan nelayan terancam akibat kondisi ini. Diperlukan sinergitas dan kolaborasi bersama untuk mewujudkan aksi penghijauan kolektif. Aksi tersebut lantas diwujudkan dalam inisiasi penanaman mangrove di Pesisir Untia bersama LindungiHutan. Salah satunya yang dilakukan oleh Citilink Indonesia melalui Kampanye Alam Citilink #1000PohonuntukIndonesia.

Ekosistem Mangrove Efektif Menyerap dan Menyimpan Karbon

Penanaman mangrove di Pesisir Untia, Makassar tidak hanya berdampak baik terhadap kembalinya ekosistem mangrove yang asri. Nyatanya, ekosistem mangrove juga berperan besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon yang efektif. Maka, menjaga kelestarian hutan mangrove bisa menjadi salah satu upaya efektif dalam memitigasi bencana perubahan iklim. Lebih dari itu, aksi penanaman di Pesisir Untia, Makassar juga mendukung Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) dengan:

• Mencegah degradasi lahan akibat abrasi (SDG’s 15)
• Mengurangi dampak banjir di pemukiman warga (SDG’s 15)
• Meningkatkan area tutupan hijau (SDG’s 15)
• Membantu pengurangan emisi karbon (SDG’s 13)
• Meningkatkan perekonomian petani dan warga sekitar (SDG’s 1)
• Menyediakan jam kerja bagi warga sekitar (SDG’s 8)

Anda juga bisa mengikuti jejak Citilink, mewujudkan komitmen perusahaan dengan mudah, tepat sasaran, dan berkelanjutan bersama LindungiHutan. Hingga saat ini kami telah menanam lebih dari 700 ribu pohon di 40 lebih lokasi penanaman di Indonesia. Lihat dampak baik sosial lingkungan yang LindungiHutan bantu wujudkan di sini!

Dokumentasi lengkap penanaman mangrove Citilink di Pesisir Untia, Makassar dapat diakses di sinihttps://drive.google.com/drive/folders/1SnnP_w1dYhstAnGr2WdoNUslCuESETrw?usp=sharing