Connect with us

Wilayah

Selamatkan Pesisir Untia Makassar dari Krisis Lingkungan Melalui Penghijauan

Published

on

Pesisir Untia Makassar.

Pesisir Untia terletak di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Biringkanaya merupakan salah satu dari 14 kecamatan yang terdapat di dalam wilayah administratif Kota Makassar. 

Pesisir Untia Makassar terletak di Kelurahan Untia yang mempunyai luas hanya sekitar 289 ha dengan jumlah penduduk 417 jiwa/ha dan terletak pada ketinggian 1 meter di atas permukaan laut. Karena lokasinya yang berada di pesisir, Kecamatan Untia disebut juga perkampungan nelayan. 

Kondisi bangunan rumah di Kecamatan Untia sebanyak 76,29 % menggunakan kayu dan menghadap ke laut. Mereka memegang kepercayaan dan budaya bahwa laut adalah sumber kehidupan mereka. Maka dari itu, rumah-rumah dibangun dengan menghadap ke laut sebagai bentuk kepercayaan dan budaya setempat. 

Adapun, penggunaan lahan di Pesisir Untia didominasi oleh tambak dan persawahan seluas 120 ha dan 105 ha. Sedangkan perumahan dan sarana prasarana hanya seluas 12 ha dan 9,8 ha.

Potensi dan Manfaat Mangrove di Pesisir Untia Makassar

Kondisi lokasi di Pesisir Untia Makassar
Kondisi lokasi penanaman di Pesisir Untia Makassar. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Pesisir utara Kota Makassar memiliki potensi lahan hutan mangrove seluas 10 ha. Adapun, jenis vegetasi yang dimiliki ada 4 jenis mangrove yaitu Avicennia alba, Avicennia marina, Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata. Total, simpanan biomassa dan karbon yang ada di hutan mangrove di Kecamatan Untia ini sebesar 77,641 ton dan 386,813 ton.

Manfaat mangrove antara lain:

  • menjaga kualitas air
  • penyerap emisi karbondioksida
  • menghasilkan oksigen
  • edukasi dan ekowisata
  • mencegah intrusi air dan abrasi
  • habitat bagi para makhluk hidup.

Berbagai jenis makhluk hidup menggantungkan hidupnya di kawasan ini. Jenis-jenis tersebut meliputi burung, ikan, reptil, kepiting, udang, dan mollusca. Oleh karena itu, keberadaan mangrove harus dilestarikan.

Baca juga: Mangrove Vs Lumpur di Kampung Laut Cilacap (2022)

Rencana Tata Ruang Makassar Tahun 2010-2030 dan Krisis Lingkungan di Pesisir Untia

Mangrove mengatasi krisis lingkungan di Pesisir Untia Makassar
Penanaman mangrove untuk mengatasi krisis lingkungan di Pesisir Kota Makassar. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Kelurahan Untia menjadi tempat strategis dalam perencanaan tata ruang Kota Makassar mengingat akses lokasi dan sumber daya alam maritim. Kota Makassar menetapkan seluas 341,226 ha meliputi Kecamatan Untia sebagai kawasan maritim yang bersinergitas dengan kawasan-kawasan lainnya. 

Posisi kawasan maritim yang strategis memberikan peluang bagi masuknya kapal-kapal dari berbagai wilayah. Selain itu, pemandangan indah dari perkampungan nelayan yang identik dengan perahu-perahu rakyat juga menjadi daya tarik tersendiri. 

Rencananya, akan ada pengembangan berbasis lingkungan melengkapi sarana umum kawasan permukiman, dan mengembangkan pemukiman nelayan yang bernuansa wisata dan berwawasan lingkungan. 

Sayangnya, perubahan penggunaan lahan di wilayah pesisir pantai yang tidak terkendali akibat eksploitasi menjadi tambak dan kayu bakar mengakibatkan terganggunya ekosistem mangrove di wilayah pesisir. 

Hal ini menyebabkan meluasnya abrasi dengan prediksi sebesar 122 cm air laut naik di tahun 2100. Begitu juga dengan daya simpan air tanah, penurunan kualitas air, dan pendapatan nelayan terancam akibat kondisi ini. 

3 Kampanye Alam Untuk Pesisir Untia

Foto bersama LindungiHutan bersama tim dalam penanaman pohon kampanye alam.
Foto bersama LindungiHutan dengan tim maupun relawan dalam penanaman pohon di Pesisir Untia. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Kampanye penanaman mangrove di Pesisir Untia telah dilakukan oleh LindungiHutan bersama salah satu warga Pesisir Untia sejak tahun 2021, Nur Akbar Alam (51). Nur merupakan seorang pecinta alam yang sadar akan kerusakan lingkungan di pesisir Untia. Nur selaku koordinator wilayah pergerakan lingkungan untuk wilayah Sulawesi Selatan, dan sampai sekarang masih aktif menjadi koordinator pergerakan lingkungan. 

Baca juga: Thomas Heri Wahyono, Pakar Mangrove dari Kampung Laut Cilacap Mendapat Penghargaan Nasional

Meskipun dalam praktiknya tidak gampang melakukan aksi penghijauan di Pesisir Untia karena adanya abrasi yang kuat dan terkadang tanaman mangrove rusak akibat bersinggungan langsung dengan perahu (tertabrak). 

Fokus pengembangan di Pesisir Pantai Untia sendiri adalah ekowisata mangrove dengan menyajikan pemandangan permukiman nelayan, penanaman bibit mangrove, budidaya ikan tambak, memancing, dan kuliner khas pesisir. Dalam hal ini, Nur mengungkapkan ambisinya untuk memanfaatkan pengolahan produk hasil dari mangrove. 

Hingga September 2023, LindungiHutan telah melakukan 17 kampanye alam dengan melibatkan 197 orang. Sebanyak 6.644 pohon tertanam di luasan 0,66 ha dan menyerap lebih dari 1.000 kg CO2 ekv.

Beberapa perusahaan/brand terkenal di Indonesia juga turut serta dalam kegiatan penghijauan di Pesisir Untia. Bersama LindungiHutan, mereka menginisiasi sebuah kampanye alam di lokasi tersebut.

1. Tokopedia

Tokopedia menanam mangrove
Tokopedia tanam 1.000 mangrove di Pesisir Untia. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Tokopedia merupakan salah satu perusahaan startup terbesar di Indonesia. Atas dasar kegiatan CSR perusahaan, Tokopedia menggandeng LindungiHutan untuk melakukan penghijauan di beberapa wilayah di Indonesia. 

Aksi tersebut sejalan dengan misi keberlanjutan perusahaan, sebab Tokopedia berkomitmen dalam sebuah misi ‘Three Zeroes: Zero Emission, Zero Waste, Zero Barrier’ yang ditargetkan pada tahun 2030.

Tokopedia melakukan penghijauan di 10 kota di Indonesia, salah satunya Makassar. Melalui kampanye alam bertajuk ‘Makassar : Penanaman 13.000 Mangrove oleh CSR Tokopedia’, perusahaan ini berhasil menanam sebanyak 1.000 bibit mangrove di Pesisir Untia pada 19 Juni 2022.

2. PT BFI Finance Indonesia Tbk

BFI Finance tanam mangrove di Pesisir Untia
BFI Finance dukung aksi penghijauan di Pesisir Untia. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

BFI Finance adalah perusahaan pembiayaan terlama di Indonesia sekaligus menjadi perusahaan pembiayaan pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI).

Dalam menjalankan praktik bisnisnya, BFI Finance juga turut serta dalam kegiatan peduli lingkungan salah satunya penghijauan. Kolaborasi antara BFI Finance dan LindungiHutan menghasilkan sebuah kampanye alam bertajuk ‘Penanaman 1.500 Pohon BFI Finance, Cycling and Planting : Makassar‘. 

Dalam kampanye alam tersebut, BFI Finance berhasil mengumpulkan 1.500 bibit mangrove kemudian dilakukan penanaman pada 1 Desember 2022.

3. Aizen Beauty Care

Penanaman mangrove oleh aizen beauty care
Kontribusi Aizen Beauty Care dalam menjaga lingkungan diwujudkan dengan penanaman 200 bibit mangrove. (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Aizen Beauty Care adalah brand skincare lokal yang didirikan pada tahun 2018. Dalam menjalankan bisnisnya, Aizen Beauty Care juga berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan. Aksi tersebut diwujudkan bersama LindungiHutan melalui program penghijauan.

Aizen Beauty Care menginisiasi sebuah kampanye alam berjudul ‘Revive the Earth’. Dalam kampanye tersebut, brand ini berhasil menanam 200 bibit mangrove di Pesisir Untia, Kota Makassar pada 8 Januari 2003.

Baca juga: 5+ Keuntungan Jalankan CSR Lingkungan Bersama LindungiHutan

Inisiasi penanaman ini sebagai bentuk solusi untuk mengatasi masalah degradasi lahan akibat abrasi, meningkatkan area tutupan hijau, mengurangi dampak banjir di pemukiman warga meningkatkan perekonomian petani dan warga sekitar, serta membantu pengurangan emisi karbon. 

Mari bergabung bersama LindungiHutan untuk hijaunya Pesisir Untia! 

Sampai saat ini, kami telah menanam lebih dari 700.000 pohon di 40+ lokasi penanaman yang ada di Indonesia. LindungiHutan juga membantu lebih dari 400 Mitra Hijau kami yang ingin terlibat aktif dalam kontribusinya terhadap upaya pelestarian lingkungan dan hutan.

Penulis: Zahidah Mahroini

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan