Powered by ProofFactor - Social Proof Notifications

Citilink Tanam 1.000 Pohon di Makassar Bersama LindungiHutan

Maskapai penerbangan, Citilink Indonesia menjalankan program peduli lingkungan dengan menanam 1.000 mangrove di pesisir Untia, Biringkanaya, Makassar
Citilink menanam ribuan mangrove di Makassar.

Sejak tahun 2001, Citilink Indonesia telah beroperasi sebagai maskapai berbiaya hemat dalam bentuk divisi bisnis Garuda Indonesia hanya dengan menggunakan beberapa rute dan pesawat serta manajemen bandwidth yang terbatas. Kendati demikian, Citilink telah menjadi maskapai yang paling cepat berkembang di Indonesia sejak tahun 2011.

Perlu diketahui, PT Citilink Indonesia (“Citilink” atau “Perusahaan”) adalah anak perusahaan Garuda Indonesia, didirikan berdasarkan Akta Notaris Natakusumah No. 01 tangga; 6 Januari 2009, berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur dan mendapatkan pengesahan dari Menkumham pada tahun yang sama. Kepemilikan saham Citilink pada saat didirikan adalah 67% PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk (“Garuda”) dan 33% PT Aerowisata (“Aerowisata”).

Penerbangan Citilink pada awalnya merupakan penerbangan yang dikelola oleh SBU Citilink milik Garuda Indonesia yang beroperasi dengan AOC Garuda dan menggunakan nomor penerbangan Garuda sejak Mei 2011.

Citilink sebagai maskapai penerbangan yang berada di bawah naungan Garuda Indonesia Group, melayani penerbangan dengan sistem dari kota ke kota. Berbasis di Jakarta dan Surabaya, pada tahun 2020 Citilink telah melayani lebih dari 100 rute ke 47 destinasi baik domestik maupun internasional.

Ketika pandemi COVID-19 melanda, Citilink senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini operasional penerbangannya, baik dari pre, in,hingga post-flight dengan mengacu pada ketentuan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah untuk dapat memastikan seluruh penerbangan berjalan secara optimal dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keamanan bagi seluruh pelanggan.

Sebagai bukti keberhasilan dalam komitmen meningkatkan pelayanan pada pelanggan, Citilink telah meraih beberapa penghargaan. Penghargaan tersebut antara lain Top IT Implementation Airlines Sector dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2017, Transportation Safety Management Award dari Kementerian Perhubungan tahun 2017, akreditasi bintang empat dari badan pemeringkat industri aviasi dunia, SKYTRAX selama dua tahun berturut-turut dari tahun 2018, dan masih banyak lagi.

Perwakilan direksi Citilink Indonesia hadir dalam kegiatan penanaman.
Foto perwakilan direksi Citilink Indonesia di kawasan penanaman mangrove Untia, Biringkanaya, Kota Makassar yang dilaksanakan pada 20 Oktober 2022 (Dok: Business Development/LindungiHutan).

“Kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove ini merupakan salah satu bentuk komitmen Citilink akan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekitar, khususnya pemberian solusi atas adanya ancaman perubahan iklim, termasuk abrasi dan emisi karbon” kata Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai di Makassar.

Terlepas dari banyaknya penghargaan yang diraih dan pelayanannya yang maksimal, Citilink juga menaruh perhatian terhadap upaya-upaya pelestarian alam. Upaya tersebut diwujudkan dalam kampanye alam yang diinisiasi oleh Citilink dengan tajuk ‘Citilink#1000PohonuntukIndonesia’.

“Kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove ini merupakan salah satu bentuk komitmen Citilink akan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekitar, khususnya pemberian solusi atas adanya ancaman perubahan iklim, termasuk abrasi dan emisi karbon,” Tutur Direktur Utama Citilink Dea Kadek Rai dikutip dari laman Jakarta.suaramerdeka.com.

Baca juga: Cozmeed dan LindungiHutan Bekerja sama Menjalankan Program Penghijauan di Jawa Tengah

Melalui kampanye alam ini, Citilink sukses menanam 1.000 Mangrove Rhizophora di Pesisir Untia, Kota Makasar pada tanggal 20 Oktober 2022 dengan kondisi rata-rata bibit tinggi 75 cm dan diameter 1,25 cm.

Kontribusi nyata yang diberikan oleh Citilink untuk turut serta bersama menghijaukan Indonesia sudah semestinya kita apresiasi bersama. Tentu, keberadaan mangrove yang sudah ditanam harapannya dapat terus kita jaga dan awasi bersama, sehingga bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Di samping itu, semoga inisiasi kampanye alam ini bisa menjadi inspirasi banyak pihak. Walhasil, akan tumbuh kesadaran di tengah masyarakat betapa pentingnya menjaga bumi beserta isinya.

Kondisi Lingkungan Pesisir Untia: Keanekaragaman Hayati hingga Persoalannya

Karyawan Citilink ikut menanam mangrove.
Karyawati Citilink Indonesia yang ikut dalam kegiatan penghijauan terlihat senang dapat menanam mangrove secara langsung (Dok: Business Development/LindungiHutan).

Pesisir Untia terletak di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kelurahan Untia mempunyai luas hanya sekitar 289 hektare dengan jumlah penduduk 417 jiwa/ha dan terletak pada ketinggian 1 meter di atas permukaan laut. Lantaran lokasinya yang berada di pesisir, Kelurahan Untia disebut juga perkampungan nelayan.

Berbicara soal pesisir sudah pasti erat hubungannya dengan mangrove. Pesisir Kota Makassar sendiri memiliki potensi lahan hutan mangrove seluas 10 ha dengan berbagai macam jenis satwa seperti burung, ikan, reptil, kepiting, udang, dan Mollusca.

Adapun, jenis vegetasi yang dimiliki ada 4 jenis yaitu Avicennia alba, Avicennia marina, Rhizophora mucronata, dan Rhizophora apiculata.

Meskipun Pesisir Untia memiliki keanekaragaman hayati yang beragam, tetapi abrasi yang terjadi merusak ekosistem lingkungan setempat. Perubahan penggunaan lahan di wilayah pesisir pantai yang tak terkendali akibat eksploitasi tambak dan kayu bakar mengakibatkan terganggunya ekosistem mangrove.

Hal tersebut lantas menyebabkan meluasnya abrasi dengan prediksi sebesar 122 cm air laut naik di tahun 2100. Begitu juga dengan daya simpan air tanah, penurunan kualitas air, dan pendapatan nelayan terancam akibat kondisi ini.

Baca juga: Bank Danamon Bersama Bersinergi Tanam 2.500 Pohon di Bekasi

Manfaat Hutan Mangrove: Lebih dari Pencegah Abrasi Pantai

Melihat kondisi lingkungan di Pesisir Untia, Sulawesi Selatan, Citilink menggandeng LindungiHutan bersama-sama mengambil langkah restorative melalui penanaman Mangrove Rhizophora. Harapannya, ekosistem hutan mangrove bisa kembali pulih dan memberikan kebaikan bagi masyarakat setempat.

Nyatanya, hutan mangrove tak hanya berperan sebagai benteng alami pencegah abrasi. Lebih dari itu, ada banyak sekali manfaat hutan mangrove antara lain:

  • Hutan bakau menyerap emisi karbondioksida,
  • Habitat ikan dan biota pesisir,
  • Sumber pendapatan nelayan,
  • Hutan mangrove menyediakan bahan makanan,
  • Sumber pakan ternak,
  • Habitat tanaman obat,
  • Sebagai tempat wisata dan wahana edukasi.

Muhamad Iqbal
Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.