Hutanpedia
10+ Manfaat Hutan Mangrove untuk Lingkungan dan Masyarakat
Artikel ini di-review oleh Fahriza Dwi Indahyati, Research and Development Officer at LindungiHutan
Hutan mangrove adalah jenis hutan yang umumnya dijumpai tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir. Biasanya didominasi oleh tumbuhan mangrove dan pohon bakau-bakauan yakni tumbuhan-tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan air asin berkadar garam tinggi.
Mungkin banyak dari kita yang selama ini tahu manfaat hutan mangrove hanya sebagai pencegah abrasi di daerah pesisir. Padahal, banyak manfaat hutan mangrove untuk lingkungan, flora, fauna dan masyarakat sekitarnya.
Mengutip dari laman databoks.katadata.co.id, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa data luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 3,63 juta hektare atau 20,37% dari total luas dunia.
Papua menjadi pulau yang memiliki hutan mangrove terluas di Indonesia yaitu seluas 1,63 juta hektare.
Artikel kali ini, kita akan membahas manfaat hutan mangrove dan dampak baik yang diberikan untuk lingkungan dan masyarakat.
Daftar Isi
- 1. Manfaat Hutan Mangrove untuk Habitat Ikan
- 2. Mencegah Intrusi Air dan Abrasi
- 3. Hutan Bakau Penyerap Emisi Karbondioksida
- 4. Manfaat Hutan Mangrove untuk Menjaga Kualitas Air
- 5. Sumber Pendapatan Nelayan
- 6. Kayu Pohon Bakau Mempunyai Beragam Manfaat
- 7. Hutan Mangrove Menyediakan Bahan Makanan
- 8. Sumber Pakan Ternak
- 9. Hutan Mangrove Bermanfaat untuk Habitat Tanaman Obat
- 10. Manfaat Hutan Mangrove untuk Wisata dan Pendidikan
- 11. Manfaat Hutan Mangrove untuk Tempat Berlabuh Kapal
1. Manfaat Hutan Mangrove untuk Habitat Ikan
Hutan mangrove menjadi habitat bagi beberapa jenis makhluk hidup dan organisme. Maka ketika hutan mangrove hilang dan mengalami alih fungsi lahan, makhluk hidup dan organisme yang menghuninya pun turut terancam.
Bahkan, beberapa spesies seperti udang, ikan, juga kepiting banyak berkembang biak di kawasan hutan mangrove. Sebagian jenis burung-burung besar juga memanfaatkan hutan mangrove sebagai tempat bersarang seperti bangau tong tong.
Secara ekologis, mangrove mempunyai fungsi yang sangat penting dalam memainkan peranan sebagai mata rantai makanan di suatu perairan yang dapat menampung kehidupan berbagai jenis ikan, udang, dan moluska.
Tidak hanya melengkapi pangan dan nutrisi bagi biota akuatik, manfaat hutan mangrove juga dapat menciptakan suasana iklim yang kondusif bagi kehidupan biota akuatik. Terlebih lagi, hutan mangrove bermanfaat memiliki kontribusi terhadap keseimbangan siklus biologi di suatu perairan.
Beberapa jenis tumbuhan mangrove seperti Rhizophora sp, Avicennia sp, dan Sonneratia sp memiliki tipe perakaran yang khas, kondisi lantai hutan, kubangan, serta alur-alur yang saling berhubungan merupakan perlindungan bagi larva sebagai biota laut. Kondisi tersebut berfungsi penting dalam menyediakan tempat guna bertelur, pemijahan, dan pembesaran bagi fauna-fauna yang tinggal di hutan bakau.
Baca juga: 5 Rekomendasi Hutan Mangrove yang Wajib Dikunjungi
2. Mencegah Intrusi Air dan Abrasi
Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan. Kerusakan ini jelas tidak hanya berdampak bagi manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya.
Oleh sebab itu, manfaat hutan mangrove penting sebagai penjaga pantai dari abrasi. Salah dua manfaat hutan mangrove yaitu mencegah intrusi air laut ke daratan, erosi, dan abrasi pantai.
Intrusi air laut adalah peristiwa perembesan air laut ke tanah daratan sehingga air tanah menjadi payau dan tidak baik untuk dikonsumsi. Dengan adanya hutan mangrove, akar-akar pohon bakau mampu mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan.
Pencegahan intrusi ini dilakukan melalui fungsi fisiologis mangrove yang memiliki akar dan batang kuat, serta kemampuannya mengubah air payau menjadi air tawar dengan mengeluarkan kristal garam dari bagian bawah daunnya.
Selain itu, hutan mangrove juga berperan dalam mencegah erosi dan abrasi pantai. Seperti yang sering kita dengar dari berita atau media sosial, banyak masyarakat yang kemudian terdampak akibat bencana abrasi pantai. Abrasi adalah proses pengikisan permukaan tanah oleh aliran air (erosi) dan juga pengikisan tanah karena hempasan ombak.
Tanaman mangrove memiliki akar yang efisien dalam melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga bisa menjadi pelindung pengikisan tanah akibat air dan mengurangi efek buruk banjir rob.
3. Hutan Bakau Penyerap Emisi Karbondioksida
Banyak aktivitas di kehidupan kita yang menghasilkan emisi karbondioksida sehingga membuat suhu bumi makin hangat dan mendorong terjadinya perubahan iklim. Aktivitas tersebut bisa berasal dari asap kendaraan bermotor, penggunaan listrik, hingga kegiataan industri. Oleh sebab itu, diperlukan upaya penyerapan karbon yang maksimal.
Berdasarkan penelitian CIFOR, manfaat hutan mangrove Indonesia mampu menyimpan lima kali karbon lebih banyak dibandingkan dengan hutan tropis dataran tinggi.
Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa manfaat hutan mangrove mampu menyerap 110 kg karbon dan sepertiganya dilepaskan dalam bentuk endapan organik di lumpur.
Di hutan mangrove yang dikategorikan sebagai ekosistem lahan basah, penyimpanan karbon mencapai 800-1200 ton per hekatare. Apalagi, pelepasan emisi ke udara pada hutan mangrove lebih kecil ketimbang hutan di daratan, karena pembusukan serasah tanaman akuatik tidak melepaskan karbon ke udara.
Apabila kawasan hutan mangrove yang lestari maka peningkatan emisi karbon di alam dapat lebih dikurangi.
Baca juga: Pengertian Blue Carbon, Manfaat, dan Elemen Ekosistem Karbon Biru
4. Manfaat Hutan Mangrove untuk Menjaga Kualitas Air
Manfaat hutan mangrove berikutnya yaitu mampu menjaga kualitas air. Termasuk dari limbah dan logam-logam berbahaya. Mangrove memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan logam berat dalam jaringan tubuhnya, seperti daun, batang, dan akar, yang terbawa dalam sedimen. Sebagian sumber hara ini diperlukan untuk proses-proses metabolisme.
Itulah mengapa hutan mangrove kerap disebut sebagai agen bioremediasi alami sebab dapat menyerap kandungan logam berat di alam seperti Fe, Mn, Cr, Cu, Co, Ni, Pb, Zn, dan Cd. Bioremediasi merujuk pada penggunaan secara produktif proses biodegradatif untuk menghilangkan atau mendetoksi polutan (biasanya kontaminan tanah, air, dan sedimen) yang mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat (Sanadi, T.,H, dkk, 2018).
Mangrove juga memiliki kemampuan biofilter. Biofilter adalah manfaat hutan mangrove dalam upaya untuk menyaring, mengikat, serta memerangkap polusi di alam bebas berupa kelebihan sedimen, sampah, dan limbah buangan rumah tangga lainnya.
Alhasil, kualitas air akan turut meningkat.Salah satu spesies mangrove yang memiliki kemampuan menyerap logam berat adalah Api-api (Avicennia marina). Pohon mangrove ini mempunyai kekuatan penanggulangan materi toksik lain seperti melemahkan efek racun melalui pengenceran (dilusi).
5. Sumber Pendapatan Nelayan
Masyarakat pesisir tentu akan merasakan manfaat hutan mangrove secara ekonomis, apalagi bagi mereka yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Aktivitas mencari ikan dan berbagai sumber daya alam lainnya sudah menjadi penopang perekonomian keluarga.
Pada poin pertama, kita telah mengulas manfaat hutan mangrove sebagai tempat yang sesuai untuk melakukan pembibitan ikan, udang, dan berbagai potensi habitat laut lainnya. Kawasan hutan mangrove akan membantu menjaga ketersediaan sumber daya ikan di laut yang tidak akan habis. Dengan begitu, nelayan bisa terus melaut karena tersediannya sumber mata pencaharian.
Para ahli mengelompokan ikan di ekosistem mangrove ke dalam 4 kelompok yaitu:
- Ikan penetap sejati, artinya seluruh siklus hidupnya berada di daerah ekosistem mangrove. Contohnya: ikan Gelodok (Periophthalmus, Periophthalmodon)
- Ikan penetap sementara, yaitu ikan yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove selama periode anakan. Contohnya: ikan Belanak (Mugilidae) dan ikan Kuwe (Carangidae).
- Ikan pengunjung periode pasang, maksudnya ikan berkunjung ke ekosistem mangrove pada saat air pasang untuk mencari makan. Contohnya ikan Gulamah (Sciaenidae).
- Ikan pengunjung musiman, yaitu ikan yang menggunakan ekosistem mangrove sebagai tempat pemijahan dan asuhan, juga tempat berlindung. Contohnya: Macarons gulio.
Di Kampung Laut Cilacap, alih fungsi hutan mangrove memengaruhi jumlah tangkapan nelayan yang tentunya berujung pada berkurangnya pendapatan.
“Saya rasa luas hutan mangrove memang berkurang, penangkapan ikannya juga berkurang, lokasi ikannya sulit dicari dibandingkan dulu,” Jelas Jana, nelayan Kampung Laut Cilacap ketika bertemu dengan tim LindungiHutan.
“Kalau dulu sama sekarang itu jauh lah pendapatannya, kalau dulu itu kan sungai-sungai masih lebar, hutan-hutan masih utuh, kalau sekarang makin berkurang hutan mangrove, sungai-sungai mengecil, jadi nelayan pas jaring atau menangkap kepiting itu berkurang,” Sambung Jana.
6. Kayu Pohon Bakau Mempunyai Beragam Manfaat
Flora atau tumbuhan yang ditemukan pada ekosistem mangrove di Indonesia sekitar 189 jenis dari 68 suku. 80 jenis diantaranya adalah pohon dan kayu-kayuan. Salah satu manfaat hutan mangrove adalah masyarakat dapat mengambil kayu pohon bakau untuk dimanfaatkan. Terlebih, kayu pohon mangrove memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Kayu tersebut bisa dimanfaatkan untuk bahan konstruksi, seperti pembuatan rumah, pelabuhan, dan sebagainya. Batang pohon bakau bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar/kayu bakar, termasuk produksi arang. Sebab, kayu dari tanaman bakau mampu menghasilkan api besar dan merata serta tidak menghasilkan asap yang banyak.
Akan tetapi, perlu digaris bawahi bahwa pemanfaatan kayu pohon bakau tidak boleh menjadi alasan untuk melakukan perambahan dan penebangan besar-besaran. Pemanfaatan kayu bakau mesti dengan kesadaran dan batasan tertentu untuk menjamin keberlanjutan dan kelestarian kawasan mangrove.
7. Hutan Mangrove Menyediakan Bahan Makanan
Selain hasil kayunya, manfaat hutan mangrove yang bisa kita ambil ada pada buahnya. Buah mangrove dari jenis Bruguiera gymnorrhiza bisa dimanfaatkan menjadi kue. Masyarakat di beberapa wilayah juga memanfaatkan buah jenis mangrove Kerakas (Rhizophora mucronata) dan Turi (Accrositicumaerum) untuk diolah menjadi sayuran.
Jenis Bruguiera gymnorrhiza atau biasa disebut Lindur dikonsumsi dengan cara mencampurnya dengan nasi atau dimakan langsung bersama bumbu kelapa ternyata mengandung energi dan karbohidrat yang cukup tinggi. Bahkan, karbohidrat yang terkandung dalam buah ini berbagai jenis pangan sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi, misalkan beras.
Mengutip dari buku Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya (2017), menurut penelitian yang dilakukan oleh IPB bekerja sama dengan Badan Bimas Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur, kandungan energi yang dihasilkan oleh buah mangrove ini sebesar 371 kalori per 100 gram dan kandungan karbohidratnya sebesar 85,1 gram per 100 gram.
8. Sumber Pakan Ternak
Bahan pakan adalah bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, atau bahan lain serta yang layak dipergunakan sebagai bahan pakan, baik yang sudah diolah maupun yang belum. Ternyata manfaat hutan mangrove yang bisa kita ambil yaitu sebagai pakan ternak.
Pohon mangrove yang telah dihancurkan dan digiling menjadi bubuk pakan ternak mengandung nutrisi sangat baik untuk pertumbuhan ternak seperti sapi, kambing, atau unggas.
Pakan ternak berbahan tumbuhan mangrove umumnya mengambil dari daun atau ranting Rhizophora, Sonneratia, Avicennia, serta jenis rumput-rumputan (Gramineae). Kandungan gizi dan daun mangrove jenis Avicennia antara lain, protein, kadar lemak, kadar air, serat kasar, karbohidrat, besi, magnesium, kalsium, kalium, natrium, kalori, vitamin B, hingga vitamin C.
9. Hutan Mangrove Bermanfaat untuk Habitat Tanaman Obat
Beberapa wilayah meyakini bahwa tumbuhan mangrove bisa digunakan sebagai obat-obatan tradisional. Meskipun belum terbukti secara ilmiah, tetapi justru memberikan peluang akan penemuan baru di bidang kesehatan.
Di provinsi Maluku Utara berdasarkan studi etnofarmakologi Rhizophora apiculata bisa digunakan sebagai obat muntah, rematik, nyeri otot, luka dalam, TBC, dan luka baru. Kemudian Sonneratia alba biasa digunakan oleh penduduk untuk mengobati nyeri otot, sakit pinggang, sakit tulang, dan sakit persendian. Mangrove jenis Sonneratia ovate juga digunakan oleh penduduk setempat guna mengobati dan menghentikan pendarahan pada luka atau sebagai aktivitas koagulasi pada darah.
10. Manfaat Hutan Mangrove untuk Wisata dan Pendidikan
Manfaat hutan mangrove selanjutnya adalah bisa dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Panorama alam yang ditawarkan, mampu memikat hati banyak orang untuk datang berkunjung.
Beberapa destinasi wisata hutan mangrove yang bisa kamu kunjungi antara lain, Taman Wisata Alam Angke Kapuk (Jakarta Utara), Hutan Mangrove Ujungpangkah (Gresik), Hutan Mangrove Kulon Progo, Ekowisata Mangrove Wonorejo (Surabaya), dan lain sebagainya.
Selain sebagai tempat wisata, hutan mangrove juga dapat dijadikan tempat belajar berbagai jenis ilmu pengetahuan seperti bidang kelautan, perikanan, dan kimia. Dengan mempelajari dan memahami ekosistem mangrove, harapannya kita lebih sadar dan peduli akan kelestarian alam.
11. Manfaat Hutan Mangrove untuk Tempat Berlabuh Kapal
Kapal yang dimaksud disini bukanlah kapal besar pengangkut barang atau penumpang, melainkan kapal nelayan dengan ukuran kecil. Jika cuaca sedang tidak bersahabat, pohon mangrove dapat dijadikan tempat berlindung.
Nelayan bisa menambatkan kapalnya pada batang pohon mangrove. Akan tetapi, cara seperti ini sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering karena bisa merusak batang pohon tersebut.
Demikian 11 manfaat hutan mangrove yang perlu kamu ketahui. Manfaat-manfaat hutan mangrove tersebut pastinya memberikan banyak kebaikan kepada kita semua termasuk juga alam. Oleh sebab itu, mari kita jaga kelestarian hutan mangrove agar kita senantiasa merasakan kebaikan-kebaikan tersebut.
Baca juga: Konservari Hutan Mangrove, Pentingnya Menjaga Ekosistem Pesisir
LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan