Connect with us

Hutanpedia

10+ Jenis Pohon Hutan Kota yang Cocok untuk Ditanam

Published

on

10+ Jenis Pohon yang Cocok untuk Hutan Kota

Seiring dengan perkembangan sebuah kota baik itu infrastruktur dan lain sebagainya, maka akan bertambah pula laju pencemarannya. Maka dari itu diperlukan keberadaan hutan kota. Hutan kota berperan penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.

Laju pencemaran di perkotaan memang cenderung meningkat, untuk itu hutan kota yang tersedia harus memiliki luas yang memadai agar memiliki fungsi yang optimal sebagai penyerap polutan. Selain luas hutan kota yang memadai, diperlukan pula pemilihan jenis pohon yang sesuai agar hutan kota berfungsi dengan optimal

Apa yang Dimaksud dengan Hutan Kota?

Hutan kota adalah komunitas vegetasi berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitarnya, berbentuk jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk), strukturnya menyerupai (meniru) hutan alam membentuk kehidupan bagi stawa liar dan menimbulkan lingkungan sehat, suasana nyaman, sejuk, dan estetis.

Sementara itu, definisi menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota adalah hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara, maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.

Baca juga: 10+ Pohon Peneduh Jalan Raya yang Tepat untuk Ditanam

Kriteria Pohon Hutan Kota

Jenis vegetasi hutan kota tentunya berbeda dengan hutan pada umumnya. Berikut ini beberapa persyaratan penentu hutan kota:

Persayaratan Silvikultur

Jenis pohon hutan kota harus memenuhi persyaratan silvikultur di antaranya adalah berada pada tempat tumbuh yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhannya, dapat tumbuh pada tanah miskin hara, mampu memulihkan kesuburan tanah, dan juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Persyaratan Manajamen

Artinya, cara penanaman spesies tumbuhan yang dipilih harus mudah, pemeliharannya mudah dan murah, pengamanan dan pemanfaatannya mudah. Di samping itu, jenis pohon yang dipilih juga harus memiliki fungsi yang sesuai dengan tujuan pembangunan hutan kota.

Persayaratan Estetika

Jenis pohon yang akan ditanam di hutan kota harus memiliki habitus yang menampakkan kesesuaian dengan tujuan keindahan. Selain fungsi estetika jenis pohon yang dipilih juga harus mendukung fungsi edukasi dan kesehatan, serta kenyamanan masyarakat sekitar.

Infografis mengenai jenis pohon hutan kota by LindungiHutan.
Infografis mengenai hutan kota dan jenis-jenis pohonnya. Oleh Muhamad Iqbal/LindungiHutan.

Jenis Pohon Hutan Kota yang Recomended untuk Ditanam

Berikut ini merupakan daftar jenis pohon yang cocok ditanam sebagai pohon hutan kota. Apa saja?

1. Pohon Trembesi atau Ki Hujan

Jenis pohon untuk hutan kota yang pertama adalah pohon trembesi atau kihujan. Pohon ini memiliki beberapa julukan nama seperti Saman, Pohon Hujan, dan Monkey Pod, dan ditempatkan dalam genus Albizia. Perakarannya yang sangat meluas membuatnya kurang popular karena dapat merusak jalan dan bangunan di sekitarnya. Maka dari itu pohon trembesi cocok apabila dijadikan sebagai pohon hutan kota.

Trembesi adalah jenis pohon cepat tumbuh (fast growing species) yang tumbuh sangat baik pada tanah dengan drainase yang baik. Trembesi mampu mencapai ketinggian 20-25.  Pertumbuhan trembesi yang cepat karena dipengaruhi oleh kualitas nutrisi dan kadar protein yang cukup tinggi  

Selain itu, kelebihan yang membuat pohon trembesi cocok jika digunakan sebagai pohon hutan kota karena kemampuannya yang mampu menyerap CO2 secara efektif. Pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton Karbon Dioksida setiap tahunnya (diameter tajuk 15 m).

2. Pohon Flamboyan (Delonix regia L)

Pohon ini berasal dari Madagaskar dan saat ini tumbuh hampir di setiap negara tropis maupun subtropis. Tinggi pohonnya bervariasi dengan ukuran paling tinggi mencapai 12 meter. Tanaman ini menyukai tempat terbuka dan cukup sinar matahari.’

Batangnya licin, berwarna cokelat kelabu dengan kulit sangat keras, berat, dan tahan air atau serangga. Akarnya cukup kuat sehingga jika ditanam di trotoar bisa mengangkat permukaan trotoar atau jalan. Bentuk pohonnya bercabang banyak dan melebar seolah membentuk payung raksasa.

Pohon flamboyan cocok untuk ditanam sebagai pohon hutan kota karena memiliki kemampuan menyerap Karbon Dioksida yang baik. Daya serap CO2 pohon flamboyan per pohon dan tahunnya sebesar 42,20 kg.

3. Pohon Angsana (Pterocarpus indicus)

Pohon angsana adalah jenis tanaman pohon deciduous (berumah dua). Pohon ini mampu tumbuh sampai 40 m dengan diameter batang lebih dari 2 m. kayu pohon angsana berwarna kemerah-merahaan, lumayan keras, dan berat.

Sementara itu, daun pohon angsana bersifat majemuk (memiliki 5 sampai 11 anak daun) dan menyirip. Panjang daun sekitar 12-13 cm, berbulu dan duduk bergantian. Daunnya mengandung senyawa Loliolide dan Paniculata diol.

Pohon ini menghasilkan buah berbentuk polong. Poling tidak merekah terbungkus sayap besar (samara). Polong berbentuk bulat, berwarna cokelat muda, dan memiliki diameter 4-6 cm.

Pohon angsana merupakan salah satu jenis tanaman yang mampu mereduksi Karbon Monoksida (CO). Pohon ini mampu menyerap 109 CO ppm/hari. Maka dari itu, angsana sangat cocok bila ditanam sebagai pohon hutan kota.

4. Pohon Beringin (Ficus Benyamina)

Nama lain dari pohon beringin yaitu Caringin (Sunda), Waringin (Jawa, Sumatra), Chinese bayan (Cina), Banyan tree (Inggris). Pohon beringin bisa dibilang mudah ditemui di tepi jalan, pinggiran kota, atau di tepi jurang.

Pohon ini berukuran besar dengan tinggi 20-25 m, berakar tunggang, dan memiliki batang yang tegak dengan percabangan simpodial, bulat, permukaan kasar berwarna cokelat kehitaman, dan di bagian batang keluar akar gantung (akar udara). Beringin memiliki daun 12 tunggal, pertulangan menyirip, dan berwarna hijau.

Pohon beringin memiliki akar gantung untuk bernapas. Akar tersebut tumbuh dari batang dan menggantung ke arah tanah. Pada saat masih menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara. Akan tetapi, setelah masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi menyerap air dan garam mineral.

Pohon ini juga sering ditanam di alun-alun dan halaman sebab memang banyak memiliki manfaat. Salah satu manfaat tersebut yaitu mampu mereduksi kandungan Karbon Dioksida (CO2) dalam udara. Pohon beringin mampu menyerap C02 sebesar 535,90 Kg/pohon/tahun. Jadi, sangat cocok bila beringin dijadikan pohon taman kota.

Tahukah Kamu jika Kita Bisa Menghitung Jejak Karbon Aktivitas Sehari-hari?

Yuk, kenalan dulu sama Imbangi, platform calculator carbon yang baru aja diluncurkan LindungiHutan. Dengan menggunakan Imbangi, kamu bisa menghitung berapa jejak karbonmu saat berkendara, menggunakan listrik, dan sebagainya. Lebih kerennya lagi, kamu bisa menebus karbon tersebut dengan menanam pohon loh!

5. Pohon Mahoni (Swietenia macrophylla)

Jenis berikutnya yang cocok untuk ditanam sebagai pohon hutan kota adalah mahoni. Mahoni adalah pohon dengan tinggi rata-rata 25 m (bahkan ada yang mencapai lebih dari 30 m), berakar tunggang dengan batang bulat, percabangan banyak dan kayunya bergetah.

Daunnya berupa daun majemuk, menyirip genap, helaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, tulang menyirip dengan panjang daun 3-15 cm. Warna daun yang masih muda merah sementara yang sudah tua berubah menjadi hijau tua.

Pohon mahoni memiliki kemampuan yang efektif dalam menyerap timbal. Mengutip dari laman menlhk.go.id, jenis pohon mahoni memperlihatkan konsentrasi timbal tertinggi dengan nilai 30,76 ppm.

Kemampuan pohon mahoni dalam menyerap timbal dipengaruhi oleh keadaan permukaan daun tanaman. Daun yang memiliki bulu (pubescent) atau daun yang permukaannya kesat (berkerut) memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam menyerap timbal, daripada daun yang mempunyai permukaan lebih licin dan rata. Sementara daun mahoni memiliki morfologi dengan permukaan daun kasar dan tidak rata.

6. Pohon Trengguli (Cassia fistula L.)

Pohon trengguli atau biasa dikenal sebagai “Golden Shower” adalah tanaman yang terdistribusi di berbagai belahan dunia seperti Asia, Afrika Selatan, India, Cina, dan Brazil.

Adapun ciri-ciri pohon trengguli yaitu memiliki ukuran yang sedang dengan tinggi pohon dapat mencapai 15 m. Kulit batang halus berwarna abu-abu kehijauan saat muda dan pada saat dewasa berwarna coklat tua dan kasar. Daunnya menyirip genap dengan anak daun sebanyak 8012 berpasangan berbentuk bulat telur yang memanjang 6-20 cm dan lebar 3-9 cm.

Pohon trengguli cocok bila ditanam sebagai pohon hutan kota karena kemampuannya yang baik dalam menyerap debu. Berdasarkan buku Penanaman Spesies Pohon Penyerap Polutan Udara (2015), pohon trengguli mampu menyerap debu 48 g/m3

7. Kerai Payung (Filicium decipiens)

Kerai payung atau ki sabun adalah jenis tanaman dalam suku lerak-lerakan (sapindaceae). Tumbuhan ini berasal dari Asia tropis dan Afrika, yaitu: Ethiopia, Kenya, Tanzania, Malawi, Mozambique, Zimbabwe, India, dan Sri Lanka. Saat ini kerai payung telah tersebar di berbagai daerah terutama daerah tropis termasuk di Indonesia.

Tinggi pohon kerai payung dapat mencapai 25 m. Bentuk tajuknya bulat atau semiglobular sehingga membentuk seperti payung. Tanaman ini memiliki cabang yang banyak dengan tinggi bebas cabang yang rendah, bahkan ada yang hanya beberapa centimeter saja di atas permukaan tanah.

Di Indonesia kerai payung banyak ditemukan di pinggir jalan, halaman kantor dan sekolah sebagai pohon peneduh, peredam kebisingan, dan pemecah angin. Bentuk tanaman ini cukup menarik dengan daun yang rimbun sehingga memiliki fungsi estetika untuk ditanam di taman.

Selain itu, pohon jenis ini juga terbukti ampuh dalam menyerap gas Karbon Dioksida (CO2). Kerai payung mampu menyerap 404,83 kg/pohon/tahun  CO2. Oleh sebab itu, memilih kerai payung sebagai pohon hutan kota adalah pilihan yang tepat.

8. Pohon Saga (Adenanthera pavonina)

Pohon saga dikenal dengan bermacam-macam nama antara lain bead tree, circassian bean, circassian seed, dan lain sebagainya. Pohon saga menyukai pH sedikit asam, dapat tumbuh di seluruh daerah dataran rendah beriklim tropis dengan curah hujan 3000-5000 mm per tahun.

Umumnya, tinggi pohon saga yang berusia tua bisa mencapai 20-30 m. Pohon saga termasuk tanaman deciduous atau berganti daun setiap tahun. Dengan bentuk daun majemuk menyirip genap, tumbuh berseling, jumlah anak daun bertangkai 2-6 pasang, helaian daun 6-12 pasang, panjang tangkainya mencapai 25 cm, daun berwarna hijau muda.

Pohon ini memiliki bunga kecil-kecil berwarna kekuning-kuningan, korola 4-5 helai, benang sari berjumlah 8-10. Polong berwarna hijau, panjangnya mencapai 15 sampai 20 cm, polong yang tua akan kering dan pecah dengan sendirinya, berwarna coklat kehitaman. Setiap polong berisi 10-12 butir biji.

Pohon saga juga cocok bila ditanam sebagai pohon hutan kota karena memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap Karbon Dioksida (C02). Total 221, 18 kg CO2 yang terserap per pohon dan per tahunnya oleh pohon saga.

9. Pohon Flamboyan (Delonix regia)

Jenis berikutnya yang cocok jika ditanam sebagai pohon hutan kota adalah pohon flamboyan. Pohon ini memiliki tajuk lebar membentuk seperti kanopi pada payung. Batangnya licin, simpodial, berwarna cokelat kelabu dengan teras sangat keras, berat, dan tahan air atau serangga.

Daun flamboyan majemuk dengan tepiannya bertekstur rata, ujung dan pangkal daun tumpul, bagian permukaannya berbulu, sistem pertulangan daunnya menyirip.

Bunga flamboyan mekar secara musiman, biasanya secara bersamaan saat musim panas. Bunga flamboyan memiliki diameter antara 8-15 cm dan memiliki empat kelopak yang berbentuk menyebarkan warna merah atau oranye merah,

Pohon flamboyan ini biasanya dimanfaatkan sebagai untuk peneduh karena tajuknya yang rindang, juga sebagai penghias jalan karena bunganya yang indah terutama saat mekar secara bersamaan. Selain itu, pohon flamboyan juga memiliki kemampuan daya serap Karbon Dioksida (CO2) sebesar 42,20 kg/pohon/tahun.

10. Pingku (Dysoxylum excelsum)

Pohon pingku dapat mencapai 36 m. Kulit batang berwarna cokelat dengan banir mencapai tinggi 3 m. Percabangan berambut saat muda. Perbungaan muncul di ketika daun. Bunganya berwarna putih dan beraroma seperti melati. Buahnya berbentuk seperti buah pir, halus cokelat atau jingga kemerah mudaan. Kulit biji berwarna merah terang.

Pohon pingku ini habitatnya berada di hutan hujan pada aliran air sampai ketinggian 1.000 mdpl. Namun, pingku juga bisa ditanam sebagai pohon hutan kota. Karena, pohon pingku memiliki  daya serap Karbon Dioksida (CO2) yang tinggi yaitu 720,49 kg/pohon/tahun.

11. Glodokan Tiang (Polyalthia longifolia)

Terakhir, jenis yang cocok untuk ditanam sebagai pohon hutan kota adalah glodokan tiang. Pohon ini memiliki daun berbentuk lanset dan memanjang, pada bagian pinggir daun bergelombang, pertulangan daun menyirip, serta berwarna hijau.

Tanaman glodokan memiliki bunga yang kecil dan berwarna kuning kehijauan. Jumlah kelopak bunga 5 helai dan berbentuk menyerupai bintang lima. Tanaman glodokan juga memiliki buah yang berjenis buah buni, yang berbentuk lonjong atau bulat memanjang dengan warna buahnya cokelat.

Umumnya, pohon glodokan tiang tumbuh menjulang ke atas, tetapi bisa juga tumbuh seperti pohon cemara. Pohon glodokan bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 5-8 meter.

Pohon glodokan juga efektif bila digunakan sebagai pohon hutan kota, sebab pohon ini mampu menyerap Nitrogen Dioxida (NO2) sebesar 3,16 ug/g.

Baca juga: 10+ Pohon Peneduh Rumah yang Cocok untuk Halaman Rumah

Itulah 11 jenis pohon hutan kota yang selain memberikan keteduhan dan keindahan dalam wilayah perkotaan, ternyata juga memberi manfaat besar bagi lingkungan. Oleh sebab itu, kita perlu menjaga bersama-sama eksistensi hutan kota. Supaya, udara yang kita hirup adalah udara yang bersih dan sehat.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan