Connect with us

Hutanpedia

Pohon Sagu: Ciri-ciri, Persebaran dan Manfaat Sagu (Up 2022)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Pohon sagu: klasifikasi, ciri-ciri, persebaran dan manfaat sagu lengkap.

Pohon sagu atau rumbia dengan nama ilmiahnya Metroxylon sagu. Termasuk dalam pohon dari famili palmae wilayah tropik basah. Tumbuhan ini tinggal pada umumnya di daerah rawa-rawa air tawar atau daerah rawa bergambut, daerah pinggir dari aliran sungai, dekat dengan sumber air dan hutan-hutan rawa.

Sagu terkenal dengan hidupnya dalam bentuk rumpun, yang aman dalam satu rumpun terdiri atas 1 sampai 8 batang sagu dan setiap pangkal sagu akan tumbuh 5 sampai 7 batang anak loh kawan. Ketika kondisi ekologisnya pada lingkungan yang alami atau liat, maka pohon sagu akan tumbuh melebar dengan jumlah anak yang tumbuh lebih banyak dalam berbagai tingkatan.

Tanaman sagu juga memiliki tajuk pohon (kenampakan dari keseluruhan daun cabang, ranting, bunga dan buah) yang terbentuk dari pelepah dengan daun yang bersirip. Tinggi pohon sagu dewasa dapat mencapai 8 hingga 17 meter. Bahkan, beberapa pohon rumbia dapat mencapai 30 meter tergantung dari jenis dan kondisi tempat tumbuh.

Pertumbuhan sagu memang terbilang cukup lama. Namun ketika ditebang untuk diolah tanaman sagu ini akan menumbuhkan tunasnya sendiri.

Sagu atau pohon rumbia merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia khususnya saudara kita yang ada di wilayah timur Indonesia seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara. Tepung sagu termasuk hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa pati yang dihasilkan dari batang pohon sagu yang kemudian akan di panen untuk dikonsumsi. Satu pohon sagu yang memiliki ketinggian hingga dapat menghasilkan 150-300 kilogram bahan baku tepung sagu.

Kegiatan mencari sagu di dalam hutan dan pinggiran sungai menjadi aktivitas masyarakat di wilayah timur Indonesia. Aktvitas ini mirip seperti masyarakat pulau Jawa yang pergi ke sawah untuk memanen padi.

Proses mendapatkan sagu secara sederhana dapat digambarkan mulai dari petani sagu yang akan mencari pohon sagu berkualitas dan kemudian akan ditebang. Pohon rumbia yang sudah ditebang akan mulai dikupas kulit batangnya dan daging batang akan dipotong-potong sepanjang 50-100 cm.

Setelah itu, potongan batang sagu yang penuh dengan daging sagu akan masuk ke proses pemarutan, yang saat ini sudah tergantikan oleh mesin. Diberi air kemudian disaring, diperas, dan menjadi tepung. Proses dalam tahapan ini akan diulang beberapa kali hingga tepung benar-benar halus.

Tepung sagu yang sudah siap di konsumsi banyak diolah menjadi papeda yakni makanan dengan tekstur seperti bubur kental yang dihidangkan dengan pelengkap lauk pada umumnya. Selain itu tepung sagu juga banyak diolah menjadi makanan ringan tradisional.

Kandungan dari sagu hampir sama dengan beras, bahkan lebih sehat untuk dikonsumsi karena bebas gluten atau protein yang bisa memicu penyakit coeliac atau celiac pada orang tertentu.

Baca juga: 10+ Jenis Pohon yang Dapat Hidup di Lahan Gambut

Klasifikasi Taksonomi Pohon Sagu

Pohon rumbia atau sagu memiliki klasifikasi taksonomi seperti tabel di bawah ini:

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasLiliopsida
SubkelasArecidae
OrdoArecales
FamiliArecaceae
GenusMetroxylon
SpesiesMetroxylon sagu Rottb.
Tabel taksonomi pohon rumbia (Metroxylon sagu Rottb.).

Ciri-ciri Pohon Rumbia

Pohon sagu memiliki berbagai ciri-ciri morfologis khusus dan unik. Beberapa karakteristik pohon rumbia diantaranya yaitu:

A. Akar

Akar pohon sagu berjenis akar serabut. Meskipun demikian, akar tersebut sangatlah kuat karena mampu tumbuh menjalar dan menebal seiring pohon sagu tumbuh dan berkembang.

B. Batang

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pohon sagu dapat mengalami pertumbuhan tinggi hingga mencapai 30 meter, meskipun pada umumnya tumbuh hanya 10 hingga 15 meter saja. Berdiameter rata-rata sekitar 35-50 cm dan dapat diameter terlebar dapat mencapai 80-90 cm.

Pada umumnya diameter, batang pohon sagu bagian bawah akan lebih besar dibandingkan bagian atas dan pada bagian bawah ini mengandung lebih banyak pati.

Batang pohon sagu berbentuk silinder dan menjadi tempat menyimpan sagu itu sendiri sebagai cadangan makanan. Kemampuan batang pohon rumbia dalam menyimpan sagu mencapai 150-300 kg pati basah.

C. Daun

Daun pohon sagu memiliki bentuk memanjang (lanceolatus) dan agak melebar dengan berinduk tulang daun ditengah, bertangkai daun dan memiliki tekstur daun yang khusus. Penampakan daun sagu seperti daun kelapa, namun sesungguhnya berbeda karena keduanya berasal dari famili yang berbeda.

Ketika muda daun atau pelepah dari pohon sagu akan tersusun secara berlapis dan ketika menginjak dewasa akan terlepas dan mulai melekat secara mandiri pada ruas batang.

Pohon sagu pada umumnya terdiri atas 18 tangkai daun dengan panjang yang dapat mencapai 6-7 meter. Tangkai dari daun pohon rumbia bervariasi ukuran dan panjangnya. Rata-rata panjang tangkai daun mulai dari 60 hingga 180 cm dan memiliki lebar 5 cm. Tangkai daun pohon sagu ketika sudah tua akan melepaskan diri dari batang.

Daun sagu ketika muda berwarna hijau muda dan berangsung-asur memkatkan warna menjadi hijau tua dan akan menuju coklat kemerahan ketika sudah matang.

Tanaman sagu memiliki sekitar 1000 stomata per/mm2 daun. Fenomena ini memudahkan pohon sagu dalam berfotosintesis dengan menyerap dan mengikat karbondioksida sepanjang tahun yang kemudian akan dikonversi sebagai karbohidrat.

D. Bunga dan Buah Pohon Rumbia

Bunga pohon sagu termasuk bunga majemuk yang biasa muncul di ujung batang pohon. Berwarna merah kecoklatan dan tersusun dalam manggar secara rapat dari banyak cabang. Cabang dari bunga pohon sagu ini terdiri dari cabang primer, sekunder dan tersier. Pada cabang tersebut terdapat sepasang bunga jantan dan betina yang siap terbuka dan mekar. Fase awal berbunga ditandai dengan keluarnya daun yang berukuran paling pendek atau biasa disebut daun bendera.

Bunga ini akan muncul diperkirakan ketika usia pohon sudah menginjak 10-15 tahun tergantung dari jenis dan setelah berbunga, nantinya pohon akan kering dan mulai mati.

Bunga pohon sagu juga termasuk sebagai tanaman yang menyerbuk silang, maka tanaman ini akan tumbuh soliter dan jarang sekali membentuk buah.
Bunga ini akan muncul diperkirakan ketika usia pohon sudah menginjak 10-15 tahun tergantung dari jenis dan setelah berbunga, nantinya pohon akan kering dan mulai mati.

Ketika bunga mulai muncul tadi, akan dimulai pula fase pembentukan buah yang berlangsung sekitar 2 tahun. Hampir sama dengan lama waktu berbuah, pohon rumbia juga baru dapat menghasilkan buat ketika berumur 2 tahun.

Buah pohon sagu identik dengan tekstur bersisik dan berbentuk bulat dengan warna coklat kekuningan.

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 700 Ribu Pohon di 40+ Lokasi di Indonesia

Persebaran Pohon Rumbia di Indonesia

Terdapat dua daerah di Indonesia yang menjadikan sagu sebagai konsumsi utama untuk kebutuhan tubuh selain beras yaitu Papua dan Maluku.

Papua menjadikan komoditas pohon sagu sebagai tanaman pangan utama yang dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat. Banyak dari suku asli Papua yang menjadikan sagu sebagai makanan pokok yaitu suku asli di Jayapura. Sagu ini akan diolah menjadi papeda. Papeda merupakan makanan khas rumah makan yang ada di Papua. Tidak hanya diolah menjadi papeda, tetapi juga diolah menjadi makanan lain seperti kue.

Di Maluku, masyarakat juga menjadikan sagu sebagai bahan pangan pokok. Sagu di Maluku banyak dijumpai dan mudah ditemukan. Sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan bahan pangan. Hampir sama seperti di Papua, sagu ini tidak hanya diolah menjadi makanan utama tapi juga diolah menjadi berbagai masakan.

Meskipun dalam pengolahannya tidak dapat dikatakan mudah karena teksturnya yang tebal dan seperti permen karet. Makanan yang kerap dibuat oleh masyarakat Maluku adalah papaya yang dibentuk seperti roti dan disuguhkan ketika sarapan dengan ditemani kopi atau teh hangat.

Sumber kandungan karbohidrat yang tinggi dan bebas gluten serta kandungan gula dan lemak yang sangat rendah menambah kenikmatan ketika mengkonsumsi sagu.

Selain di dua wilayah diatas, pohon sagu juga tersebar di beberapa wilayah lain seperti Provinsi Papua Barat, Sulawesi, Sumatera khususnya Riau, Kalimantan dan Kepulauan Mentawai. Meskipun dominasi pohon sagu terbesar tumbuh di Papua dengan luas lahan 1,2 juta hektar.

Manfaat Sagu

Sagu mempunyai beragam manfaat untuk manusia. Berikut ini beberapa manfaat sagu diantaranya yaitu:

1. Kaya Kandungan Nutrisi

Sagu sesungguhnya sangat mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Sagu mengandung karbohidrat yang tinggi juga mengandung nutrisi lain seperti protein, lemak, serat dan zink.

Kelebihannya yang rendah gluten sehingga baik untuk dijadikan pengganti tepun bagi mereka penderita celiac dan yang menjalani diet ketat. Sagu juga diketahui kaya akan antioksidan yang bermanfaat untuk menangkap radikal bebas.

2. Memperkuat Stamina

Tepung sagu mengandung protein tinggi. Sehingga dapat membantu dalam peningkatan respon insulin. Kandungan insulin dalam darah dapat membuat seseorang tidak mudah mengalami kelelahan khususnya yang suka berolahraga.

3. Memberikan Energi Tambahan bagi Tubuh

Kadar karbohidrat yang tinggi dalam sagu, sifatnya yang mudah untuk dicerna dan diserap tumbuh membuat sagu menjadi makanan pokok. Tubuh akan mengubah karbohidrat menjadi glukosa dapat membantu tubuh mendapatkan energi.

Energi ini juga sangat dibutuhkan untuk orang yang gemar berolahraga ataupun memiliki pekerjaan berat di luar maupun dalam ruangan.

4. Memperlancar Sistem Pencernaan

Konsumsi sagu bermanfaat untuk sistem pencernaan kita loh. Sagu ini sudah digunakan oleh leluhur kita untuk mengobati banyak penyakit pencernaan seperti kembung, sembelit, asam lambung, maag, dan gangguan pencernaan yang lainnya.

Kondisi ini ditengarai karena kandungan serat yang dimiliki sagu. Kandungan serat tersebut bermanfaat untuk mempercepat proses pencernaan, sehingga membantu menyeimbangkan bakteri pada usus.

Baca juga: Apa itu CSR? Pengertian, Jenis, Tujuan, Fungsi dan Manfaat Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

FAQ

Sagu Terbuat dari Apa?

Tepung sagu terbuat dari pemrosesan batang rumbia atau pohon sagu (Metroxylon sagu Rottb.) Tekstur tepung sagu bersifat kering dan kesat serta berwarna putih.

Apa Saja Manfaat Sagu?

Beragam manfaat tepung sagu untuk manusia diantaranya yaitu: 1) melawan radikal bebas, 2) memperkuat stamina, 3) memberikan energi tambahan bagi tubuh dan 4) menurunkan risiko terkena penyakit jantung.

Penulis: Jati Ratna Arifah

Editor: M. Nana Siktiyana

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan