Powered by ProofFactor - Social Proof Notifications

Apa itu Carbon Offset (Tebus Karbon)? Manfaat, Skema, dan Cara Menghitungnya

Apa itu carbon offset? Perusahaan Anda tertarik melakukannya?
Gambar carbon offset

Perubahan iklim menjadi salah satu persoalan yang kita hadapi dengan nyata saat ini. Tingginya emisi karbon yang dihasilkan tiap harinya mengumpul di atmosfer dan membuat suhu bumi kian meningkat. Perlu adanya upaya mitigasi akan hal tersebut. Carbon offset dinilai bisa menjadi solusi untuk paling tidak menekan dan mengurangi jumlah emisi karbon di bumi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan carbon offset? Penasaran dengan jawabannya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut

Apa yang Dimaksud Carbon Offset?

Carbon offset adalah skema yang memungkinkan individu dan perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek lingkungan di seluruh dunia untuk menyeimbangkan jejak karbon mereka sendiri. Sementara untuk mengukur bagaimana suatu keadaan dikatakan seimbang, maka dapat dilihat dari dampaknya. Apakah carbon offset ini bisa benar-benar berdampak atau malah sebetulnya tidak?

Biasanya proyek semacam ini berbasis di negara berkembang dan paling sering dirancang untuk mengurangi emisi di masa depan.

Sebelum lebih jauh, kita harus memahami dulu apa yang dimaksud dengan jejak karbon. Jejak karbon adalah jumlah total gas rumah kaca atau GRK seperti karbondioksida (CO2), metan (CH4), nitro oksida (N2O), Hydrofluorocarbons (HFCs), Perfluorocarbons (PFCs), dan Sulphur Hexafluoride (SF6) yang dihasilkan oleh aktivitas keseharian kita. Jejak karbon pada dasarnya mengukur emisi GRK yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Lantas, bagaimana cara kita mengimbangi emisi karbon? Mengutip dari laman gc.ukm.ugm.ac.id, paling tidak ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk mengimbangi karbon, yaitu:

  • Tunjangan emisi atau bisa dibilang “kebolehan beremisi”, yang mana ada sebuah aturan jumlah emisi yang boleh dihasilkan suatu industri. Jika sebuah industri angka kredit karbonnya berada di bawah batas ketentuan, maka kelebihan kredit karbon tersebut boleh dijual ke pihak lain.
  • Proyek CDM (Clean Development Mechanism), adalah skema di mana negara-negara industri atau Annex I/Annex B membangun proyek pengurangan emisi di negara-negara non-industrial/berkembang. Proyek-proyek ini bisa berupa proyek yang mendukung pengurangan energi fossil (misalnya proyek pemasangan panel surya untuk listrik), ataupun proyek reforestasi di negara non-industrial/berkembang.
  • Sukarela, artinya semua orang bisa ikut membayar untuk mengurangi emisi karbon. Proyek-proyek dapat bervariasi dalam kualitas, karena beberapa tidak tunduk pada PBB. Artinya, memiliki tujuan independen.

Baca juga: Landing Page Carbon Offset LindungiHutan Resmi Dirilis

Manfaat Tebus Karbon

Sebenarnya, tujuan utama dari tebus karbon adalah mengurangi emisi karbon dan menyeimbangkan emisi tersebut dengan berinvestasi pada proyek-proyek lingkungan. Carbon offset menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi dampak lingkungan secara individu ataupun perusahaan.

Dengan menerapkan tebus karbon, terdapat manfaat lain seperti:

  1. Mengurangi dampak emisi karbon bagi lingkungan. Melalui tebus karbon, emisi gas karbon dioksida akan berkurang, sebab meningkatnya ketersediaan penyerapan gas CO2. Dengan begitu, kita bisa menghambat laju perubahan iklim yang ada di bumi ini.
  2. Meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan yang menunjukkan kepeduliannya dalam proyek lingkungan dapat meningkatkan nilai baik perusahaan di mata konsumen dan investor, sehingga meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen dan investor.
  3. Menciptakan lapangan pekerjaan. Proyek lingkungan ini menjadi alternatif dalam membuat lapangan pekerjaan baru bagi perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  4. Meningkatkan inovasi. Penerapan carbon offset mampu mendorong pelaku industri untuk terus berinovasi dengan bisnis yang lebih ramah lingkungan.
  5. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi. Beberapa negara telah mengatur kebijakan untuk mengurangi emisi karbon setiap perusahaan. Dengan menerapkan tebus karbon, dapat meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan memberikan manfaat bagi perusahaan, lingkungan, dan masyarakat.

Baca juga: Karbon Kredit: Pengertian, Mekanisme dan Tips Carbon Offsetting bagi Perusahaan

Hitung Karbonmu, Tebus dengan Menanam Pohon

Sila coba kalkulator jejak karbon Imbangi GRATIS untuk menghitung besar konsumsi emisi karbon yang dihasilkan. Terdapat berbagai macam kategori perhitungan yang dapat dicoba.

Kalkulator jejak karbon Imbangi.

Skema Carbon Offset

Dalam carbon offset investment terdapat skema yang dapat dipilih oleh perusahaan maupun individu untuk menyeimbangkan jejak karbon yang telah dihasilkan, antara lain:

1. Program Penghijauan

Skema ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang terperangkap di atmosfer dengan bantuan pohon di dalamnya. Kegiatan penghijauan sering dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia, dengan menanam pohon berjumlah ribuan bahkan jutaan dalam periode tertentu pada lahan yang telah terdegradasi maupun rawan bencana.

2. Mendukung Penggunaan Energi Terbarukan

Berinvestasi atau membiayai dalam proyek yang menggunakan energi terbarukan dinilai sebagai cara yang efektif untuk menerapkan tebus karbon. Dengan cara itu, perlahan kita bisa beralih dalam menggunakan energi tak terbarukan menuju ke energi terbarukan.

Cara yang dapat dilakukan adalah mendukung program milik pemerintah seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin, air, dan lainnya.

3. Proyek Lingkungan

Proyek lingkungan yang bisa individu lakukan untuk menerapkan carbon offsetting adalah turut serta dalam program penanaman pohon, penghematan energi, pengurangan penggunaan plastik, pengurangan sampah makanan, dan lainnya.

Tren dan Implementasi Carbon Offset

Salah satu industri yang menerapkan skema carbon offsetting adalah penerbangan. Sektor penerbangan sendiri menyumbang sekitar 2% dari emisi karbon dioksida antropogenik global, yang mana sebagian besarnya berhubungan dengan penerbangan internasional. The International Civil Aviation Organization (ICAO) memperkirakan bahwa pada tahun 2015, penerbangan internasional bertanggung jawab atas emisi sekitar 506 juta metrik ton CO2.

Biasanya, untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan pesawat, para penumpang akan ditawarkan membayar sejumlah biaya guna mengimbangi emisi karbon saat mereka memesan.

Bahkan beberapa pelancong kadang berinisiatif menghitung sendiri emisi penerbangan mereka untuk kemudian membayar  perusahaan yang melakukan carbon offsetting. Jadi, penerbangan tersebut dapat dikatakan sebagai penerbangan ‘karbon netral’.

Kendati demikian, penerbangan ‘karbon netral’ belum sepenuhnya bisa dianggap bekerja atau efektif. Mengingat, sulit sekali mengetahui seberapa cepat kegiatan carbon offset dapat maminimalisasi jumlah karbon di udara akibat penerbangan yang dilakukan pada satu waktu. Sebab, mustahil juga karbon yang dihasilkan hari ini dapat langsung tereduksi seketika.

Baca juga: Cara Menjalin Kerja Sama Carbon Offset di LindungiHutan

Keunggulan Program Carbon Offset Investment untuk CSR Perusahaan

Corporate Social Responsibility atau CSR sederhananya adalah tanggung jawab sosial perusahaan. Apabila, dikaitkan dengan lingkungan dan keberlanjutan maka CSR merupakan upaya sungguh-sungguh dari entitas bisnis untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Alangkah baiknya, perusahaan mengetahui dampak dari rangkaian proses produksinya, dan mengetahui dengan presisi berapa jumlah emisi karbonnya. Tujuannya untuk mewujudkan proses produksi yang netral karbon. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan carbon offset (mengurangi/mengganti karbon yang telah diemisikan oleh yang bersangkutan).

Ada berbagai aktivitas yang termasuk ke dalam carbon offsetting yaitu seluruh aktivitas yang bisa mengurangi emisi CO2 seperti penanaman pohon, penggunaan energi berkelanjutan (air, angin, dsb), dan efisiensi energi.

Keunggulan program tersebut bagi csr perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban sosial dan lingkungan yang dilakukan perusahaan dalam menekan emisi karbon yang dihasilkan. Perusahaan juga dinilai patuh dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap sekitar.

Komitmen perusahaan dalam mengatasi perubahan iklim secara global juga disukai oleh konsumen yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Infografis carbon offset.
Infografis tentang carbon offset oleh LindungiHutan.

Carbon Offset Platform LindungiHutan, Hitung Emisinya lalu Tanam Pohonnya!

Nah, bagi perusahaan Anda yang ingin menghitung jumlah jejak karbon yang dikeluarkan selama rangkaian produksi berlangsung bisa dengan menggunakan Imbangi. Sederhananya, Imbangi merupakan sebuah carbon calculator.

Setelah mengetahui berapa jejak karbon yang dihasilkan, LindungiHutan sebagai carbon offset platform akan membantu perusahaan Anda ‘menebusnya’ dengan menanam pohon. Nantinya, pohon-pohon tersebut akan ditanam oleh mitra penghijauan LindungiHutan yang telah menjalin kerja sama di lebih dari 40 daerah se-Indonesia.

Baca juga: Penanaman Mangrove, Ide Program CSR Lingkungan yang Berdampak

Tutorial Menghitung Emisi Karbon dengan Carbon Calculator “Imbangi” Buatan LindungiHutan

Tutorial menggunakan Imbangi
Cara mudah lakukan tebus karbon dengan kalkulator jejak karbon Imbangi buatan LindungiHutan.

Penggunaan imbangi caranya sangat mudah, cukup siapkan gadget dan ikuti langkah-langkah di bawah ini.

  1. Buka laman Imbangi.
  2. Klik “Hitung Jejak Karbon” .
  3. Setelah itu, akan ditampilkan beberapa kategori perhitungan emisi, mulai dari kendaraan, peralatan listrik, bahan bakar industri, hingga penggunaan AC (pendingin ruangan). Nah, kamu bisa pilih/klik pada kategori yang diinginkan.
  4. Selanjutnya, kamu bisa isi seluruh data aktivitas yang diminta pada kolom-kolom yang tersedia. Kemudian, klik “Lanjut”.
  5. Hasil perhitungan jejak karbon akan muncul sesuai dengan data yang kamu isikan. Jika kamu ingin menebus emisi karbonnya, klik “Tebus Emisi Kabon” dan kamu bisa memilih dimana lokasi yang kamu inginkan.
  6. Langkah terakhir, kamu akan diarahkan pada proses pembayaran dan melakukan pembayaran berdasarkan nominal yang tertera pada layar.

Itulah penjelasan mengenai apa itu carbon offsetting hingga cara menghitung jejak karbon dengan Imbangi. Semoga, dalam praktiknya bisa benar-benar diimplementasikan oleh sektor industri dan juga masyarakat luas. Demi bumi yang hijau, bersama-sama kita bisa!

Bersama LindungiHutan, Dapatkan Penawaran Carbon Offsetting Terbaik

Pertanyaan Sering Ditanyakan

Apa yang dimaksud carbon offset?

Carbon offset adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun perusahaan untuk menyeimbangkan jejak karbon yang telah keluarkan dengan cara ikut serta dalam proyek penghijauan seperti menanam pohon.

Apa perbedaan carbon offset (tebus karbon) dan carbon credit (kredit karbon)?

Carbon offsett adalah tindakan untuk menyeimbangkan jejak karbon yang dikeluarkan oleh individu atau perusahaan dengan membiayai proyek penghijauan yang dilakukan oleh pihak swasta maupun pemerintah. Sedangkan carbon credit adalah hak untuk mengeluarkan karbon sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Siapa yang dapat menebus emisi karbonnya?

Siapapun bisa menebus emisi karbon baik dari individu/pribadi maupun perusahaan.

Apa itu carbon footprint calculator?

Carbon footprint calculator adalah kalkulator yang dapat menghitung besar emisi karbon yang dihasilkan dari suatu aktivitas. Contoh carbon footprint calculator yaitu Imbangi https://m.lindungihutan.com/imbangi

Muhamad Iqbal
Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.