Connect with us

Tim Kami

Cerita Inspiratif Wisnu, Creative Business Development: Bukan Sekadar Merancang Proposal, Tapi Menciptakan Peluang Baru

Published

on

Wisnu, creative business development LindungiHutan

Pengembangan bisnis menjadi langkah utama untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mampu bertahan dalam waktu yang panjang. Peran sebagai Creative Business Development menjadi tugas Wisnu Mohammad Rizky untuk mengembangkan dan menciptakan peluang bisnis yang ada di LindungiHutan.

Sebagai seorang Creative Business Development, Wisnu dituntut untuk bisa mengeluarkan kreativitas dalam membuat program-program penanaman pohon yang menarik.

Bagaimana kisah perjalanan Wisnu bersama LindungiHutan? Ini dia ceritanya!

Perjalanan Karir Wisnu Sebagai Creative Business Development

Sebelumnya, Wisnu pernah bekerja sebagai pegawai dan memiliki usaha sendiri di bidang peternakan. Namun, dirinya belum memiliki dasar bisnis yang kuat, sehingga usaha yang ia kembangkan tidak bertahan lama, terlebih pada saat itu masih dalam masa pandemi covid-19.

Keinginan untuk bekerja di bidang bisnis ia wujudkan ketika dirinya menemukan sebuah lowongan pekerjaan sebagai Creative Business Development di LindungiHutan. 

“Prinsip ketika aku bekerja kalau gak learn ya earn. Kebetulan saat itu di LindungiHutan sedang ada hiring sebagai Creative Business Development. Motivasi aku masuk di sini aku mau belajar karena ingin mendapatkan fundamental bisnis yang benar,” Ungkap Wisnu. 

LindungiHutan membuka wawasan wisnu menjadi lebih luas lagi, yaitu dalam berbisnis tidak hanya sekadar mengeruk keuntungan dan memenuhi kebutuhan pasar. Namun, besarnya value menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan. Ia melihat LindungiHutan memiliki nilai dan manfaat yang lebih besar untuk kedepannya.

“Kalau disini kan kita membantu perusahaan menyelesaikan kewajibannya untuk berkontribusi bagi lingkungan dengan cara menanam pohon. Dari pohon yang kita tanam, bisa menjadi kehidupan baru bagi makhluk hidup di sekitarnya,” Terang Wisnu.

Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Kelestarian Lingkungan Dapat Diwujudkan Bersama LindungiHutan Melalui Program CSR dan CollaboraTree

Sebagai Creative Business Development, Wisnu memiliki tugas untuk mengembangkan program B2B yang ditawarkan/dibutuhkan oleh partner di LindungiHutan. 

Partner kan tujuannya ingin menanam pohon dengan LindungiHutan. Mereka punya kewajiban untuk menjaga lingkungan, nah vendornya itu kita. Seringkali mereka nanya, selain menanam pohon, di sini bisa apa aja sih mas?. Aku sebagai Creative Business Development, menjembatani keinginan/ekspektasi dari partner dengan tim di LindungiHutan. Dari situlah, kita bisa tau program apa yang tepat dilakukan dan aku wujudkan dalam bentuk deck/proposal yang diajukan ke partner,” Jelas Wisnu.

Lantas, apa itu B2B? Dan apa aja sih program B2B di LindungiHutan? Sederhananya, B2B merupakan singkatan dari business to business yang merupakan model wujud transaksi dengan tujuan bisnis terhadap perusahaan vendor dan organisasi bisnis lain seperti manufaktur dan grosir atau grosir dan peritel.

“Ada 2 program besar di LindungiHutan terkait B2B yaitu CSR dan CollaboraTree/Campaign Marketing. Di Campaign Marketing dibagi ada product bundling, profit percentage, monthly commitment. Satu lagi, ada MoreTree yang isinya program-program bundling lebih dari penanaman pohon misalnya pembuatan alat pemecah ombak dan pembuatan rumah bibit,” Tutur Wisnu.

Baca juga: Divisi Partnership: Siap Membantu Partner Bersama-sama Menghijaukan Indonesia (2022)

Program Baru B2B yang Sedang Dikembangkan Oleh LindungiHutan

Saat ini, Wisnu sedang menggarap sebuah menu book LindungiHutan. Gambaran sederhananya, persis ketika kita ingin makan di restoran dan disitu ada list menu makanannya.

“Bagaimana LindungiHutan menanam pohon itu kan banyak macamnya. Di menu book memperlihatkan apa yang bisa disediakan oleh LindungiHutan untuk memenuhi kebutuhan partner. Untuk menu book, progressnya sudah 70% dan rencananya awal bulan April akan direalisasikan,” Ucap Wisnu. 

Program baru yang sedang dikembangkan Wisnu bersama tim adalah Treegona. Kata “Treegona” diambil dari nama lebah Trigona atau klanceng.

“Proyek ini kita kerja sama dengan Honey Republic. Kita mengkolaborasikan budidaya lebah dengan program penanaman pohon. Pilot proyeknya ada di Jembrana, Bali. Mereka sudah survey kelayakan lokasi, saat ini sedang didiskusikan dengan tim R&D dan Operasional,” Ungkap Wisnu.

Bisnis yang akan dikembangkan oleh LindungiHutan kedepannya yaitu PROPER, program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

“Untuk saat ini yang terbayang itu PROPER Hijau. Tentang karbon yang saat ini dalam proses pengembangan, harapannya LindungiHutan bisa membantu perusahaan-perusahaan untuk melakukan pengelolaan lingkungan salah satunya dengan penurunan emisi,” Tambah Wisnu.

Kesan Selama di LindungiHutan dan Feedback yang Ia Terima dari Mitra Hijau

Perasaan senang yang Wisnu rasakan menjadi seorang Creative Business Development, dirinya selalu explore hal-hal baru. Dibalik itu, perasaan sedih yang ia rasakan ketika dirinya belum berhasil memikat hati partner untuk menjalin kerja sama dengan LindungiHutan.

“Suka karena di Creative Business Development ini kerjanya gak monoton, selalu explore hal baru dan dituntut untuk mengeluarkan kreativitas untuk bisnis di LindungiHutan. Dukanya kalau bikin deck untuk partner tetapi tidak jadi kerja sama. Tapi itu bukan percuma, bisa aja dibutuhkan oleh perusahaan lainnya,” Jelas Wisnu.

Baca juga: Tren Produk Ramah Lingkungan dan Pentingnya Perusahaan Menjaga Kelestarian Alam (2022)

Sejauh ini, feedback yang diberikan partner kepada LindungiHutan yang sudah menjalin kerja sama, mereka puas dengan service yang diberikan.

“Mereka (partner) oke dengan service yang kita miliki. Semua yang disampaikan partner itu tentang praktisnya di LindungiHutan. End to end service, mulai dari konsultasi hingga report program, perawatan, dan monitoring pohon,” Pungkas Wisnu.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan