Connect with us

Lingkungan

6 Contoh Limbah B3 Industri yang Berbahaya untuk Lingkungan

Published

on

Mengenal limbah B3 berbahaya.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, menjelaskan apa itu limbah dan apa yang dimaksud dengan limbah B3.

Limbah sendiri adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Sementara Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Jadi, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

Lantas, apa saja limbah B3 itu? Berikut beberapa contoh dan juga dampak buruknya bagi lingkungan maupun manusia!

1. Air Raksa

Air raksa merupakan salah satu limbah B3 berbahaya.
Kandungan raksa yang masuk ke dalam tubuh akan merusak ginjal dan sistem saraf.

Raksa adalah terjemahan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Latin “hydrargyrum” atau biasa disimbolkan dengan (Hg). Terjemahan ke Bahasa Inggrisnya adalah mercury, yang berarti mudah menguap. Walaupun terjemahan  hydrargyrum ke Bahasa Indonesia adalah raksa, tetapi di kalangan peneliti dan masyarakat unsur hydragyrum lebih terkenal dengan nama merkuri.

Raksa adalah unsur kimia yang memiliki nomor atom 80, berat atom 200,61 dan jari-jari atom 1,48 A0. Warna raksa tergantung dengan bentuk fasanya. Fasa cair berwarna putih perak, sedangkan fasa padat berwarna abu-abu.

Mengapa air raksa berbahaya? Sebab air raksa biasanya masuk ke dalam tubuh manusia lewat pencernaan, baik melalui ikan maupun air itu sendiri. Air raksa (Hg) dalam bentuk logam sebagian besar dapat disekresikan, sisanya akan menumpuk pada ginjal dan sistem saraf yang suatu saat akan mengganggu bila akumulasinya makin banyak.

Apabila Hg ini terisap dari udara akan berdampak akut atau dapat terakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan bronkitis sampai rusaknya paru-paru. Keracunan Hg tingkat awal penderita akan merasa mulutnya kebal, sehingga tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung tidak peka bau, mudah lelah, dan sering sakit kepala.

Baca juga: 8 Jenis Polutan Berbahaya bagi Kesehatan Manusia, Debu juga Termasuk Loh!

2. Kromium

Limbah B3 berbahay selanjutnya adalah kromium.
Kromium salah satunya terdapat di limbah industri.

Kromium adalah jenis logam berat yang esensial bagi tubuh. Kromium sejatinya dibutuhkan tubuh untuk metabolism hormone insulin dan pengaturan kadar gula darah. Namun, dapat bersifat toksik dalam jumlah yang sangat tinggi.

Selain bersifat toksik, kromium juga bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Masuknya logam Cr ke dalam strata lingkungan salah satunya adalah akibat adanya sisa kegiatan atau limbah perindustrian.

Nah, kromium merupakan salah satu limbah industri yang dapat berpotensi menjadi pencemar dari industri electroplating. Sungai yang tercemar logam berat kromium jika dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih untuk mandi, cuci, dan kakus dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab, jika terjadi kontak langsung antara kulit dan mata dapat mengakibatkan adanya keluhan kesehatan berupa dermatitis dan borok.

3. Cadmium

Kadmium.
Kadmium biasanya terkandung di batu baterai dan bisa mengkontaminasi air maupun tanah.

Limbah kimia logam berat cadmium (Cd), adalah elemen toksik yang dapat berpengaruh pada sistem ekologi perairan sebab dikuatirkan limbah tersebut mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), yang dapat mengancam keseimbangan ekologi dan kelangsungan hidup yang berlangsung di sekitar perairan laut tersebut.

Logam berat cadmium dapat berasal dari limbah industri. Apabila ia masuk ke dalam tubuh organisme dapat terakumulasi dalam tubuh sebagai racun serta sebagai penghalang kerja enzim dalam proses metabolisme.

Perlu diketahui, logam berat yang masuk ke tubuh hewan umumnya tidak dikeluarkan lagi sehingga cenderung menumpuk di dalam tubuhnya.

Padahal, apabila kandungan cd telah terkontaminasi dengan organisasi perairan, maka melalui rantai makanan akan mengganggu kehidupan manusia. Pengaruh racun yang ditimbulkan oleh Cd sangat buruk, penderita bisa mengalami tekanan darah tinggi.

4. Pestisida

Penggunaan pestisida yang berlebihan tentu berbahaya.
Ingat! Pestisida yang berlebih buruk bagi tubuh manusia maupun lingkungan.

Kita mengenal pestisida sebagai bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik insekta, jamur, maupun gulma. Pestisida telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian.  Pestisida juga digunakan di rumah tangga untuk memberantas nyamuk, kecoa, dan berbagai serangga pengganggu lainnya.

Pertanyaannya adalah, apakah pestisida merupakan limbah yang berbahaya? Asalkan digunakan dengan tepat guna, pestisida tentu akan berfungsi sebagaimana fungsinya.

Sayangnya, penggunaan pestisida terus menerus dan dalam jumlah yang berlebihan bukannya efektif membasmi hama, tetapi juga mencemari lingkungan air, udara, maupun tanah. Pestisida mengandung racun yang bisa mengganggu susunan saraf dan larut dalam lemak.

Hal tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan karena bahan kimia dalam pestisida dapat menyebabkan kanker, alergi, dan merusak susunan saraf.

5. Timbal

Timbal.
Penggunaan timbal skala besar dan ceroboh bisa mengakibatkan polusi baik di daratan maupun perairan.

Timbal (Pb) termasuk ke dalam kelompok logam yang beracun dan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup. Limbah Timbal dapat masuk ke badan perairan secara alamiah yakni dengan pengkristalan timbal di udara dengan bantuan air.

Penggunaan Pb dalam skala yang besar dapat mengakibatkan polusi baik di daratan maupun perairan. Logam Pb yang masuk ke dalam perairan sebagai dampak dari aktivitas manusia dapat membentuk air buangan atau limbah dan selanjutnya akan mengalami pengendapan yang dikenal dengan istilah sedimen.

Padahal, tingginya kandungan timbal dalam sedimen akan menyebabkan biota air tercemar seperti ikan, udang, dan kerang, di mana biota tersebut hidup di dasar sungai dan apabila dikonsumsi dapat berbahaya bagi kesehatan.

Adanya logam berat di perairan juga sangat berbahaya secara tidak langsung memengaruhi kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat yang sulit degradasi, sehingga terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit dihilangkan.

6. Tembaga

Limbah B3 berbahay yang terkahir adalah tembaga.
Terakhir ada tembaga atau disimbolkan dalam Cu.

Limbah tembaga adalah salah satu limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999 disebutkan bahwa limbah B3 adalah sisa suatu usaha yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya tinggi dapat mencemarkan lingkungan hidup.

Logam berat tembaga atau Cu sendiri sebenarnya digolongkan ke dalam logam berat esensial. Artinya, meskipun Cu merupakan logam berat beracun, tetapi unsur ini sangat dibutuhkan tubuh meski dalam jumlah yang sedikit. 

Toksisitas yang dimiliki oleh Cu baru akan bekerja dan memperlihatkan pengaruhnya bila logam ini telah masuk ke dalam tubuh organisme dalam jumlah besar atau melebihi nilai organisme terkait.

Baca juga: Clean Development Mechanism (CDM): Upaya Pengurangan Emisi Global dan Peran Indonesia di Dalamnya (2022)

Itulah penjelasan mengenai apa itu limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) beserta dengan contoh-contohnya. Mulai sekarang, kita bisa lebih peduli lagi dengan barang-barang maupun produk yang kita konsumsi dan gunakan. Jangan sampai, menimbulkan pencemaran yang merugikan lingkungan serta makhluk hidup lainnya.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan limbah B3?

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

Apa saja contoh limbah B3 yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan?

Air raksa, kromium, cadmium, pestisida, timbal, dan juga tembaga

Mari Berkolaborasi Bersama untuk Membuat Dampak Kebaikan bagi Hutan dan Masyarakat Indonesia

LindungiHutan adalah startup yang bertujuan untuk mempermudah program hijau yang transparan dan bermanfaat secara berkelanjutan. Kami telah dipercaya 300+ mitra hijau dari UMKM, perusahaan, startup dan multinational corporations sebagai rekan bisnis mereka.

Muhamad Iqbal adalah SEO content writer di LindungiHutan dengan fokus pada tulisan-tulisan lingkungan, kehutanan dan sosial.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan