Powered by ProofFactor - Social Proof Notifications

Karbon Dioksida: Sifat, Kegunaan, Manfaat, Bahaya dan Cara Menguranginya (Update 2023)

Karbon dioksida (CO2) termasuk senyawa yang kita hasilkan hasil metabolisme tubuh dan aktivitas lainnya. Ternyata, CO2 memiliki beragam manfaat dan juga bahaya. Dapatkan ulasan lengkapnya pada artikel ini
Pengertian karbon dioksida, sifat, kegunaan, fungsi, manfaat dan bahanya bagi manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing lagi dengan senyawa yang satu ini. Sejak dari sekolah dasar, kita sudah diajarkan untuk mengenal senyawa yang bernama karbon dioksida (CO2) atau dalam bahasa Inggris disebut carbon dioxide.

Karbondioksida disebut juga gas asam arang yang penting bagi kehidupan. Di dalam biosfer, jumlah karbondioksida relatif sedikit dan tingkat toksisitasnya relatif rendah. Tak bisa dimungkiri, berbagai pencemaran udara selalu dikaitkan dengan keberadaan karbon dioksida.

Namun, siapa sangka dibalik hal tersebut senyawa ini juga mengandung manfaat dan memiliki kegunaan dalam dunia industri kimia dan kesehatan. Mari langsung saja kita bahas satu persatu tentang senyawa karbon dioksida.

Apa itu Karbon Dioksida (CO2)?

Karbon dioksida (CO2) atau zat asam arang adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Karbondioksida berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar di atmosfer bumi. Gas CO2 tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar, dan sedikit asam.

Karbondioksida adalah gas rumah kaca yang penting bagi kehidupan di muka bumi. Karena senyawa ini menyerap gelombang inframerah dengan kuat dan lebih berat dibandingkan udara dan larut dalam air.

Senyawa karbon dioksida dihasilkan oleh semua tumbuhan, hewan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi. Senyawa ini sangat penting dalam siklus rantai karbon.

Tidak hanya dari makhluk hidup, CO2 juga dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu, CO2 juga dihasilkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya, seperti mata air panas.

Baca juga: Pengertian Emisi Karbon, Penyebab, Dampak dan Cara Menguranginya

Sifat-sifat Unsur Karbon Dioksida

Seperti gas-gas lain, carbon dioxide memiliki sifat-sifat fisik dan kimia yang membedakannya dengan senyawa lain. Berikut ini penjelasan beberapa sifat karbon dioksida (CO2):

Sifat Fisik

Terdapat 12 sifat fisik karbondioksida, antara lain:

  1. Tidak berwarna.
  2. Pada keadaan konsentrasi rendah, gas tidak berbau, namun pada konsentrasi yang cuku[ tinggi akan memiliki bau asam yang tajam.
  3. Pada suhu dan tekanan standar, massa jenis CO2 sekitar 1,98 kg/m3, atau sekitar 1,6 kali lipat lebih berat dari udara.
  4. Rata-rata memiliki konsentrasi di atmosfer bumi sejumlah 387 ppm berlandaskan volume, dan bervariasi tergantung pada lokasi dan waktunya.
  5. Senyawa ini tidak berwujud cair pada tekanan di bawah 5,1 atm (520 kPa) namun pada tekanan 1 atmosfer (tekanan permukaan laut mendekati rata-rata), menjadi padat pada temperatur di bawah -78,5oC, dan padatan tersebut akan menyublim menjadi gas pada suhu diatas -78,5oC.
  6. Dalam wujud padat, senyawa ini biasa kita kenal dengan sebutan es kering. Bentuk lain dari senyawa ini dapat diamati pada tekanan tinggi seperti kaca amorf. Bentuk kaca ini disebut karbonia. Karbonia yang dihasilkan oleh pendinginan super CO2 yang dipanaskan pada tekanan ekstrim (40-48 GPa atau sekitar 400.000 atmosfer) di landasan berlian.
  7. Titik kritisnya adalah 7,38 MPa pada suhu 31,1oC, Ketika suhu dan tekanan diatas titik kritis, karbon dioksida akan bersifat sebagai fluida superkritis dikenal sebagai karbon dioksida superkritis. Dalam keadaan ini mulai (pada 2018) akan digunakan untuk pembangkit listrik.
  8. Kepadatan berbagai bentuk karbon bergantung pada asal unsur-unsur ini. Kita akan menemukan beberapa bentuk karbon yang murni dan beberapa bentuk yang tidak murni seperti batubara yang merupakan campuran dari karbon dan hidrogen.
  9. Karbon adalah elemen unik. Itu terjadi dalam berbagai bentuk. Beberapa contoh bentuk karbon murni adalah batubara dan jelaga.
  10. Salah satu senyawa karbon yang paling penting adalah arang, yang terbentuk ketika karbon dipanaskan tanpa adanya udara.
  11. Karbon dioksida termasuk dalam senyawa berbentuk alotropik. Alotrop adalah bentuk suatu unsur dengan sifat fisik dan kimia yang bervariasi.
  12. Tidak mudah terbakar.

Sudahkah Kamu Menghitung Jejak Karbonmu Hari Ini?

Melalui kalkulator karbon Imbangi, kamu bisa menghitung besar emisi karbon dari penggunaan kendaraan, listrik, dan peralatan elektronik lainnya. Mari bersama kita menyelamatkan bumi dengan mengurangi emisi karbon kita!

B. Sifat Kimia

Terdapat 5 sifat kimia dari unsur karbondioksida, meliputi:

  1. Bersifat asam (oksida asam), mengubah lakmus biru menjadi merah.
  2. Senyawa karbon umumnya menunjukkan 4 reaksi, yaitu: 1) reaksi pembakaran, 2) reaksi oksidasi, 3) reaksi penambahan, dan 4) reaksi substitusi.
  3. Seperti kita ketahui bersama bahwa karbon dalam segala bentuk membutuhkan oksigen, panas, dan cahaya serta membentuk karbon dioksida. Ketika dibakar di udara untuk menghasilkan karbon dioksida disebut combustion (pembakaran).
  4. Molekul karbon dioksida linier dan sentrosimetrik pada kesetimbangan. Panjang ikatan karbon-oksigen adalah 116,3 pm, terlihat lebih pendek dari panjang ikatan ikatan tunggal C-O dan bahkan lebih pendek dari kebanyakan gugus fungsi ikatan rangkap C-O lainnya. Karena bersifat sentrosimetris, molekul tersebut tidak memiliki dipol listrik.
  5. Sebagai molekul triatomik linier, CO2 mempunyai 4 mode getaran. Namun, mode peregangan simetris tidak membuat dipol sehingga tidak teramati pada spektrum IR.

Kegunaan dan Fungsi Carbon Dioxide (CO2)

Karbondioksida diproduksi dalam industri dengan menggunakan sumber yang diperoleh melalui proses dalam industri petrokimia, atau membakar gas alam dalam proses kogenerasi.

Berikut ini beberapa kegunaan dan implementasi senyawa karbon dioksida di kehidupan sehari-hari diantaranya yaitu:

1. Produk Minuman dan Makanan

Senyawa karbon dioksida digunakan untuk menghasilkan minuman berkarbonasi atau minuman ringan dan air soda. Bila ditinjau secara tradisional, karbonasi di dalam bir dan anggur terjadi melalui proses fermentasi alami. Namun beberapa produsen minuman mengkarbonasi produknya secara artifisial atau buatan.

Permen Pop Rocks adalah permen bertekanan dengan gas CO2 siktar 40 bar (600psi). Saat dimasukkan ke mulut, senyawa itu akan larut dan mulai melepaskan gelembung gas dengan suara letupan.

2. Sistem Pneumatic

Karbon dioksida (CO2) adalah gas terkompresi yang paling umum digunakan sebagai system pneumatic pada alat tekanan portable dan robot tempur.

3. Alat Pemadam Kebakaran

CO2 adalah salah satu senyawa yang digunakan untuk memadamkan api, dan terdapat pada beberapa alat pemadam kebakaran terutama dirancang untuk kebakaran listrik.

Alat tersebut mengandung karbon dioksida cair di bawah tekanan. Standar Organisasi Maritim Internasional juga mengakui dan menggunakan senyawa karbon dioksida sebagai proteksi kebakaran di ruang kapal dan ruang mesin.

4. Pelarut Kafein

Selain kegunaan diatas, jika senyawa ini berbentuk cair maka dapat digunakan sebagai pelarut yang baik untuk beragam senyawa organic lipofilik, dan dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan kafein dari kopi.

5. Implementasi Farmasi dan Pengolahan Kimia Lain

Zat asam arang ini mulai menarik perhatian industri farmasi dan dunia industri pengolahan kimia lainnya sebagai alternatif yang tidak terlalu beracun untuk pelarut yang lebih tradisional seperti organoklorin. Dapat juga digunakan oleh pembersih kering. Dalam industri kimia, senyawa ini digunakan untuk produksi urea, karbonat, dan bikarbonat, serta natrium salisilat.

6. Penerapan di Bidang Biologi

Pengaplikasian karbon dioksida dalam dunia biologi yaitu pada proses fotosintesis tanaman, rumah kaca dapat memperkaya atmosfer dengan menambah CO2 agar pertumbuhan tanaman meningkat. Pada konsentrasi tinggi, karbon dioksida (CO2) bersifat toksik bagi kehidupan hewan dan manusia.

Manfaat Karbon Dioksida

Berikut 10 manfaat adanya karbondioksida, meliputi:

  1. Dalam jumlah yang banyak dari karbon dioksida digunakan untuk membuat zat pendingin pada refrigerator.
  1. Karbon dioksida juga digunakan untuk zat pemadam kebakaran yang apinya tidak bisa dipadamkan oleh api. Salah satunya adalah kebakaran pada laboratorium oleh zat zat yang jika dengan air tidak padam atau bahkan lebih membahayakan.
  2. Digunakan sebagai campuran pada gas gas medis di rumah sakit.
  3. Digunakan dalam produksi minuman bersoda.
  4. Mengatur tingkat keasaman (pH) darah dan mendukung proses pernapasan. Bila tubuh kekurangan atau kelebihan jumlahnya, dapat terjadi gangguan keseimbangan asam basa dan keracunan karbon dioksida.
  5. Deburring dan grinding.
  6. Netralisasi.
  7. Aplikasi fabrikasi logam.
  8. Obat-obatan: campuran obat pendukung metabolisme.
  9. Plastik Berbusa: ekstraksi superkritis.

Bahaya dan Dampak Buruk Karbon Dioksida (CO2)

  1. Jika dihirup terlalu berlebihan akan mengakibatkan keracunan karbon dioksida, yaitu asidosis. Kondisi ini menyebabkan oksigen dalam darah sulit untuk dilepaskan ke dalam sel tubuh. Akibatnya tubuh dapat kekurangan oksigen.
  1. Selain itu, dapat menyebabkan mual, muntah, pusing, sakit kepala dan detak jantung meningkat, dalam kasus parah dapat terjadi kejang, koma hingga kematian.
  2. Selain kelebihan, kekurangan CO2 ini dapat menyebabkan gejala sesak napas, pusing, dada berdebar, kelelahan, mual, muntah, pucat hingga koma.
  3. Adapun dampak terhadap lingkungan yaitu, perubahan suhu lautan dan perubahan arus laut.
  4. Gletser mencair dan naiknya permukaan air laut yang mengancam tenggelamnya daerah pesisir.
  5. Yang dapat kita rasakan secara langsung adalah perubahan cuaca ekstrem dan secara drastis serta musim yang dapat melambat atau dating lebih cepat.

Metode Carbon Offset (Tebus Karbon) untuk Mengurangi Emisi Karbon Dioksida

Carbon offset menjadi salah satu cara untuk mengurangi emisi karbondioksida yang ada di bumi ini. 

Carbon offset atau tebus karbon adalah suatu skema yang diperuntukkan untuk individu dan perusahaan dengan tujuan berinvestasi dalam proyek lingkungan di seluruh dunia untuk menyeimbangkan jejak karbon yang mereka hasilkan sendiri. Intinya, carbon offset adalah tindakan untuk meniadakan emisi CO2 yang dihasilkan di suatu tempat dengan tindakan pengurangan emisi di tempat lain.

Cara kita menebus karbon yang mudah kita lakukan yaitu dengan penghijauan atau menanam pohon. Seperti yang kita tahu, pohon mampu menyerap gas-gas CO2 yang terperangkap di atmosfer dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis.

Untuk mengetahui berapa jumlah pohon yang ditanam tentu harus dihitung terlebih dahulu berapa besaran emisi yang kita keluarkan. Lantas, bagaimana cara menghitungnya?

Baca juga: Proses Fotosintesis yang Bermanfaat untuk Kehidupan di Bumi

Cara Menghitung Jejak Karbon dengan Kalkulator Karbon “Imbangi”

kalkulator karbon imbangi
Tampilan kalkulator karbon LindungiHutan yang bernama Imbangi.

Nah, bagi kamu yang ingin menghitung berapa jumlah karbon yang telah dikeluarkan selama menjalani aktivitas sehari-hari, kamu bisa menghitungnya dengan Imbangi.

Imbangi adalah karbon kalkulator milik LindungiHutan yang dapat mengetahui seberapa banyak karbon yang telah dihasilkan dari berbagai aktivitas harian kamu dan menentukan jumlah pohon yang dapat ditanam untuk menebus emisinya.

Berikut cara menggunakan kalkulator karbon Imbangi:

  1. Kalian bisa kunjungi laman https://m.lindungihutan.com/imbangi 
  2. Pilih “Hitung Karbon”
  3. Setelah itu, kalian pilih kegiatan/aktivitas yang telah kalian lakukan. Akan tersedia banyak pilihan seperti kendaraan, AC, peralatan listrik, bahan bakar industri, dan lainnya 
  4. Kemudian, kalian isi dengan benar kotak-kotak yang tersedia. JIka kalian memilih kendaraan maka akan ditampilkan jenis kendaraan, jarak tempuh, jumlah orang, dan frekuensi penggunaan dalam satuan hari/minggu.
  5. Selanjutnya, besaran jejak karbon akan otomatis muncul dengan satuan Ton CO2 dan kalian bisa mengubah satuannya bisa harian, mingguan, atau bulanan.

Mengingat penggunaan Imbangi cukup mudah, kalian bisa mencobanya sekarang juga. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab rasa penasaran kalian mengenai jumlah karbon yang telah kalian hasilkan sehari-hari.

FAQ

Apa saja kegiatan yang menghasilkan karbon dioksida?

kegiatan industri, penggunaan kendaraan bermotor, penggunaan pendingin ruangan (AC), penggunaan peralatan listrik, ternak, dan lainnya.

Apa saja bahaya emisi karbon dioksida?

Mengakibatkan keracunan karbon dioksida, menyebabkan mual; muntah; pusing; sakit kepala; dan detak jantung meningkat, menyebabkan gejala sesak napas; pusing; dada berdebar; kelelahan; mual; muntah; pucat hingga koma, perubahan suhu lautan dan perubahan arus laut, serta perubahan cuaca ekstrem.

Bagaimana cara mengurangi karbon dioksida?

Menghemat energi, mengelola sampah dengan prinsip 3R, mengurangi frekuensi penggunaan kendaraan pribadi, dan menanam pohon

Penulis: Rifdah Qotrunnada dan Ana Salsabila

Editor: M. Nana Siktiyana