Connect with us

Emisi Karbon

Emisi Karbon: Penyebab, Dampak dan Cara Mengurangi (Update 2023)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Pengertian emisi karbon, penyebab, dampak buruk dan cara mengurangi jejak karbon.

Tahukah kamu, Indonesia menempati peringkat ke-8 dengan penghasil emisi karbon pada tahun 2018 menurut World Resource Institute (WRI). Meskipun memiliki luas hutan tropis yang besar, ternyata karbon yang Indonesia hasilkan juga tidak kalah tinggi.

Emisi karbon ternyata memberikan dampak yang cukup terasa bagi aspek kehidupan, seperti lingkungan, kesehatan hingga kegiatan perekonomian. Lantas, bagaimana cara kita mengatasinya? Dan apa yang bisa kita lakukan?

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas secara lengkap terkait emisi karbon, mulai dari pengertian, penyebab, dampak buruk dan cara mengurangi jejak karbon.

Apa itu Emisi Karbon?

Emisi berkaitan dengan proses perpindahan suatu zat atau benda. Umumnya kata emisi digunakan untuk emisi panas, emisi cahaya, maupun emisi karbon.

Berdasarkan penjelasan di atas, pengertian emisi karbon atau carbon emission adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG, serta bahan bakar lainnya.

Fenomena emisi karbon merupakan proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi.

Saat ini, emisi karbon menjadi salah satu penyumbang terjadinya perubahan iklim dan pemanasan bersamaan dengan emisi gas rumah kaca. Keduanya menyebabkan naiknya suhu bumi atau efek rumah kaca.

Untuk menghitung besaran emisi yang dihasilkan, perlu dilakukan pengukuran jejak karbon (carbon footprint).

Jejak karbon adalah jumlah emisi CO2 dan zat-zat rumah kaca yang berhubungan dengan segala jenis aktivitas seseorang ataupun entitas lain seperti bangunan, sebuah perusahaan, negara, dan lainnya.

Satuan yang digunakan untuk menghitung kuantitas emisi karbon dihitung dengan satuan ton ekuivalen karbon dioksida (CO2).

Contohnya, Budi yang menggunakan kendaraan pribadi berupa sepeda motor di Jakarta menghasilkan jejak karbon sejumlah 4,82 kg CO2 setiap harinya.

Infografis emisi karbon.
Infografis emisi karbon oleh LindungiHutan.

Penyebab-penyebab Emisi Karbon (Carbon Emission)

Penyebab yang emisi gas rumah kaca termasuk karbon biasanya karena aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung unsur karbon.

Pembakaran bahan bakar fosil di bidang industri dan manufaktur, transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk keperluan barang dan jasa yang dikonsumsi manusia.

Selain penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan alat elektronik ikut menyumbang pelepasan gas karbon. Pemakaian smartphone juga turut mempengaruhi tingkat emisi karbon atau carbon emission di udara .

Menurut data yang diterbitkan dalam Journal Of Cleaner Production melalui inventarisasi kontribusi ICT (Information and Communication Technology) perangkat pintar mencakup PC (personal computer), laptop, monitor, smartphone dan tablet serta infrastruktur pusat data dan jaringan telekomunikasi menemukan fakta jejak karbon yang mencengangkan.

Kontribusi ICT (alat telekomunikasi dan informasi) terhadap jejak karbon global diperkirakan akan tumbuh dari kurang lebih 1% pada tahun 2007, naik menjadi 3,5% pada tahun 2020, dan akan mencapai 14% pada tahun 2040.

Pada tahun 2010 emisi yang dihasilkan dari smartphone sejumlah 4% dan pada tahun 2020 mencapai 11% paling tinggi bila dibandingkan dengan PC, Laptop, dan display komputer.

Terlebih lagi, nilai absolut emisi karbon dan gas rumah kaca yang disebabkan oleh smartphone terus meningkat dari 17 hingga 125 megaton setara dengan CO2 per tahun (Mt-CO2e/tahun). Dalam rentang waktu tersebut laju pertumbuhannya sebesar 730%.

Perlu diketahui bahwa sumbangan terbesar dari jumlah persen diatas disebabkan oleh proses produksi perangkat tersebut. Termasuk didalamnya mesin pembangkit, bahan tambang untuk material perangkat, pembangkit server pada pusat data.

Dorongan perusahaan untuk membeli ponsel keluaran baru juga mengakibatkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Pengiriman dan proses mengupload data berupa teks, foto, dan video, email dan lainnya memerlukan pusat data harus standby selama 24 jam.

Kondisi tidak dapat kita rasakan secara langsung, namun berefek hingga berpuluh sampai beratus tahun kedepan.

Dari dua contoh tersebut masih banyak lagi aktivitas yang tanpa kita sadari memiliki efek jangka panjang seperti penggunaan kendaraan pribadi, penggunaan energi listrik, dan konsumsi makanan dan minuman.

Baca juga: Pengungkapan Emisi Karbon dan Manfaatnya bagi Perusahaan

Coba Kalkulator Jejak Karbon Imbangi GRATIS di Sini!

Kalkulator-jejak-karbon-Imbangi-

Dampak Buruk Emisi Karbon

Pelepasan senyawa-senyawa karbon ke lapisan atmosfer bumi atau peningkatan konsentrasi carbon emission tersebut, memiliki dampak pada lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.

Berikut ini beberapa dampak yang disebabkan oleh emisi karbon antara lain yaitu:

1. Dampak Buruk Emisi Karbon untuk Lingkungan

Pengaruh carbon emission di lingkungan dapat berakibat sebagai berikut:

  • Secara umum dampak yang dirasakan di lingkungan adalah meningkatnya suhu bumi per tahun. Akibatnya, salju atau es laut di kutub dan cakupan gletser akan berkurang dan menyebabkan permukaan air laut meningkat. Potensi banjir pada wilayah pesisir pantai juga akan terus mengancam dengan peningkatan suhu bumi.
  • Abrasi pantai juga diperkirakan akan terus meningkat di sebagian wilayah karena musim dingin yang lebih sejuk dan lapisan-lapisan es yang lebih kecil.
  • Peningkatan curah hujan dan potensi hujan lebat atau badai lebih sering terjadi, potensi banjir akan lebih tinggi.
  • Risiko terjadinya kebakaran hutan meningkat karena peningkatan frekuensi dan besaran gelombang panas.
  • Satwa di alam liar mengalami kemungkinan stress yang cukup parah karena iklim yang tidak menentu, terlebih iklim yang hangat.
  • Perubahan iklim dan pemanasan global yang mengakibatkan cuaca yang tidak stabil dan bencana alam.

2. Dampak Buruk Carbon Emission bagi Kesehatan

Adanya peningkatan emisi karbon, ternyata memberi pengaruh terhadap kesehatan tubuh manusia.

  • Peningkatan suhu bumi dan cuaca ekstrem sering menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baru yang berevolusi. Selain itu risiko dehidrasi dan sengatan panas dapat berakibat fatal.
  • Terjadi masalah yang serius bagi pernapasan dan kardiovaskuler dan berbagai jenis kanker tertentu, karena kualitas udara kian memburuk.
  • Risiko penularan penyakit lebih cepat melalui perantara air, makanan, hewan pengerat.

3. Dampak Negatif Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Sektor Ekonomi

Selain memberikan dampak pada lingkungan dan juga kesehatan, dampak ekonomi pun muncul apabila terjadi penambahan emisi karbon di bumi.

  • Kegiatan pertanian, kehutanan, pariwisata dan lainnya dipengaruhi oleh pola cuaca yang tidak pasti.
  • Dampak yang ditimbulkan ke kesehatan kian menambah beban dan tekanan pada ekonomi dan keadaan sosial.
  • Cuaca ekstrem akibat meningkatnya emisi karbon menimbulkan kerusakan pada kondisi infrastruktur seperti jalan, jembatan, tiang telepon atau listrik.
  • Pencairan permasfrost dan kenaikan permukaan air laut yang diperkirakan akan terus meningkat pun berdampak pada eksistensi populasi lokal dan kesulitan dalam pengembangan sumberdaya.

Baca juga: Mengenal Ekosistem Karbon Biru, Potensi, Simpanan, hingga Tantangannya

Cara Mengurangi Emisi Karbon (Carbon Emission)

Jejak karbon dan emisi karbon dapat dikurangi dengan meminimalisir pemakaian bahan bakar fosil dan beralih memakai sumber energi ramah lingkungan dan terbarukan.

Berikut ini beberapa cara mengurangi emisi karbon yang dapat kita lakukan antara lain yaitu:

  1. Efisien terhadap penggunaan energi, seperti mematikan peralatan yang menggunakan listrik jika tidak sedang digunakan yaitu kipas angin, Air Conditioner (AC), charger ponsel, dispenser, mesin cuci, televisi dan lainnya;
  2. Mengurangi frekuensi pemakaian kendaraan pribadi. Gunakan transportasi umum untuk jarak jauh, atau menggunakan sepeda atau berjalan kaki untuk jarak tempuh yang kurang dari 2 km meter;
  3. Membeli kebutuhan dari petani lokal atau menanam sendiri untuk mengurangi konsumsi produk impor,
  4. Membeli makanan sesuai dengan porsi atau tidak berlebihan untuk mengurangi waste food;
  5. Memperbanyak konsumsi buah dan sayur dan mengurangi konsumsi produk import;
  6. Membawa botol minum untuk mengurangi konsumsi air botol kemasan;
  7. Membawa kantong belanja saat berbelanja;
  8. Memisahkan sampah atau limbah rumah tangga berdasarkan jenis organik atau non organik untuk mempermudah pendauran ulang;
  9. Menggunakan limbah organik sebagai pupuk kompos;
  10. Efisien dalam penggunaan air bersih atau sesuai dengan kebutuhan;
  11. Mengurangi waktu pemakaian smartphone, laptop, atau PC atau hanya digunakan sesuai dengan kebutuhan; dan
  12. Menanam pohon untuk membantu menyerap kembali emisi karbon dan gas rumah kaca yang kita hasilkan.

Tebus Emisi Karbon dengan Kalkulator Karbon “Imbangi” bersama LindungiHutan

Jika kamu ingin menghitung seberapa besar karbon yang sudah dihasilkan, namun tidak tahu caranya seperti apa. Tenang, LindungiHutan mempunyai kalkulator karbon dikenal dengan nama Imbangi.

Lantas, apa itu Imbangi? Imbangi adalah subdomain LindungiHutan yang berfokus pada perhitungan jejak karbon dari aktivitas yang kamu lakukan. Dari situ, kamu bisa menghitung carbon emission melihat dari lamanya penggunaan hingga jarak tempuh berbagai aktivitas misalnya berkendara, penggunaan AC hingga peralatan listrik lainnya.

Setelah itu, kamu bisa menebus carbon emission yang telah dihasilkan dengan cara menanam sejumlah pohon bersama LindungiHutan.

Baca juga: Konservasi Hutan Mangrove dan Tren Blue Carbon dalam CSR Perusahaan 2024

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama dengan 500+ Brand dan Perusahaan

FAQ

Apa itu emisi karbon?

Pengertian emisi karbon atau carbon emmision adalah proses pelepasan senyawa-senyawa karbon ke atmosfer bumi akibat fenomena dan kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita.

Bagaimana cara mengurangi emisi karbon yang dihasilkan?

Kita dapat memulai dengan cara mengurangi penggunaan transportasi pribadi untuk jarak dekat. Bijak dalam penggunaan energi seperti listrik, konsumsi air, pupuk. Adapun mengurangi penggunaan plastik dalam pembelian produk makanan, seperti membawa botol air dan membawa kotak bekal. Berbagai cara mengurangi jejak karbon lain telah kita bahas pada artikel ini.

Apa saja kegiatan yang menghasilkan emisi karbon?

Penyebab emisi karbon yang dapat kita amati yaitu penggunaan bahan bakar fosil (minyak, gas bumi dan batu bara) untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti transportasi, pembangkit listrik, proses memasak, dan lain-lain.

Penulis: Rifdah Qotrunnada dan Ana Salsabila

Editor: M. Nana Siktiyana

Continue Reading
2 Comments

2 Comments

  1. Pingback: Bahadur

  2. Pingback: ✓Bersama Bergerak Berdaya Lindungi Bumi dengan Cara yang Sederhana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan