Bakuchiol: Bahan Alami yang Efektif Cerahkah Kulit

Siapa sih yang enggak ingin punya kulit cantik dan terawat? Pasti semua orang mau dong! Namun, cantik saja belum cukup! Kamu juga harus cermat dalam memilih produk-produk perawatan kulit agar hasilnya maksimal dan kulitmu sehat. Nah, salah satu kandungan skincare yang efektif merawat kulit dan berasal dari bahan alami adalah bakuchiol.

Penasaran dengan manfaat yang dimilikinya? Simak artikel berikut ini!

Apa itu Bakuchiol? Bedanya dengan Retinol Apa?

Tahukah kamu, salah satu kandungan yang terdapat dalam produk perawatan kulit adalah retinol. Sayangnya penggunaan retinol memiliki efek samping iritasi bagi penggunanya.  Kendati demikian, ada alternatif baru yang lebih alami untuk menggantikan retinol, yaitu bakuchiol. Memang apa perbedaannya?

Sebelum membahas lebih lanjut, salah satu bahan baku produk perawatan kulit yang umum digunakan adalah retinoid. Sementara itu, retinol adalah versi yang lebih lemah dari retinoid.

Mengutip dari laman everydayhealth.com, bakuchiol dianggap sebagai alternatif alami pengganti retinoid yang memiliki manfaat serupa yaitu meningkatkan produksi kolagen. Bakuchiol diduga dapat meningkatkan warna dan tekstur kulit dengan cara yang mirip seperti retinoid.

Retinoid memang dapat menghaluskan kerutan dan mencerahkan kulit karena meningkatkan pergantian sel kulit. Akan tetapi, penggunaannya dapat memicu efek samping seperti terbakar, menyengat, mengelupas, kemerahan, dan kering.

Lain halnya dengan bakuchiol yang tampaknya tidak membawa efek samping layaknya retinoid. Sebab, tidak terlalu mengiritasi dan memiliki risiko efek samping yang lebih rendah seperti kemerahan atau pengelupasan. Selain itu, dapat membantu memperbaiki kolagen dan memperbaiki warna dan tekstur kulit. Oleh sebab itu, ia bisa menjadi alternatif yang lebih aman bagi orang yang mengalami jerawat maupun kulit sensitif.

Lebih lanjut, mengutip dari Jurnal Cosmetics & Toiletries Vol. 126 (2017), Bakuchiol mungkin satu-satunya kandungan yang terbukti efektif melawan beberapa patofisiologis jerawat. Selain itu, terbukti aman digunakan dan tidak menimbulkan efek iritasi berdasarkan pengujian berulang kepada manusia. Jadi, tidak masalah untuk digunakan sepanjang hari.

Baca juga: 10 Brand Skincare Lokal yang Peduli Lingkungan & Hutan indonesia

Bakhuciol Dihasilkan oleh Tanaman Apa?

Bakuchiol sendiri diperoleh dari biji tanaman Psoralea corylifolia, yang  banyak digunakan di India serta dalam pengobatan Cina untuk mengobati berbagai penyakit.

Tanaman Psoralea Corylifolia berasal dari beberapa negara Asia, seperti India, wilayah Himalaya di Pakistan dan Cina. Spesies liar ini telah dipakai dalam pengobatan Ayurveda selama beberapa abad.

Ia termasuk ke dalam tumbuhan legume liar dan tumbuh dengan panjang 60 hingga 100 cm, memiliki bunga berwarna ungu pucat, corollannya berwarna ungu pucat, bunga buah berbiji satu, dan ada kelenjar cokelat kecil yang terbenam di jaringan permukaan pada semua bagian tanaman, dan membutuhkan waktu tujuh hingga delapan bulan untuk mencapai kematangan, Afisa Monisa Oktopani Syafitri (2021).

Manfaat Bakuchiol

Menurut penelitian The British Journal of Dermatology dikutip dari laman birdie.com, setelah 12 minggu, individu yang diobati dengan bakuchiol mengalami perbaikan besar pada kerutan, pigmentasi, elastisitas, dan kerusakan foto secara keseluruhan. Selain anti penuaan dan anti sifat inflamasi, juga dapat meningkatkan sifat anti-jerawat.

Beberapa manfaat lainnya seperti:

Dapat mengurangi jerawat

Dalam sebuah studi percontohan, krim bakuchiol topical 0,5% mengurangi jumlah lesi inflamasi dan mengurangi perubahan warna yang tersisa dari bintik jerawat yang sembuh. Melalui penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bakuchiol mungkin efektif untuk jerawat ringan hingga sedang, terutama pada kulit berwarna. Namun, studi percontohan tersebut hanya melibatkan 13 partisipan. Walhasil, perlu riset lebih lanjut untuk mengetahui efektifitas nya.

Mengurangi hiperpigmentasi

Bakuchiol dapat secara efektif mengurangi hiperpigmentasi (kondisi yang membuat beberapa area kulit lebih gelap daripada warna kulit di sekitarnya) pasca inflamasi, bintik hitam, dan bercak untuk memberi warna kulit yang merata.

Mengurangi tanda-tanda penuaan

Kandungan satu ini juga dapat meningkatkan produksi kolagen untuk mengurangi kerutan dan garis halus serta meningkatkan kekencangan dan elastisitas kulit untuk menjadikan kulit awet muda. Selain itu, dapat ditoleransi dengan baik oleh kulit yang rentan terhadap eksim, dermatitis atopic, rosacea, intoleransi kosmetik, dan jenis sensitivitas lainnya.

Membantu Menenangkan dan Menyembuhkan Kulit

Salah satu penggunaan bakuchiol tertua dalam pengobatan Tiongkok untuk menyembuhkan dan menenangkan kulit. Bahan ini memiliki sifat anti-inflamasi. Ini dapat membantu meredakan kemerahan kulit dan ruam.

Upaya Mendukung Green Cosmetic

Penggunaan bakuchiol tentu lebih ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan retinol yang berasal dari senyawa kimia. Asalnya dari ekstrak tanaman yang berarti ia didapat dari bahan alami. Selain dampak negatif terhadap kulit lebih kecil, demikian pula bagi lingkungan.

Biasanya, kosmetik atau dalam hal ini produk perawatan kulit yang ramah lingkungan akan menggunakan bahan dari alam sebagai kandungan utama di dalamnya. Seperti dari biji-bijian, tumbuhan, maupun bungannya.

Oh iya, produk skincare yang berasal dari bahan alami juga merupakan bentuk upaya menjaga bumi dan melestarikan lingkungan. Pasalnya, pemanasan global yang terjadi sekarang ini, diperlukan kegiatan yang dapat mendukung kurangnya bahan-bahan yang kurang ramah lingkungan seperti kosmetik.

Mengingat, penggunaan bahan dasar kimia berbahaya dan sulit diurai dan sehingga berdampak buruk bagi makhluk hidup dan bumi.

Kendati demikian, kelestarian tanaman asal bakuchiol juga perlu dijaga. Babchi—asal bakuchiol, adalah tanaman herba kecil tahunan yang beregenerasi dengan biji per tahunnya. Tidak seperti herba biasa yang mungkin terlintas dalam pikiran, babchi hanya tumbuh di habitat yang sangat terbatas. Bijinya juga memiliki tingkat perkecambahan yang sangat rendah.

Sayangnya, mengutip dari laman apoterra.com, sebanyak 95% babchi yang digunakan secara komersil diambil dari populasi liar. Jadi, jangan sampai niat kita untuk melindungi bumi justru merusak kondisi lingkungan di tempat yang lain.

Baca juga: Pengertian Green Beauty dan Blue Beauty, Ciri-Ciri, Perbedaan, dan Contohnya

Itulah pembahasan mengenai apa itu bakuchiol, manfaatnya, serta tanaman yang menghasilkannya. Sampai sini, kesadaran bahwa apa yang banyak kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari ternyata membawa dampak buruk bagi lingkungan. Oleh sebab itu, sudah menjadi tugas kita beralih perlahan-lahan menjalani gaya hidup yang ramah lingkungan! Demi bumi yang lebih baik!

FAQ