Connect with us

Lingkungan

Menelisik Industri Fast Fashion dari Kacamata Lingkungan Hidup

Published

on

Serba-serbi fast fashion.

Pada tahun 2015, film dokumenter The True Cost karya Andrew Morgan resmi dirilis kepada publik. Selain menyoroti dampak penurunan kesejahteraan buruh di industri fast fashion, dampak kerusakan lingkungan akibat limbah industrinya juga tak luput dari perhatian film tersebut. 

Tragedi ambruknya pabrik Rana Plaza di Bangladesh, yang memakan korban jiwa lebih dari 1000 buruh ditampilkan dalam film The True Cost. Adegan yang menampilkan kondisi bangunan pabrik tak layak pakai, tetapi di sisi lain tetap memaksakan para buruh berpenghasilan rendah untuk terus bekerja menghasilkan produk pakaian. Alhasil, menyebabkan banyak korban jiwa yang tertimpa bangunan.

Tak kalah memprihatinkan, praktik bisnis fast fashion yang memprioritaskan kecepatan produksi dengan bahan baku tak ramah lingkungan juga ditampilkan dalam film The True Cost. Bagaimana tingginya permintaan pasar mesti dipenuhi segera, tetapi dengan mengorbankan alam atas limbah produksi yang berbahaya.

Berangkat dari fakta-fakta miris dibalik gemerlapnya industri fast fashion maka disimpulkan, bahwa isu kemanusiaan dan lingkungan tak terlepas dari persoalan industri tersebut. 

Lantas, sudah sejauh mana masyarakat memahami persoalan industri fast fashion dari kacamata lingkungan sendiri? Berikut penulis sajikan pemaparannya secara komprehensif!

Baca juga: Sustainable Product: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Apa yang Dimaksud dengan Fast Fashion?

Ilustrasi fast fashion.
Tanpa disadari praktik fast fashion banyak kita temui.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai dampak dan solusi, sebenarnya apa yang dimaksud dengan fast fashion?

Fast fashion adalah istilah untuk menggambarkan praktik industri pakaian yang diproduksi secara cepat, murah, dan massal, serta mengambil konsep desain pakaian terkini. Baik, mengambil konsep desain yang dikenakan oleh selebriti di media sosial maupun model di atas red carpet.

Fast fashion menjadi industri pakaian yang berkembang sangat pesat dan pengaruhnya telah menyebar ke berbagai negara. Perkembangan fast fashion di Indonesia sendiri tercatat, mengalami peningkatan pertumbuhan terbesar dalam semester pertama pada tahun 2019 dengan persentase 19,86% dari pertumbuhan 6,96% di semester pertama tahun 2018 (Konelis, Yudi, 2022)

Bukan tanpa alasan fast fashion dewasa ini digandrungi oleh masyarakat. Sebab, fungsi pakaiannya kini tidak hanya dianggap sebagai pelindung tubuh semata. Bahkan, status sosial seseorang juga dapat dinilai dari model pakaian terbaru yang dikenakan. 

Pembelian produk pakaian yang mengikuti tren menjadi ajang eksistensi diri, baik untuk mengekspresikan diri atau untuk menunjukan status sosial dalam masyarakat. Hal tersebut tentu menyebabkan banyaknya produk pakaian yang harus diproduksi, serta dijual dengan cepat kepada masyarakat untuk memenuhi permintaanya terhadap tren fashion terbaru. 

Infografis fast fashion.
Infografis fast fashion oleh LindugiHutan.

Apa Dampak dari Fast Fashion?

Bahaya fast fashion.
Mengapa mode fesyen satu ini berdampak buruk?

Kemudahan masyarakat mendapatkan pakaian trendi dengan harga yang terjangkau, makin membuat fast fashion diburu masyarakat. Namun sayang, industri tersebut memberikan dampak buruk yang sangat besar terhadap lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya. 

Masalah utama yang timbul dari industri mode fesyen satu ini yaitu  proses produksi pada pembuatan pakaiannya menyumbang limbah cairan yang berbahaya. Alhasil, dampak fast fashion dapat mencemari lingkungan.

Dikutip dari Kumparan.com (13/02/2022), industri fashion tercatat sebagai penyumbang limbah kedua terbanyak setelah minyak dan gas bumi. Data tersebut mengatakan bahwa produksi pakaian dengan tempo singkat dan berjumlah banyak ternyata dapat menyumbangkan jumlah limbah tekstil yang lebih besar. 

Ditambah lagi, potret pengelolaan limbah yang buruk pada industri fast fashion dapat terlihat di Indonesia. Berdasarkan jurnal (Nugraheni, dkk, 2022) disebutkan, bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak industri fast fashion

Hal tersebut dapat terlihat dari temuan adanya  zat-zat kimia berbahaya seperti timah hitam, merkuri, arsenic, dan nonylphenol yang telah terkontaminasi di perairannya.

Selain merusak lingkungan, limbah industri fast fashion juga dapat meracuni makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan yang tinggal di habitat perairan. Bahkan, manusia juga tidak luput dari dampak kontaminasi bahan kimia tersebut.

Bagaimana Cara Mengatasi Fast Fashion?

Solusi dan cara mengatasinya.
Lantas, kita harus bersikap bagaimana?

Lantas, langkah apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi permasalahan terkait fast fashion? Sebagai konsumen, langkah kecil yang bisa kita lakukan, yakni dengan menerapkan konsep belanja pakaian yang bertanggung jawab. Seperti, mulai membeli pakaian yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan membeli pakaian karena alasan kebutuhan bukan keinginan semata.

Beberapa brand fast fashion memang secara perlahan telah mengubah praktik produksinya dengan cara yang lebih bertanggung jawab. Kendati demikian, kita harus tetap mawas diri sebab gempuran tren fast fashion di media sosial, baik dari dalam maupun luar negeri akan terus berdatangan. 

Apalagi, lonjakan permintaan terhadap produk pakaian ini ternyata didukung oleh perkembangan teknologi masa kini. Pengaruh yang ditimbulkan oleh teknologi digital berupa kemudahan konsumen dalam mengakses informasi terkait trend fashion, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah untuk mengikuti alur perkembangan tren fashion agar tidak ketinggalan zaman (Shinta, 2018).

Mengenal Slow Fashion, Prioritas Keberlanjutan dan Praktik Produksi yang Ramah Lingkungan

Sebagai antitesisnya, konsep slow fashion menjadi alternatif bagi para desainer di tengah persaingan produksi fesyen yang kompetitif. Slow fashion merupakan praktik industri pakaian yang mengusung kualitas produk dengan daya pakai jangka panjang. Praktik industri tersebut diklaim lebih ramah lingkungan dan memberikan tampilan yang akan selalu trendi. 

Peran penting lainnya yang harus ikut serta dalam mengatasi industri fast fashion adalah pemerintah. Instansi tersebut tak dipungkiri memiliki andil besar dalam proses pengawasan dan perizinan mengenai industri fast fashion. 

Baca juga: Lepas Mengusung Konsep Slow Fashion dan Inisiasi Kampanye Alam ‘Pendar untuk Semesta’

Dengan demikian, komitmen dan kerja sama antar semua pihak diharapkan mampu mengatasi permasalahan terkait fast fashion. Sehingga diharapkan dapat mengembalikan hubungan baik antara manusia dengan lingkungan itu sendiri. 

FAQ

Apa itu fast fashion?

Fast fashion adalah istilah untuk menggambarkan praktik industri pakaian yang diproduksi secara cepat, murah, dan massal, serta mengambil konsep desain pakaian terkini.

Mengapa fast fashion tidak baik?

Masalah utama yang timbul dari industri mode fesyen satu ini yaitu  proses produksi pada pembuatan pakaiannya menyumbang limbah cairan yang berbahaya. Alhasil, dampak fast fashion dapat mencemari lingkungan.

Penulis: Yemita Gea

Ambil Peran dalam Upaya Pelestarian dan Penghijauan Hutan

LindungiHutan adalah startup yang berfokus untuk penghijauan kembali wilayah hutan (reforestasi) dan luar hutan (Aforestasi). Selama bertahun-tahun, puluhan ribu orang telah percaya dan menggunakan layanan kami.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan