Connect with us

Bisnis Lestari

Konservasi Mangrove Sebagai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Published

on

Konservasi hutan mangrove

Data dari National Geographic Indonesia menyebutkan bahwa pada tahun 2019, terdapat 50% wilayah hutan mangrove yang musnah di wilayah Indonesia. Padahal, sebagai negara maritim yang diberkahi kekayaan laut melimpah, ada banyak makhluk hidup dan masyarakat utamanyaa kawasan pesisir yang bergantung pada keberadaan hutan mangrove.

Maka dari itu, konservasi mangrove adalah solusi yang perlu lebih diperhatikan, dan penting untuk dikembangkan serta dilestarikan. Lebih tepatnya mengapa demikian? Simak penjelasannya di bawah berikut.

Mengapa Konservasi Mangrove Penting

Pohon mangrove berfungsi sebagai benteng yang mencegah terjadinya abrasi, di mana pepohonan mangrove mampu menahan arus gelombang air laut dan sedimentasi agar tidak menyebabkan erosi yang menggerus tanah di daerah garis pantai.  Oleh karena itu, hutan mangrove juga dapat mengurangi risiko terjadinya banjir di kawasan pesisir.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021 menyebutkan bahwa luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 3.364.076 hektare, hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan paru-paru dunia.

Sebagai sebuah tumbuhan, mangrove berfungsi menyerap gas karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2), sekaligus juga membantu mitigasi dampak perubahan iklim karena menyimpan karbon dalam jumlah yang besar, tepatnya hingga 3,1 miliar ton.

Fungsi paling penting dari keberadaan konservasi mangrove adalah sebagai lokasi hunian dari berbagai biota laut seperti ikan-ikan kecil, udang, dan kepiting untuk berlindung dan mencari makan. Terlebih lagi, akar pohon mangrove dapat menjadi pelarut nutrient dengan menyaring polutan dan kotoran, sehingga mampu menjernihkan air di sekitarnya.

Baca juga: 5 Brand Pakaian Upayakan Penghijauan Bersama LindungiHutan

Konservasi hutan mangrove

Manfaat Pohon Mangrove

Adanya konservasi hutan mangrove memiliki segudang manfaat yang dapat dilihat dari segi ekologis dan ekonomis. Dari segi ekologis, hutan mangrove bermanfaat sebagai pakan ternak bagi biota laut, menyuburkan tanah di sekitarnya, mencegah erosi pantai, menahan sedimen dari arus laut, hingga mampu memberikan perlindungan dari bencana badai dan tsunami, serta mampu menurunkan emisi karbon.

Dilihat dari segi ekonomis, tanaman mangrove bisa diolah menjadi bahan pangan yang bermanfaat untuk kesehatan manusia karena mengandung vitamin C, karbohidrat, protein, dan lemak.

Apalagi, menanam mangrove juga dapat menjadi sumber bahan baku bangungan dan kayu bakar, sekaligus menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar dengan melakukan budidaya ikan, udang, dan kepiting yang menghuni hutan mangrove.

konservasi hutan mangrove juga dapat dijadikan sebagai destinasi ekowisata, yang menarik wisatawan untuk mengunjungi keasrian dan menyergarkan. Selain itu keberadaan konservasi mangrove sebagai obyek wisata juga dapat menjadi ajang edukasi terkait pentingnya pelestarian ekosistem hutan mangrove, sekaligus mengenali berbagai ancaman yang dapat merusak ekosistemnya.

Peran Perusahaan Dalam Konservasi Mangrove

Penebangan liar dan alih fungsi lahan masih menjadi andil besar yang turut merusak hutan mangrove. Hutan mangrove kerap dibabat habis tanpa melakukan reboisasi setelahnya.

Meskipun demikian, perusahaan juga dapat berperan menjadi kontributor utama dalam menyelamatkan ekosistem tersebut, dengan membentuk, mengembangkan, dan merawat konservasi mangrove.

Tindakan ini tentu saja termasuk dalam Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial yang ditanggung oleh suatu perusahaan. Maka dari itu, salah satu cara perusahaan dalam menunaikan tanggung jawab tersebut adalah dengan mengadakan program penanaman dan pembentukkan konservasi mangrove di wilayah tertentu di Indonesia.

Selain itu, upaya pembuatan konservasi mangrove yang dilakukan perusahaan juga dilihat sebagai bentuk bantuan terhadap Program Pemulihan Nasional pemerintahan Indonesia, yang ingin menggencarkan restorasi mangrove dengan merehabilitasi 600.000 hektar mangrove terhitung pada tahun 2024.

Baca juga: Panduan Mudah Pelaksanaan CSR Lingkungan Perusahaan Anda

Tumpang Tindih Pengelolaan Mangrove

Pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia sering mengalami tumpang tindih kebijakan dan kewenangan antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). KLHK mengelola mangrove di kawasan hutan, sementara KKP mengelola di luar kawasan hutan, menyebabkan duplikasi usaha dan ketidakselarasan regulasi.

Contohnya di Delta Mahakam Provinsi Kalimantan Timur dan program revitalisasi tambak oleh KKP bertentangan dengan upaya rehabilitasi mangrove oleh BRGM, yang memperburuk deforestasi.

Pemerintah daerah dan masyarakat pesisir juga berperan penting, namun kurang sinergi dengan kebijakan pusat. Solusi yang diperlukan adalah mekanisme koordinasi yang efektif dan kebijakan terintegrasi untuk pengelolaan mangrove yang efisien dan berkelanjutan.

Menuju Masa Depan Berkelanjutan Dengan Menanam Mangrove Bersama LindungiHutan

LindungiHutan senantiasa berusaha mewujudkan visinya terkait aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar program penghijauan, demi pelestarian alam dan lingkungan setempat.

Apalagi, kami telah berkolaborasi dengan 501 brand dan perusahaan, dengan menjadi fasilitator yang menghubungkan seluruh pihak berkepentingan dalam aksi penghijauan.

Hingga saat ini, LindungiHutan sukses menanam sebanyak 760 ribu pohon di 40+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia, termasuk penanaman puluhan ribu pohon mangrove.

Kami berkomitmen untuk memegang teguh dua kata kunci penting dalam pelaksanaan program CSR penanaman mangrove, yaitu berdampak dan berkelanjutan. Bukan hanya tentang menanam pohon tetapi juga menciptakan dampak yang baik bagi lingkungan maupun masyarakat secara berkelanjutan.

Pada praktiknya, LindungiHutan melibatkan kelompok masyarakat setempat dalam melakukan penanaman hingga monitoring yang dilakukan secara berkala ke lokasi penanaman untuk mengecek kondisi pohon.

Baca juga: 8 Poin SDGs yang LindungiHutan Raih dalam Prosesnya

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan

Penulis: Prabu Haryo Pamungkas

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jalin kerja sama CSR CorporaTree