Connect with us

Bisnis Lestari

Pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Contohnya

Published

on

Tanggung jawab sosial adalah

Barangkali Anda bingung membedakan antara TJSL dengan CSR? Kali ini kita akan membahas mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan hingga rekomendasi program-programnya yang tentu bisa perusahaan Anda lakukan.

Apa Itu Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan?

Definisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau TJSL diatur dalam Pasal 1 Angka (3) Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).

Menurut Undang-Undang tersebut, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun  masyarakat pada umumnya.

Apa Perbedaan TJSL dan CSR?

Bukankah antara TJSL dan CSR sama-sama mengatur tentang komitmen perusahaan atas perhatiannya terhadap lingkungan, komunitas masyarakat, hingga internal perusahaan? Lantas mengapa ada dua istilah yang berbeda?

Menurut Michiko (2019), perbedaan TJSL dan CSR adalah TJSL merupakan kewajiban hukum, sementara CSR adalah kewajiban moral.

Alhasil, TJSL hanya melingkupi apa yang telah diatur dalam peraturan lain yang terkait, sementara CSR melingkupi tentang bagaimana perseroan memiliki komitmen untuk melakukan hal-jal yang tidak diatur, atau melakukan lebih banyak, melebihi yang disebutkan dalam peraturan.

Baca juga: 10 Program TJSL dan Bina Lingkungan yang Dapat Ditiru

Selain itu, TJSL menjadi kewajiban bagi perusahaan yang kegiatan usahanya di bidang dan berkaitan dengan sumber daya alam.

Lain halnya dengan CSR yang bukan kewajiban, tetapi semua perusahaan/persero bisa dan boleh melakukannya, tidak hanya perseroan yang melaksanakan kegiatan usahanya di bidang dan berkaitan dengan sumber daya alam.

TJSL adalah

Apa Tujuan dari TJSL?

Bukan sekadar kewajiban, tetapi ada beberapa tujuan dari pelaksanaan TJSL oleh perseroan, antara lain:

  • Meningkatkan kesadaran perseroan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan di Indonesia,
  • Memenuhi perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan,
  • Menguatkan pengaturan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang telah diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidang kegiatan usaha Perseroan yang bersangkutan.

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 700 RIBU Pohon di 50+ Lokasi Penanaman yang Tersebar di Indonesia!

Contoh Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Kira-kira apa saja yang bisa perusahaan lakukan untuk melakukan bentuk tanggung jawabnya terhadap lingkungan? Berikut, LindungiHutan berikan rekomendasi program tanggung jawab lingkungan untuk perusahaan Anda!

1. Penghitungan Emisi Karbon

Tahukah Anda bahwa Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca pada tahun 2030 sebesar 29%-41%. Komitmen tersebut sebagai respon akan tingginya konsumsi jejak karbon yang mengakibatkan pada bencana iklim. Tentu, perusahaan Anda juga bisa ambil bagian melalui program TJSL yang selaras dengan rencana pemerintah, termasuk menurunkan emisi karbon.

Caranya? Perusahaan Anda bisa mulai terlebih dahulu dengan menghitung besar emisi karbon yang dihasilkan selama rangkaian proses produksi berlangsung. Termasuk seluruh supply chain  atau rantai pasokan baik itu dari kehadiran bahan baku, pengolahan, transportasi, hingga distribusinya.

Anda juga perlu mengetahui cakupan-cakupan atau scope. Scope 1 adalah di dalam pabrik. Scope 2, listrik yang digunakan. Scope 3 adalah proses produksi di luar pabrik dan selain listrik.

Nah, perusahaan Anda bisa menghitung emisi karbon yang dihasilkan dengan menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi. Carbon calculator Imbangi ini memungkinkan perusahaan Anda menghitung besar konsumsi emisi dari penggunaan peralatan listrik, konsumsi bahan bakar, hingga transportasi.

Cara penggunaannya mudah dan hasilnya bisa langsung diketahui. Penasaran? Anda bisa langsung mencobanya GRATIS di sini.

Baca juga: 5 Dasar Hukum CSR dan Peraturan Undang-Undang TJSL

2. Penanaman Mangrove untuk Serapan Emisi Karbon

Selain menghitung besaran konsumsinya, perusahaan Anda juga bisa menyerap emisi karbon dengan melakukan penanaman mangrove. Carbon offsetting merupakan salah satu solusi dan wujud komitmen perusahaan dalam menekan dan mempertanggung jawabkan jejak karbon yang sudah dihasilkan.  

Kenapa mangrove? Di Indonesia, blue carbon atau karbon biru tersebar di ekosistem pesisir salah satunya hutan mangrove. Luasnya hutan mangrove yang Indonesia miliki menjadi potensi besar bagi tempat penyerapan CO2 dari atmosfer kemudian disimpan dan diubah dalam bentuk biomassa tubuh.

Bersama LindungiHutan, perusahaan Anda bisa melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui carbon offsetting dengan mudah, transparan, dan tentunya berdampak serta berkelanjutan. Berikut ini beberapa hal tentang kerja sama carbon offsetting bersama LindungiHutan:

  • Tersedia penanaman massal,
  • Pohon yang ditanam yaitu Mangrove rhizophora,
  • Periode kerja sama selama 3 tahun,
  • Penyerapan jejak karbon 8kgCO2eq/tahun/pohon, sehingga total karbon terserap 24kgCO2eq/pohon
  • Jaminan 3 tahun perlindungan berupa pengamanan pohon, replant atau penyulaman, pohon ditanam di area tersendiri, site visit berkala oleh tim LindungiHutan, monitoring dan reporting,
  • Harga pohon sebesar Rp30.000,00/bibit.

3. Pemulihan Ekosistem

Ada banyak jenis ekosistem di dunia ini. Mulai dari ekosistem hutan, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut, dan lain sebagainya. Sayangnya, tidak semua ekosistem tersebut dalam kondisi yang baik dan terpelihara kelestariannya.

Ekosistem hutan misalnya, bukankah tak sedikit berita tentang deforestasi? Mungkin juga Anda pernah mendengar kawasan pesisir yang tersapu abrasi akibat rusaknya ekosistem mangrove?

Untuk itu, program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan Anda bisa fokus dalam upaya pemulihan ekosistem.

4. Pengembangan Masyarakat atau Community Development

Selain sektor lingkungan, kesejahteraan masyarakat juga bisa menjadi fokus isu perusahaan Anda khususnya dalam program tanggung jawab sosial dan perusahaan.

Anda bisa mulai dengan melakukan pemetaan sosial, mencari terlebih dahulu persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, untuk kemudian dicarikan solusi dalam bentuk program yang berkelanjutan. Bentuk pengembangan masyarakat juga beragam.

Misalkan dengan menjalankan koperasi, bank sampah, hingga pembinaan terhadap kelompok-kelompok usaha yang ada di masyarakat.

5. Peningkatan Keanekaragaman Hayati

Program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang terakhir dan bisa perusahaan Anda lakukan yaitu melakukan pengayaan biodiversitas.

Biodiversitas atau keanekaragaman hayati adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan variasi bentuk kehidupan di bumi, interaksi di antara berbagai makhluk hidup serta antara makhluk hidup dengan lingkungan dan habitatnya.

Sementara itu, keberadaan hutan dengan biodiversitas yang tinggi memiliki kemampuan dalam menyerap karbon lebih baik dan efektif. Jadi, keberadaan pohon serta makhluk hidup yang ada di dalamnya serta interaksi satu sama lainnya perlu dijaga kelestariannya.

Itulah penjelasan mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan mulai dari pengertian, perbedaan TJSL dengan CSR, hingga contoh program yang bisa perusahaan Anda lakukan. Jadi, bagaimana? Sudahkan perusahaan Anda bertanggung jawab?

Baca juga: 10 Pertanyaan dan Jawaban tentang TJSL dan CSR Lingkungan

Rawat Bumi LindungiHutan