Powered by ProofFactor - Social Proof Notifications

Padang Lamun, Pengendali Ekosistem yang Terlupakan

Tahukah kamu, ekosistem lamun ternyata efektif menyerap karbon? Berikut faktanya!
Padang lamun adalah

Padang lamun, mungkin asing bagi sebagian orang. Memang, ekosistem lamun tidak akan terlihat oleh mata jika belum menyelam terlebih dahulu ke dasar perairan dangkal. Namun tahukah kamu, padang lamun punya kemampuan menyerap karbon yang tak kalah besarnya ketimbang jenis ekosistem lainnya? Lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini!

Apa yang Dimaksud dengan Padang Lamun?

Padang lamun merupakan ekosistem khas dan unik yang ada di perairan laut dangkal dengan kondisi perairan yang hangat dan memiliki substrat berpasir yang didominasi oleh tumbuhan lamun. Lamun merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Spermatophyta) yang mampu hidup secara penuh beradaptasi pada lingkungan laut dengan kadar salinitas rendah (payau) hingga salinitas tinggi (halofitik).

Lamun memiliki pembuluh, berdaun, memiliki rimpang (rhizoma) yang berbentuk batang beruas yang tumbuh terbenam menjalar dalam substrat pecahan karang, berakar, dan berkembang biak secara generatif (biji) dan vegetatif (tunas) (Supriyadi, 2018).

Padang lamun dapat terbentuk oleh satu spesies lamun (monospecific) atau lebih (mix vegetation) dengan kerapatan jarang atau padat. Interaksi ekosistem yang terjadi di dalamnya berupa timbal balik antara komponen abiotik yakni substrat dan air dengan komponen biotik yakni flora dan fauna.

Baca juga: 15+ Manfaat Hutan bagi Kehidupan dan Lingkungan

Bagaimana Ciri-ciri Padang Lamun?

Secara umum, lamun dapat dilihat pada perairan laut dangkal tepatnya pada sedimen lantai zona intertidal laut yang memiliki pertubuhan tegak, daun memanjang, dan memiliki struktur mirip akar (rimpang) yang terkubur dalam sedimen.

Menurut McKenzie dkk (2009), struktur penting yang dimiliki lamun yaitu timpang, daun, akar, bunga, dan buah. Rimpang lamun tersebut sangat panjang dan setiap interval tertentu akan membentuk rimpang vegetasi yang nantinya tumbuh daun dari basal area. Percabangan hasil dari rimpang horizontal ini akan membentuk tutupan lamun yang luas.

Sebagian besar lamun memiliki struktur daun pita yang panjang dan sempit. Namun, terdapat beberapa spesies lamun yang berdaun bulat (Halophila) dan silindris (Syringodium). Luas dan ketebalan daun tiap spesies dapat bervariasi tergantung fungsi fisiologisnya.

Bagian buah lamun juga akan mengalami pecah pada waktunya dan akan mengeluarkan biji yang berguna untuk bereproduksi.

Apa Saja Fungsi Padang Lamun?

Fungsi padang lamun

Walaupun luas padang lamun di Indonesia hanya berada pada kisaran 3 juta hektar, namun manfaat dan fungsi yang dimilikinya ternyata tak main-main lho. Berikut beberapa manfaatnya!

1. Penghasil Produktivitas Primer Perairan

Produktivitas primer perairan merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung kehidupan fauna akuatik. Produktivitas primer perairan berkaitan dengan kandungan oksigen terlarut yang ada di kawasan perairan. 

Ekosistem lamun memiliki fungsi fotosintesis yang dapat memproduksi oksigen terlarut di kawasan perairan untuk menunjang kebutuhan hidup fauna yang hidup di kawasan tersebut.

2. Habitat Fauna Akuatik

Padang lamun merupakan habitat bagi ikan maupun invertebrata laut terutama yang hidup pada perairan laut dangkal. Ekosistem ini menjadi habitat bagi 360 jenis ikan, 60 diantaranya memiliki nilai ekonomis yang tinggi, 117 jenis makro alga, 24 jenis moluska, 70 jenis crustacea, dan 45 jenis echinodermata (Supriyadi dkk, 2018).

Padang lamun menjadi tempat berlindung dari predator, tempat pemijahan dan berkembangbiak, hingga tempat mencari makan bagi fauna-fauna langka seperti duyung (Dugong dugon), penyu (Chelonioidea sp.), dan kuda laut (Hippocampus sp.). Selain itu, ekosistem lamun juga menyediakan substrat sebagai tempat menempel bagi fauna akuatik.

3. Mencegah Abrasi

Salah satu manfaat nyata dari adanya ekosistem lamun adalah mampu mencegah terjadinya abrasi pantai. Hal ini dapat terjadi karena asosiasi rimpang dan perakaran lamun yang saling terhubung membentuk sebuah penghalang dan menahan substrat dari terjangan gelombang air laut.

4. Meningkatkan Produktivitas Perikanan Tangkap

Keberadaan lamun yang menjadi habitat berbagai jenis ikan secara otomatis akan meningkat produktivitas perikanan tangkap selama ekosistemnya terjaga dengan baik dan tidak terjadi pengambilan ikan yang berlebih.

5. Penyerap Karbon

Penyerapan karbon menjadi salah satu isu penting yang sedang mencuat dalam konteks penanganan perubahan iklim. Salah satu jenis ekosistem selain hutan dataran rendah adalah padang lamun. Ekosistem ini memiliki efektivitas penyerapan karbon sebesar 1.867 ton/km2. Angka tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan mangrove (blue carbon) yang memiliki efektivitas penyerapan karbon sebesar 1.197 ton/km2 (Simamora, 2010; Supriyadi dkk, 2018).

6. Pariwisata

Ekosistem padang lamun juga memiliki potensi wisata yang tak kalah menarik. Pasalnya, ekosistem ini tergolong unik yang hanya dapat ditemukan pada perairan laut dangkal yang masih alami. Wisatawan dapat melihat keindahan lamun dan fauna akuatik yang ada di dalamnya.

Potensi Padang Lamun di Indonesia

Ekosistem lamun merupakan satu dari tiga ekosistem penting di kawasan perairan (terumbu karang, mangrove, lamun) yang keberadaannya perlu dilestarikan. Indonesia memiliki luasan 5-10% luas padang lamun dunia. 

Baca juga: 10+ Manfaat Hutan Mangrove untuk Lingkungan dan Masyarakat

Berdasarkan hasil kajian Pusat Riset Oseanografi-BRIN dalam Grehenson (2022), luas padang lamun yang diteliti baru mencapai 193.464 hektar atau sekitar 16% – 35% dari luas total yang ada di Indonesia. Masih begitu besar potensi ekosistem ini yang belum diteliti untuk dimanfaatkan secara optimal keberadaannya.

Mengingat manfaat yang dimiliki oleh ekosistem lamun yang notabene merupakan ekosistem dengan luasan yang relatif kecil, namun memiliki manfaat yang besar. Bahkan, tingkat penyerapan karbon lamun berkali-kali lipat dibandingkan ekosistem hutan daratan. Hal tersebut tentunya perlu dimanfaatkan secara optimal agar mendapatkan keuntungan ekonomi dari keberadaan padang lamun yang ada di Indonesia.

FAQ


Padang lamun ada di mana?

Menyebar di Provinsi Aceh, Nias, Lampung, Lombok, NTT, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua, Jawa, dan Kalimantan.

Bagaimana karakteristik padang lamun?

Membentuk seperti karpet yang tebal dengan biomassanya yang menutupi perairan laut dangkal dan membentuk komunitas yang sangat mencolok.

Penulis: Bilal Adijaya

Hutan Mangrove Indonesia Perlu Bantuanmu agar Tetap Lestari

LindungiHutan merupakan eco-socio startup yang mempermudah individu, kelompok, bisnis, dan perusahaan terlibat langsung untuk menanam pohon dan memberikan dampak kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat di bawah naungan LindungiHutan.