Connect with us

Lingkungan

Apa itu Sampah Makanan? Pengertian, Dampak Buruk dan Kondisinya di Indonesia

Published

on

Dampak sampah makanan.

Faktanya, lebih dari sepertiga semua makanan yang diproduksi di dunia yaitu sekitar 2,5 milar ton hilang atau terbuang percuma setiap tahun. Tentu angka yang sangat besar bukan? 

Padahal, keberadaan sampah makanan mengancam kehidupan makhluk hidup di bumi. Kenapa demikian? Simak penjelasannya di sini!

Apa yang Dimaksud dengan Sampah Makanan?

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018, menjelaskan bahwa sampah merupakan sisa dari kegiatan sehari-hari dari aktivitas manusia atau bisa juga akibat dari proses alam yang berbentuk padat. 

Kemudian dalam pasal 2 ayat 1 UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah menyatakan bahwa sampah yang dikelola oleh masyarakat terdiri dari sampah rumah tangga, sampah sejenis rumah tangga, dan sampah spesifik.

Sementara itu, definisi sampah makanan secara spesifik adalah makanan yang terbuang, hilang, atau tidak dimakan yang terjadi di semua tahap rantai pasokan makanan termasuk produksi, pemrosesan, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, dan konsumsi.

Kalau menurut PBB, sampah makanan merupakan setiap penghilangan makanan dari rantai pasokan makanan yang pada titik tertentu layak untuk dikonsumsi manusia. Hal tersebut bisa terjadi akibat perilaku ekonomi, manajemen stok yang buruk, atau pengabaian.

Buat kamu yang masih bingung dengan dua definisi tersebut, sederhananya makanan yang seharusnya masih bisa dalam artian layak dan aman untuk dikonsumsi, tetapi malah terbuang atau dibuang maka dikategorikan sebagai sampah makanan.

Pengertian sampah makanan.
Gimana, udah agak paham apa bedanya food loss dan food waste?

Sebenarnya ada yang disebut dengan food loss dan food waste. Food loss terjadi ketika makanan yang masih mentah belum diolah atau dimasak tetapi dibuang. Sementara food waste, makanan sudah diolah dan siap saji tetapi kemudian dibuang

Lantas, apa saja sampah makanan itu? Ia bisa berupa sayur, sisa makanan seperti nasi atau lauk-laukan, dan lain sebagainya. Intinya makanan yang seharusnya bisa kita makan, eh malah dibuang.

Baca juga: Sampah Elektronik: Permasalahan Limbah yang Berdampak Besar pada Lingkungan dan Manusia

kalkulator karbon imbangi

Sudahkah Kamu Menghitung Jejak Karbonmu Hari Ini?

Hitung jejak karbonmu sekarang juga “GRATISSS” dengan menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi. Melalui kalkulator karbon Imbangi, kamu bisa menghitung besar emisi karbon dari penggunaan kendaraan, listrik, dan peralatan elektronik lainnya.

Kenapa Sampah Makanan Menyebabkan Pemanasan Global?

Kenapa sampah makanan menyebabkan pemanasan global?
Sampah makanan dan pemanasan global.

Tahukah kamu, dampak sampah makanan berpengaruh besar dalam menyebabkan pemanasan global? Yup, sebab limbah makanan yang menumpuk di TPA mampu menghasilkan gas metana yang merupakan gas rumah kaca dan dapat menyebabkan pemanasan global.

Gas metana sendiri berpotensi 21 kali lebih besar mengakibatkan pemanasan global dibandingkan gas CO2. Hal tersebut akan berakibat pada kerusakan lapisan ozon dan perubahan suhu bumi. Gas metana juga dapat menyebabkan perubahan iklim secara global, penipisan lapisan ozon di atmosfer, dan terjadinya hujan asam.

Jadi, dampak sampah makanan selain menimbulkan bau yang tak sedap di TPA, apabila pengelolaanya tidak tepat dapat menyebabkan proses fermentasi di bagian bawah secara anaerob. Fermentasi ini akan menghasilkan gas rumah kaca apabila sampai atmosfer.

Diperkirakan setiap 1 ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Setiap kilogram sampah dapat menghasilkan 0,5m3 gas metana yang menyumbang sebanyak 15% pemanasan global.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB atau FAO memperkirakan ada 1,3 gigaton makanan yang dapat dimakan terbuang sia-sia setiap tahunnya. Jumlah tersebut melepaskan 3,3 gigaton setara CO2.

Bagaimana Kondisi Sampah Makanan di Indonesia?

Mengutip dari laman databoks, produksi sampah makanan di Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara. Berdasarkan data Program Lingkungan PBB (UNEP) tahun 2021, Indonesia menghasilkan 20,93 juta ton sampah makanan setiap tahunnya.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2018 dalam Laporan Kajian Food Loss & Waste di Indonesia, sebanyak 44% timbulan sampah di Indonesia merupakan sampah makanan, Total ada 115-184 kg/kapita/tahun timbulan food loss and waste atau FLW Indonesia selama rentang tahun 2000-2019.

Adapun, total emisi timbulan FLW Indonesia dari tahun 2000-2019 (20 tahun), diestimasikan sebesar 1.702,9 MT CO2 ek, dengan rata-rata kontribusi per tahun setara dengan 7,29% emisi GRK Indonesia.

Bagaimana Cara Mengurangi Sampah Sisa Makanan?

Sadar akan besarnya timbulan sampah makanan yang dihasilkan setiap tahun dan dampak buruknya bagi lingkungan, lalu apa yang bisa kita lakukan? Paling tidak kita bisa menerapkan gaya hidup yang meminimalisir sampah sisa makanan dengan cara:

  • Terapkan pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan,
  • Beli hanya apa yang kamu butuhkan,
  • Memilih buah dan sayur dengan tampilan jelek tidak apa-apa,
  • Simpan makanan dengan bijak,
  • Pahami label makanan,
  • Mulai dari yang kecil,
  •  Jangan buang sisa makanan,
  • Melainkan, manfaatkan sisa makanan yang ada,
  •  Belajar menghormati makanan,
  • Dukung produsen makanan lokal,
  • Gunakan lebih sedikit air,
  • Jaga kebersihan tanah dan air,
  • Makan lebih banyak kacang-kacangan dan sayuran
  • Sharing is caring!

Baca juga: 5 Cara Mengurangi Emisi Karbon yang Bisa Kamu Lakukan Sekarang Juga

Itulah beberapa hal tentang sampah makanan yang dapat kamu ketahui. Semoga ke depannya kita bisa lebih bijak lagi dalam mengelola dan mengonsumsi makanan. Dengan demikian, kita bisa turut berkontribusi mengurangi emisi jejak karbon yang ada.

Bicara soal emisi karbon, btw LindungiHutan punya kalkulator jejak karbon loh! Namanya Kalkulator karbon Imbangi.

Dengan menggunakan Imbangi, kamu bisa mengetahui besar jejak karbon yang dihasilkan dari berbagai aktivitas yang dilakukan. Kamu bisa menghitung besar karbon dari penggunaan listrik, kendaraan, dan alat elektronik lainnya. Kalau penasaran, langsung aja coba di m.lindungihutan.com/imbangi.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan sampah makanan?

Sebenarnya ada yang disebut dengan food loss dan food waste. Food loss terjadi ketika makanan yang masih mentah belum diolah atau dimasak tetapi dibuang. Sementara food waste, makanan sudah diolah dan siap saji tetapi kemudian dibuang

Kenapa sampah makanan menyebabkan pemanasan global?

Sebab limbah makanan yang menumpuk di TPA mampu menghasilkan gas metana yang merupakan gas rumah kaca dan dapat menyebabkan pemanasan global.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sedekah Pohon LindungiHutan