Connect with us

Hutanpedia

10+ Tumbuhan Endemik Asli Indonesia Lengkap (Update 2022)

Logo LindungiHutan - Green - Square - 1280 x 1280 pixels - PNG

Published

on

Kumpulan tumbuhan endemik dan tanaman langka asli Indonesia terlengkap.

Kekayaan flora dan fauna yang ada di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Sebagai negara kepulauan dan berada di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki berbagai macam hewan eksotis dan tumbuhan endemik yang jarang ditemukan di tempat lainnya.

Terlebih lagi, kebanyakan keragaman flora endemik yang kita miliki yang hanya ada di Indonesia. Tanah negara kita yang subur membuat berbagai macam tanaman endemik khas Indonesia bisa ditemukan dari Sabang hingga Merauke.

Jenis-jenis Flora dan Tumbuhan Endemik Asli Indonesia

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas sebagian tumbuhan endemik Indonesia yang menarik dan cantik, diantaranya yaitu:

1. Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)

Anggrek Hitam termasuk flora dan tumbuhan endemik asli Indonesia.
Foto Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) yang tumbuh liar di hutan kalimantan (Dokumentasi: Wikimedia Commons).
KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasLiliopsida
SubkelasLiliidae
OrdoOrchidales
FamiliOrchidaceae
GenusCoelogyne
SpesiesCoelogyne pandurata
Tabel klasifikasi taksonomi tumbuhan endemik Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata).

Tanaman anggrek yang biasa kenal umumnya berwarna cerah seperti ungu dan putih, tapi Indonesia memiliki tumbuhan endemik berupa bunga anggrek yang unik dan berbeda dari kedua warna tersebut, yaitu anggrek hitam. Terdapat dua jenis anggrek hitam di Indonesia, yaitu anggrek hitam Kalimantan dan anggrek hitam Papua.

Walau keduanya dinamai anggrek hitam, masing-masing spesies anggrek hitam ini memiliki bentuk yang berbeda.

Anggrek hitam Kalimantan memiliki helai bunga berwarna hijau dan bunganya yang berwarna hitam. Sedangkan anggrek hitam Papua memiliki helai bunga berwarna hitam pekat dengan putik bunga yang berwarna cerah.

Flora endemik khas Indonesia yang satu ini, kini berada dalam jenis anggrek yang dilindungi keberadaannya.

2. Bunga Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii)

Dua bunga Padma Raksasa yang tumbuh subur di Bengkulu,.
Bunga padma raksasa yang ditemukan di Bengkulu (Dokumentasi: Wikimedia Commons).
KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasRosidae
OrdoRafflesiales
FamiliRafflesiaceae
GenusRafflesia
SpesiesRafflesia arnoldii R. Br.
Tabel klasifikasi taksonomi flora endemik asli Indonesia Bunga Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii R. Br.).

Tumbuhan endemik khas Indonesia selanjutnya ini selain hanya bisa ditemukan di Indonesia juga termasuk tanaman yang langka. Saking langkanya tanaman ini, bunga padma raksasa menduduki peringkat pertama di dunia sebagai tanaman yang terancam punah.

Berbeda dengan bunga yang biasa kita temui, tumbuhan Rafflesia arnoldii memiliki aroma khas berbau busuk yang menyengat. Karenanya, bunga ini sering disebut bunga bangkai.

Bunga dari tanaman khas Indonesia ini memiliki ukuran yang dapat mencapai diameter 1 meter. Terlebih berat bunga bangkai dapat mencapai 10 kilogram.

Flora endemik ini dapat kita lihat di Kebun Raya Bogor. Tapi bunga bangkai membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 9 bulan untuk mekar. Setelah mekar, tanaman langka ini hanya mampu mempertahankan wujudnya selama seminggu.

Baca juga: Pohon Alpukat: Klasifikasi, Ciri-ciri, Persebaran dan Manfaat Alpukat

3. Bunga Bangkai Raksasa (Amorphophallus titanum)

Kibut atau Bunga Bangkai Raksasa termasuk tumbuhan endemik yang berbau menyengat.
Kibut dapat hidup bertahun-tahun dan berbau menyengat (Dokumentasi: Pixabay).
KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasLiliopsida
SubkelasArecidae
OrdoArales
FamiliAraceae
GenusAmorphophallus
SpesiesAmorphophallus titanum
Tabel klasifikasi taksonomi tumbuhan endemik Bunga Bangkai Raksasa (Amorphophallus titanum).

Selain bunga padma raksasa, terdapat flora endemik di Indonesia yang memiliki bau tidak sedap. Tanaman endemik ini juga terancam punah dan diberi nama Kibut.

Kibut hanya bisa ditemukan di Indonesia, tepatnya di pulau Sumatera.

Walaupun sama-sama memiliki bau yang tak sedap, kibut berbeda dengan Rafflesia arnoldii. Tanaman ini memiliki tonggol atau bagian yang menjulang tinggi.

Tumbuhan endemik khas Indonesia yang satu ini juga hidup Kebun Raya Bogor. Namun, kibut memiliki masa untuk mekar yang lebih lama dari Rafflesia arnoldi. Bunga bangkai raksasa membutuhkan waktu 4 tahun untuk tumbuh dewasa. Kibut juga hanya dapat mempertahankan bentuknya selama 5 hari.

Tumbuhan endemik asal Indonesia.
Infografis tentang tumbuhan endemik asal Indonesia oleh LindungiHutan.

4. Kayu Hitam Sulawesi (Diospyros celebica)

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasDilleniidae
OrdoEbenales
FamiliEbenaceae
GenusDiospyros
SpesiesDiospyros celebica
Tabel klasifikasi taksonomi flora endemik asli Indonesia yaitu Kayu Eboni Sulawesi (Diospyros celebica).

Kayu hitam Sulawesi adalah jenis pohon yang memiliki warna coklat gelap dan terkadang hitam belang-belang kemerahan. Kayu ini memiliki kualitas yang tak perlu diragukan lagi.

Biasanya, tumbuhan endemik khas Indonesia ini biasanya digunakan untuk membuat mebel, patung, ukiran, hingga alat musik.

Di luar negeri, kayu hitam Sulawesi yang dijual dengan harga tinggi dan dikenal dengan nama black ebony.

Baca juga: 10 Gulma (Hama Tanaman) yang Bermanfaat untuk Obat

5. Bunga Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica)

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasAsteridae
OrdoAsterales
FamiliAsteraceae
GenusAnaphalis
SpesiesAnaphalis javanica
Tabel klasifikasi taksonomi tumbuhan endemik asli Indonesia yaitu Bunga Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica).

Flora endemik khas Indonesia selanjutnya ini sangat langka karena hanya bisa tumbuh di dataran tinggi, yakni Edelweiss Jawa. Bunga Edelweiss ini biasanya dapat kita temukan di daerah pegunungan dan tumbuh setelah terjadinya erupsi.

Kita bisa dengan mudah menemukan bunga Edelweiss di Gunung Gede, Pangrango, Papandayan, dan Rinjani.

Karena bunga ini membutuhkan kondisi lingkungan yang istimewa untuk tumbuh, kita akan kesulitan Edelweiss di toko tanaman.

Terlebih lagi, populasi bunga Edelweiss Jawa semakin berkurang akibat tangan jahil para pendaki gunung yang memetik dan membawa bunga ini pulang sebagai hadiah. Padahal setelah turun dari gunung, bunga ini akan mati dan tidak bisa berkembang biak akibat perbedaan suhu dan kelembapan udara.

6. Daun Payung (Johannesteijsmannia)

Kita dengan mudah menemukan tanaman daun payung di Pulau Sumatera. Flora endemik khas Indonesia ini memiliki daun yang sangat besar dan kuat dengan bentuk menyerupai payung.

Tidak mengherankan jika tanaman ini kemudian disebut dengan nama Daun Payung. Saking kuatnya daun tanaman ini, banyak masyarakat Pulau Sumatera yang menggunakan daun payung sebagai bahan pembuatan atap rumah.

Baca juga: Ciri-ciri, Cara Budidaya dan Manfaat Pohon Angsana Asli Indonesia

7. Mangga Kasturi (Mangifera casturi)

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasRosidae
OrdoSapindales
FamiliAnacardiaceae
GenusMangifera
SpesiesMangifera casturi Kosterm
Tabel klasifikasi taksonomi tumbuhan endemik asli Indonesia yaitu Mangga Kasturi (Mangifera casturi Kosterm).

Pulau Kalimantan yang terletak tepat di garis khatulistiwa juga memiliki buah eksotis, yaitu mangga kasturi. Jenis mangga kasturi berasal pulau Kalimantan ini memiliki bentuk yang berbeda dari mangga pada umumnya.

Ukurannya yang kecil dengan bentuk lonjong dan ukuran panjang kurang lebih 5-6 cm. Keunikan dari pohon mangga kasturi adalah pohonnya yang mampu bertahan hingga puluhan tahun.

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan tumbuhan endemik ini di alam liar. Karena pembukaan lahan secara besar-besaran dan deforestasi, menjadi penyebab utama mangga kasturi memperoleh status “punah dari habitat aslinya”.

8. Bambu Manggong (Gigantochloa manggong)

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasLiliopsida
SubkelasCommelinidae
OrdoPoales
FamiliPoaceae
GenusGigantochloa
SpesiesGigantochloa manggong Widjaja
Tabel klasifikasi taksonomi pohon Bambu Manggong (Gigantochloa manggong Widjaja).

Bambu manggong adalah tanaman bambu yang hanya dapat kita temukan di Banyuwangi. Tumbuhan endemik khas Indonesia yang satu ini memiliki banyak sekali fungsi dan manfaat mulai dari sebagai bahan baku kerajinan tangan.

Batang bambu manggong dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Tanah tempat bambu ini tumbuh juga difungsikan sebagai pupuk. Sebab tingginya kandungan nitrogen yang sangat lengkap.

Baca juga: 10+ Jenis Pohon yang Hidup di Hutan dan Lahan Gambut

9. Matoa (Pometia pinnata)

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasRosidae
OrdoSapindales
FamiliSapindaceae
GenusPometia
SpesiesPometia pinnata J.R.& G.Forst
Tabel klasifikasi taksonomi tumbuhan endemik asli Indonesia yaitu Matoa (Pometia pinnata J.R.& G.Forst).

Matoa adalah salah satu pohon buah asli Indonesia. Buah matoa menjadi identitas flora di Papua dan tersebar hampir di setiap daerahnya. Matoa tersebar di dataran Seko (Jayapura), Wondoswaar-Pulau Weoswar, Anjai Lebar, Warmare, Armina-Bintuni, Ransiki, dan masih banyak lagi.

Tumbuhan endemik ini dikenal dengan berbagai nama, Kasai (Kalimantan Utara dan Malaysia), Malugai (Filipina), dan Taun (Papua Nugini).

Matoa tumbuh secara alami pada tanah datar bertekstur liat. Tanaman ini biasanya akan berbuah setelah pohon berusia 4-5 tahun. Sepeti kebanyakan buah tropis, masa panen matoa berada di bulan Oktober sampai Desember.

10. Pohon Sagu atau Rumbia (Metroxylon sagu)

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasLiliopsida
SubkelasArecidae
OrdoArecales
FamiliArecaceae
GenusMetroxylon
SpesiesMetroxylon sagu Rottb.
Tabel klasifikasi taksonomi tumbuhan endemik asli Indonesia yaitu Pohon Sagu (Metroxylon sagu Rottb.).

Pohon sagu termasuk salah satu jenis tumbuhan yang menjadi bahan makanan utama penduduk Indonesia, terutama masyarakat Indonesia Timur.

Sagu dijadikan makanan pokok karena mengandung karbohidrat tinggi. Selain itu, pada tanaman sagu terkandung banyak zat baik untuk tubuh serta memiliki manfaat yang dapat diambil dari bagian pohonnya.

Tumbuhan endemik ini memiliki tinggi 10-15 meter dengan batang pohon berbentuk silinder dan mengandung karbohidrat tinggi. Sagu memiliki 18 tangkai daun dengan panjang kurang lebih 6 hingga 7 meter dan jika dilihat dari jauh akan seperti pohon pinang.

Pohon sagu dapat dipanen ketika berusia 7 tahun dan ditandai dengan pembengkakan pada batang serta pelepah daun sagu yang memutih.

Baca juga: Pohon Mangga: Ciri-ciri, Jenis, Persebaran dan Manfaat Mangga

11. Sawo Kecik (Manilkara kauki)

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasDilleniidae
OrdoEbenales
FamiliSapotaceae
GenusManilkara
SpesiesManilkara kauki (L.) Dubard
Tabel klasifikasi taksonomi Sawo Kecik (Manilkara kauki (L.) Dubard).

Sawo Kecik atau sering disebut juga Sawo Jawa adalah tumbuhan endemik penghasil buah dari keluarga sawo-sawoan (Sapotaceae) yang kini mulai langka dan jarang ditemukan di Indonesia.

Pohon sawo kecik dalam filosofi jawa sering diidentikkan dengan kata “sarwo becik” (serba baik). Di daerah Jogja, tumbuhan ini sering dijadikan sebagai tanda bahwa orang yang menanamnya adalah abdi dalem keraton.

Jenis sawo kecik berukuran sedang dengan tinggi yang bisa mencapai 25 meter dengan diameter batang sekitar 1 meter. Daunnya tumbuh bergerombol pada ujung batang dan berwarna hijau. Kuncup bunga sawo kecik memiliki bentuk yang sama dengan buahnya yaitu bulat telur, namun dengan ukuran yang lebih kecil.

Buah sawo kecik memiliki bentuk yang bulat berukuran kecil dengan panjang sekitar 3,7 cm dan ketika telah matang berwarna orange kemerahan dengan rasa manis.

12. Pohon Pirdot (Saurauia nudiflora)

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasDilleniidae
OrdoTheales
FamiliActinidiaceae
GenusSaurauia
SpesiesSaurauia nudiflora DC.
Tabel klasifikasi taksonomi tumbuhan endemik yaitu Pohon Pirdot/Ki Leho (Saurauia nudiflora DC.).

Pirdot (Saurauia nudiflora DC.) merupakan jenis tanaman endemik yang tumbuh diberbagai tempat di indonesia. Tumbuhan jenis ini menyebar di seluruh Jawa dan Bali pada zona sub-Montana dan daerah pegunungan.

Saurauia bracteosa atau yang dikenal juga dengan nama Pirdot (bahasa batak), Ki leho (bahasa sunda), Lotrok (bahasa jawa), dan Soyogik (bahasa manado).

Pohon pirdot tumbuh di tempat-tempat terbuka, sepanjang sungai dan di tempat lembab pada ketinggian 600-1.200 mdpl. Pirdot termasuk jenis pohon berukuran kecil-sedang dengan tinggi 3-15 meter.

Ciri-ciri batang pohon pirdot berwarna coklat dan mudah patah. Akibatnya, pirdot tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Persebaran pirdot terjadi secara alami dan pengetahuan mengenai perbanyakan dan budidaya jenis ini belum diketahui.

Tumbuhan endemik ini termasuk tanaman pionir yang dapat diandalkan dalam merehabilitasi kawasan yang terdegradasi terutama yang terdapat di dataran tinggi. Pirdot mampu tumbuh pada lahan kritis di sekitar kawasan Danau Toba.

Pohon pirdot masuk pada kategori rentan kepunahan walaupun menyebar di banyak tempat.

Baca juga: Pohon Beringin: Ciri-ciri, Jenis, Fakta Menarik dan Manfaat Beringin

13. Pohon Cendana (Santalum album L.)

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
SuperdivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasRosidae
OrdoSantales
FamiliSantalaceae
GenusSantalum
SpesiesSantalum album L.
Tabel klasifikasi taksonomi tumbuhan endemik yaitu Pohon Cendana (Santalum album L.).

Cendana adalah tumbuhan endemik khas Indonesia yang memiliki nama latin Santalum album L. Pohon Cendana juga dikenal dalam dunia perdagangan dengan nama sandalwood. Pohon ini merupakan flora endemik di provinsi Nusa Tenggara Timur dan kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Saat ini, pohon cendana telah tersebar ke beberapa wilayah di Indonesia seperti Bondowoso & Jember (Jawa Timur), Gunung Kidul (D.I Yogyakarta), Bali, Sulawesi dan Maluku.

Pohon cendana dikenal dengan berbagai nama berbeda seperti Candana (Minangkabau), Tindana, Sindana (Dayak), Candana (Sunda), Candana, Candani (Jawa), Candhana, Candhana lakek (Madura), Candana (BeIitung), Ai nitu, Dana (Sumbawa), Kayu ata (FIores), Sundana (Sangir), Sondana (Sulawesi Utara), Ayu luhi (Gorontalo), Candana (Makasar), Ai nituk (Roti), Hau meni, Ai kamelin (Timor), Kamenir (Wetar), dan Maoni (Kisar).

Kayu cendana dimanfaatkan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, campuran parfum, aroma terapi, dan warangka keris. Cendana memiliki wangi yang khas dan nilainya yang tinggi. Selain itu, kayu cendana juga dimanfaatkan untuk bahan bangunan, mebel atau furniture, kerajinan, dan sebagainya.

Sayang, pohon cendana termasuk ke dalam flora endemik Indonesia yang terancam punah. Jumlah pohon cendana yang terus menurun dalam beberapa dekade terakhir.

Penulis: Syamsa Zul Fadhli Nurcahyo

Editor: M. Nana Siktiyana

Jalin Kerjasama dengan LindungiHutan untuk Kelestarian Hutan

LindungiHutan merupakan wadah yang tepat untuk siapa saja yang ingin terlibat langsung untuk menghijaukan Indonesia. Kami telah dipercaya puluhan ribu pengguna, ratusan mitra bisnis dan puluhan penggerak kawasan konservasi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rawat Bumi LindungiHutan