Wilayah
Bontang Mangrove Park: Peran Penting Keberadaannya bagi Lingkungan dan Masyarakat (2023)


Tahukah kamu, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lautnya yang luas merupakan salah satu negara dengan hutan mangrove terbesar di dunia. Berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang resmi dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021, diketahui bahwa total luas mangrove Indonesia seluas 3.364.076 Ha.
Namun perlu kita sadari bersama, bahwasanya luas tersebut bisa saja berkurang seiring berjalannya waktu. Baik itu terkonversi menjadi pemukiman maupun untuk kepentingan komersil lainnya. Padahal, apabila kawasan hutan mangrove hilang akan berimbas pada penurunan potensi sumber daya hayati dan sumber daya ekonomi bagi masyarakat yang hidup di sekitar hutan mangrove.
Seperti Bontang Mangrove Park (BMP), kawasan ini memiliki potensi ekologi dan ekonomi yang sangat besar. Kawasan hutan mangrove yang terhampar mencegah dari abrasi yang terus mengancam. Sementara itu, banyak masyarakat sekitar BMP mengandalkan aktivitas wisata di lokasi ini sebagai mata pencaharian mereka.
Tentu, hilangnya BMP akan memberikan dampak beruntun bagi lingkungan, biodiversitas, dan juga masyarakat setempat. Oleh karena itu, kawasan ini harus dijaga kelestariannya.
Daftar Isi
Kenalan dengan Kawasan Bontang Mangrove Park (BMP)


Salah satu kota di Indonesia yang mempunyai kawasan ekosistem mangrove yaitu Kota Bontang. Bontang sebagai salah satu daerah pesisir memiliki kawasan yang tertutup hutan mangrove yang tersebar pada garis pantainya.
Adapun beberapa jenis mangrove yang ditemui di perairan laut Kota Bontang adalah Rhizophora sp, Bruguiera sp, Avicennia sp, Sonneratia sp, dan Ceriop sp.
Sementara itu, berbicara soal lokasi, Bontang Mangrove Park (BMP) secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang.
BMP dibangun dengan konsep conservation, education, and adventure dengan harapan bisa menjadi pusat edukasi mangrove terbaik di Indonesia. Dengan demikian, guna mendukung fungsi BMP sebagai sarana edukasi, disepanjang boardwalk yang terbentang dari daratan sampai ke laut, terdapat berbagai informasi tentang jenis-jenis vegetasi hutan mangrove.
Baca juga: Desa Sungai Sintuk: Tanah Gambut yang Rawan Terbakar
Bontang Mangrove Park sebagai kawasan pendidikan lingkungan, dan ekosistem yang baru tentunya banyak informasi yang belum tergali secara maksimal. Dibutuhkan informasi-informasi edukatif tentang hutan mangrove sehingga masyarakat atau pengunjung mendapat ilmu pengetahuan yang cukup dan dapat menyampaikan pesan kepada kerabat dan masyarakat umum.
Nilai pengetahuan, nilai keindahan, dan nilai sejarah menjadi obyek daya tarik kawasan BMP. Mengingat, pusat pendidikan lingkungan ini ditujukan untuk menjaga agar hutan mangrove yang bersinggungan langsung dengan masyarakat dapat terjaga dengan baik dan tidak mengalami pragmentasi akibat ketidaktahuan.
Kondisi Hutan Mangrove BMP dan dampak terhadap ekonomi


Berdasarkan analisa dan pembahasan sebaran luas tutupan lahan mangrove di Bontang Mangrove Park Taman Nasional Kutai, mengalami pertambahan luas dari tahun 2002 sampai 2018, dengan rata-rata laju perubahan tutupan lahan mangrove sebesar 22,88 ha/tahun. Pada tahun 2002 luas lahan terbuka sebesar 70,91 ha dan tahun 2018 menjadi 13,82 ha, sedangkan mangrove pada tahun 2002 dengan luasan 84,67 ha pada tahun 2018 menjadi 189 ha, (Eko Harjanto, dkk: 2019).
Keberadaan hutan mangrove sejatinya memang tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan. Seperti yang sudah disinggung di awal artikel, mangrove juga membawa nilai ekonomi. Nilai ekonomi kawasan wisata Bontang Mangrove Park sebesar Rp6.471.315.944. Daya dukung kawasan aktivitas Bontang Mangrove Park untuk kegiatan wisata track mangrove adalah 290 orang/hari dan kegiatan wisata berperahu adalah 90 orang/hari. Kontribusi ekonomi Bontang Mangrove Park terhadap penghasilan masyarakat dari awal pengembangan kegiatan usaha yang terhitung dari bulan Oktober-Desember 2020 yaitu Rp117.122.000, (Rina Marsela Safitri, dkk: 2022).
Upaya Harus Terus Dilakukan untuk Menjaga Bontang Mangrove Park tetap Lestari
BMP boleh dikatakan salah satu aset penting yang kita miliki bersama dan harus dijaga kelestariannya. Jangan sampai keberadaannya rusak atau hilang sedikit demi sedikit tergerus pembangunan atau aktivitas manusia.
Maka dari itu, LindungiHutan bersama berbagai pihak melalui kampanye alamnya melakukan penanaman pohon Mangrove Rhizophora sebagai salah satu upaya untuk mencegah abrasi. Selain itu, akar mangrove memiliki fungsi untuk menjerat sedimen, dan diharapkan akan memunculkan daratan baru ke depannya. Akar mangrove juga dapat mempercepat penguraian limbah organik dan limbah kimia yang dapat mencemari laut.
Baca juga: Pantai Lowita, Pinrang, Sulawesi Selatan: Pantai yang Indah hingg Rumah bagi Penyu dan Dugong
Kolaborasi Gerakan Penghijauan untuk Bontang Mangrove Park
Hingga tahun 2023, LindungiHutan bersama donatur dan mitra hijau menanam 6.343 pohon mangrove di Bontang Mangrove Park dalam luasan 0,63 ha. Menyerap lebih dari 2.900 kg CO2 ekv. Melibatkan 1.002 orang dengan 37 total kampanye telah diselenggarakan.
Beberapa brand lokal Indonesi ikut terlibat dalam menghijauan BMP. Seperti contoh RUNA Beauty, UMA PAK, dan KAUSA Indonesia. Brand-brand tersebut menanam ratusan pohon mangrove dengan harapan dapat mengatasi permasalahan lingkungan di Bontang Mangrove Park.
1. RUNA Beauty


Runa Beauty adalah brand kecantikan asli Indonesia. Pada tahun 2022, Runa berkeinginan menjadi brand dan bisnis yang ramah lingkungan dengan menyeimbangkan jumlah karbon yang dihasilkan maupun diserap (carbon neutral).
Salah satu produk Runa Beauty terinspirasi dari wewangian di hutan Kalimantan. Sehubungan dengan itu, Runa turut berkontribusi dalam kegiatan restorasi di wilayah Bontang Mangrove Park. Dengan menggandeng LindungiHutan, Runa menginisiasi sebuah kampanye alam bertajuk “Runa for a More Carbon Neutral Beauty Brand“.
Melalui kampanye tersebut, Runa Beauty berhasil menanam sebanyak 500 pohon mangrove Rhizophora pada 13 Maret 2022.
2. UMA PAK


UMA PAK adalah brand lokal yang ramah lingkungan dengan menyediakan produk kemasan yang inovatif. Brand yang berbasis di Bali ini, menggunakan bahan dasar kertas yang memiliki struktur 3D honeycomb untuk melindungi produk dari benturan.
UMA PAK memiliki visi, misi, dan sikap pertanggungjawaban akan pembudayaan hasil hutan dan keberlangsungan lingkungan hidup. Oleh karena itu, brand ini menjalin kerja sama dengan LindungiHutan dalam program Full Cirlce UMA PAK. UMA PAK akan menyisikan pendapatan yang diperoleh dari hasil hutan yang akan disumbangkan kembali kepada hutan melalui kampanye bertajuk “UMA PAK LINDUNGI HUTAN BONTANG – FULL CIRCLE“.
Pada 7 Juli 2022, UMA PAK berhasil menanam 260 pohon untuk Bontang Mangrove Park.
3. KAUSA Indonesia


KAUSA Indonesia adalah brand fashion dan aksesoris yang berkelanjutan. Brand ini memadukan unsur kebudayaan Indonesia, bahan daur ulang, dan prinsip keberlanjutan untuk bumi yang lebih baik di industri fashion dan lifestyle.
KAUSA Indonesia senantiasa berkontribusi dalam gerakan penghijauan bersama LindungiHutan. Kausa menginisiasi kampanye alam berjudul”KAUSA Indonesia Hijaukan Bontang Mangrove Park, Bontang“. Melalui kampanye tersebut, KAUSA berhasil mengumpulkan dan menanam 130 pohon mangrove di Bontang Mangrove Park pada 7 Juli 2022.
Gerakan penanaman pohon bersama LindugiHutan, harapannya tidak berhenti sampai disini. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga kelestarian Bontang Mangrove Park dan wilayah sekitarnya.