Connect with us

Hutanpedia

Konsep Tumbuhan Perintis: Awalan untuk Menyelamatkan Lingkungan (2022)

Published

on

Apa itu tumbuhan perintis?

Organisme perintis, merujuk pada kumpulan spesies yang berhasil melakukan kolonisasi untuk pertama kalinya pada habitat baru yang tercipta oleh gangguan. 

Berbagai jenis gangguan di lingkungan dapat memicu terjadinya suksesi. Selain tumbuhan perintis, terdapat beberapa organisme lain yang berperan penting sebagai pioneer saat lingkungan sedang terancam. 

Apa itu suksesi?

Sebelum mengenal lebih jauh tentang organisme perintis, kita perlu mengulik beberapa hal yang berkaitan dengan konsep ekologi. Apa sih, yang dimaksud organisme perintis? Keadaan seperti apa yang memicu timbulnya organisme perintis dalam suatu wilayah? Simak penjelasan berikut ya!

Pada dasarnya, organisme perintis akan muncul ketika kondisi lingkungan sedang terancam, bahkan ‘hampir musnah’. Ya, ancaman tersebut bisa berasal dari banyak faktor, baik itu gangguan alami ataupun akibat aktivitas manusia. Dalam istilah ekologi, suksesi merupakan proses di mana struktur komunitas biologis berkembang dari waktu ke waktu. 

Berdasarkan jenis ancamannya, suksesi ekologi terbagi atas suksesi primer dan sekunder. Suksesi primer terjadi ketika sebidang tanah baru tercipta untuk pertama kalinya. Hal ini dapat terjadi akibat gangguan yang cukup berat, misalnya setelah bencana alam. Saat lava akibat gunung meletus kemudian mendingin dan membentuk bebatuan baru, atau saat gletser menyusut dan membuka bebatuan tanpa tanah, setelahnya terjadilah suksesi primer di mana organisme harus memulai kehidupan dari awal. 

Sedangkan, suksesi sekunder biasa terjadi akibat gangguan seperti kebakaran, banjir, badai angin, ataupun aktivitas manusia (misalnya penebangan hutan dan perpindahan lahan). Namun, perlu diketahui pula bahwa perubahan yang terjadi dalam suksesi tidak terjadi secara periodik atau musiman. 

Diawali dengan cekaman lingkungan, akhir dari proses suksesi ditandai dengan terbentuknya sebuah komunitas yang stabil pada suatu habitat, atau disebut klimaks.

Baca juga: Pohon Loa: Taksonomi, Ciri-Ciri, Habitat, Manfaat, Keistimewaan (2022)

Kriteria Tumbuhan Perintis

Akasia merupakan salah satu tumbuhan perintis.
Tahukah kamu, akasia termasuk salah satu jjenis tumbuhan perintis di lahan kritis.

Organisme perintis memiliki peran utama untuk ‘menghidupkan kembali’ suatu kawasan yang telah rusak. Sebelum dapat membentuk suatu vegetasi yang rimbun dan sehat, pada suksesi primer, kolonisasi dimulai dari organisme yang lebih sederhana dan sifatnya tahan terhadap cekaman (biasa dari kelompok bakteri, lichen dan fungi). 

Lain halnya dalam kategori suksesi sekunder, pemulihan vegetasi pada suatu habitat sangat bergantung pada jenis tumbuhan perintis yang dapat bertahan pada berbagai jenis cekaman lingkungan, serta memicu pemulihan vegetasi pada suatu kawasan. 

Adapula kategori sebuah organisme dapat dikatakan sebagai perintis antara lain: 

  • Cukup kuat untuk bertahan pada lingkungan yang keras, baik dari cekaman faktor abiotik yang ekstrem.
  • Organisme fotosintetik, atau dapat menghasilkan makanannya sendiri, untuk dapat bertahan pada lingkungan yang minim nutrisi.
  • Mampu menghasilkan volume benih yang besar dengan daya persebaran yang tinggi, sehingga kemudian dikatakan sukses melakukan kolonisasi.
  • Persebaran benih utamanya melalui angin, karena pada daerah yang tidak stabil/terganggu tidak ada organisme/agen dispersal lain yang dapat menggantikan peran tersebut.
  • Mampu bertahan dalam periode dormansi yang lama.
  • Fase hidup didominasi oleh reproduksi aseksual.

Jenis-jenis Tumbuhan Perintis di Lahan Kritis

Dilansir dari DLHK DIY (2019), terdapat beberapa jenis tumbuhan perintis yang mampu hidup di lahan paling kritis pada suatu kawasan hutan.

  • Gamal (Cleresedia sepium)
  • Akasia (Acacia auriculiformis)
  • Flamboyan (Delonix regia)
  • Kiputri (Podocarpus neriifolius)
  • Secang (Caesalpinia sapan)
  • Sonokeling (Acacia catecu)
  • Cendana (Santalum album)
  • Sengon (Entrolobium siclocarpium)
  • Mahoni (Swietenia mahagoni)

Mengapa Pioneer Species itu Penting?

Salah satu tumbuan perintis di lahan kritis adalah pohon flamboyan.
Selain akasia, pohon flamboyan juga termasuk jenis tumbuhan perintis di lahan kritis.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut berikut beberapa alasannya:

1. Terciptanya vegetasi yang lebih subur

Gangguan alam yang datang sebagai bencana dan merusak ekosistem, di sisi lain juga membawa hal baik yang menguntungkan di kemudian hari. 

Suksesi primer misalnya, yang terjadi setelah letusan gunung, berpotensi membentuk tanah yang lebih subur. Sebab, elemen yang terkandung dalam letusan api yang meleleh dan menyebar ke daratan, sifatnya kaya akan mineral. 

Cadangan mineral tersebut pada akhirnya akan membuat tanah hasil letusan gunung bersifat lebih subur.

2. Menjaga biodiversitas pada suatu kawasan

Berawal dari komunitas sederhana, dalam keberjalanan waktu akan terbentuk komunitas yang lebih kompleks dan beragam. Dalam hal ini, vegetasi berperan utama sebagai ‘rumah’ dan penyedia makanan bagi satwa yang cocok hidup di kawasan tersebut. 

Keberagaman komunitas yang tinggi, mendukung ekosistem yang lebih lestari. Apabila tidak ada pioneer yang mengawali, kehidupan yang lebih besar juga tidak akan tercipta.

3. Menjadi penentu keberhasilan upaya restorasi lahan

Beberapa spesies tanaman yang tumbuh paling cepat adalah tumbuhan perintis dari kelompok semak belukar. Banyak di antara jenis semak belukar yang berperan menjadi gulma penting dalam sistem pertanian. 

Beberapa penelitian juga menunjukkan efektivitas spesies tumbuhan perintis sebagai agen rehabilitasi pada wilayah yang mengalami degradasi yang cukup parah.

4. Melestarikan spesies kanopi pada ekosistem hutan

Pada ekosistem hutan, khususnya hutan tropis, terdapat spesies pionir yang tumbuh akibat tumbangnya pohon-pohon besar. Dalam waktu beberapa dekade, spesies pioneer ini mampu tumbuh menjadi kanopi hutan dan beberapa memiliki potensi sebagai spesies kayu penting yang ada dalam kawasan hutan tersebut.

5. Meningkatkan biomassa dan cadangan karbon

Spesies tumbuhan perintis seperti jenis-jenis yang telah disebutkan sebelumnya, apabila dapat bertahan dan membentuk komunitas pada lahan kritis justru dapat meningkatkan produktivitas di kawasan tersebut. 

Baca juga: Pohon Waru: Klasifikasi, Ciri-Ciri, dan Manfaatnya bagi Manusia (2022)

Sebagian besar terdiri dari spesies pohon-pohon penting yang dapat menghasilkan biomassa yang tinggi serta memenuhi kebutuhan cadangan karbon pada kawasan tersebut.

Apabila ditelusuri lebih lanjut, spesies tumbuhan perintis sejatinya adalah jawaban dari permasalahan lahan kritis yang terjadi. 

Dengan mempelajari lebih lanjut konsep suksesi dan ekologi, mungkin dapat ditemukan jawaban dari permasalahan lingkungan yang belum terpecahkan sebelumnya, tentunya dengan menerapkan sistem yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Proses terwujudnya ekosistem yang stabil tidaklah sebentar dan pastinya juga memerlukan usaha yang besar, tapi saat kita bersabar dan mengembalikan jawabannya kepada alam, hasil yang dikembalikan akan sepadan bahkan jauh melimpah.

Apa kriteria tumbuhan perintis?

Organisme perintis memiliki peran utama untuk ‘menghidupkan kembali’ suatu kawasan yang telah rusak.

Apa saja jenis-jenis tumbuhan perintis?

Gamal, Akasia, Flamboyan, Kiputri, Secang, Sonokeling, Cendana, Sengon, dan Mahoni

Penulis: Rahma Nabila

Ambil Langkah Nyata dengan Menanam Pohon Bersama LindungiHutan HANYA 10 RIBU RUPIAH

LindungiHutan telah dipercaya 40 ribu sahabat alam untuk menanam pohon dengan mudah, trasnparan, dan berkelanjutan. Kami menjalin kerja sama dengan puluhan petani bibit dan masyarakat sekitar hutan untuk memberikan dampak sosisal, ekonomi, dan lingkungan.

Sedekah Pohon LindungiHutan